Hari sabtu malam minggu, banyak anak-anak muda keluar rumah untuk sekedar jalan-jalan.
Sedangkan Asya tidak kemana-mana walau malam minggu kapan pun. Seperti malam ini dia malah asik bermain dengan Dewi.
Tidak seperti biasanya Dewi mencarinya di kamar. Pas Asya juga lagi tidur-tiduran di kasur tempat tidurnya. Loni dan Jiro sudah pulang bersama tuannya tadi sore.
"Tatak Hewi itut bobok cama tatak ya?" Dewi masih saja bicara cadel padahal semua mengajaknya bicara normal.
"Iya sini dik, mbak Asya lagi bobok-bobok an." Dewi langsung naik ke atas tempat tidur Asya tanpa mencuci kakinya terlebih dahulu.
Belum saja mereka mengobrol atau bersenda gurau atau apalah eh si Dewi malah tidur beneran. Dielusnya kepala adiknya yang pintar dan manis itu.
Setelah itu diselimuti badannya Dewi dan itu semakin nyamannya tidur adik bungsunya itu.
Sungguh aneh adik kecilnya ini datang hanya mau pindah tidur saja.
Asya kembali melihat HP nya apa ada yang memesan bunga Vinca nya. Tiba-tiba HP nya berubah menjadi panggilan. Ada yang menelpon?
"Hallo, dengan siapa ini?"tidak ada suara dari seberang.
"Hallo siapa ini?" masih tidak ada suara. Asya merasa dipermainkan, ia langsung mematikan HP nya. Demi kenyamanan ia menyentuh gambar pesawat di HP nya biar gak bisa dihubungi lagi. Asya merasa takut juga.
Asya melihat jam digital di meja kamarnya menunjukkan pukul 20.00. Sebenarnya ia ingin tidur bersama Dewi ke alam mimpi, tapi kok rasanya masih sore. Tapi Asya bingung harus ngapain lagi, kenapa gak segera tidur saja ikut Dewi yang tertidur pulas di sampingnya? Akhirnya ia putuskan untuk ikut tidur bersama Dewi.
Asya bersiap untuk tidur, terdengar pintu kamarnya diketuk dan disana ada suara Tio adiknya.
"Kak ada Dewi disana?"
"Iya ada sama kakak, biar saja dia tidur
disini." Tio sudah mengerti dan tidak bicara lagi.***
Sementara Didi sibuk menelpon Asya gak diangkat-angkat juga. Didi mendapat nomer HP Asya dari Tio adik Asya.
Tadi pas ia menelpon sengaja dia gak jawab-jawab pertanyaan Asya. Didi masih suka dengan Asya. Begitu penasaran ia pada Asya yang pendiam dan cantik.
Walau Asya sudah menolaknya dengan halus dia gak marah. Tapi terkadang ia ingin mendengar suaranya. Cukup menghibur hatinya.
Saat ini ia datang ke Surabaya secara mendadak karena menghindari perjodohan nya dengan saudara sepupu jauh yang gak pernah ia jumpai tapi dia masih sepupunya walau jauh, namanya Nengsih Aruni.
Pernah sekali, ayah dan ibu Didi menunjukkan foto gadis itu. Yah lumayan cantik sih, tapi Didi belum merasa siap untuk menikah.
Sambil ia menghindar juga sekalian menengok kang Karso yang lagi sakit.
Ayah dan ibu Didi sudah mendengar laporan dari sang mantu kalau Didi ada senang dengan anak gadis tetangganya. Sebenarnya sang mantu hanya mencari muka saja di depan mertuanya. Dia menjelek-jelekkan gadis yang disukai Didi yaitu Asya. Padahal belum sampai pada tahap berpacaran tapi sang mantu sudah mengabarkan yang heboh-heboh pada mertuanya.
Itulah sampai mereka berniat menjodohkan Didi dengan sepupu jauh dari garis ibunya.
Saat tiba di Surabaya istri kang Karso hanya cemberut saja melihatnya seolah gak suka akan kedatangan Didi.
Sedangkan Didi begitu prihatin melihat kakak kandungnya menderita dalam sakit. Didi berusaha melakukan tindakan perawatan yang biasanya ia lakukan di rumah sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Terpaksa Cinta
General FictionAsya seorang gadis yang cantik sedikit manis sedikit manja dan periang sampai akhirnya bertemu dengan Aryan, seorang pemuda yang tegas dan bertanggung jawab. Aryan merubah semua sifat bawaan Asya yang lembut dan sedikit keras kepala. Namun Asya mal...