Lama mereka duduk di ruang tamunya bik Nur, ngobrol dan bercanda. Aryan bermaksud keluar rumah mau mencari cemilan. Sekalian memberi kesempatan Rudi mengenal Aulia. Ia menepuk pundak temannya sambil memberi isyarat dengan menunjuk Lia pakai lidah yang dikulum di mulut hingga menyembul di pipi Aryan.
"Asya aku mau keluar dulu lihat mobil, kamu mau ikut nggak?" Asya yang ditanya hanya mengangguk sebab dia tahu kalau Aryan mau mendekatkan Aulia dengan Rudi.
"Eh kalian mau kemana, pulangnya bawa, cemilan kek?" suara dokter Rudi keluar sambil melirik Aulia yang sedang menunduk memperhatikan HP nya.
"Oke kawan kita sebentar kok. Ayo Sya kamu ikut gak?" Asya mengangguk sambil senyum penuh arti pada dokter Rudi yang disambut senyum lagi.
Setelah Aryan dan Asya keluar rumah, dokter Rudi menjalankan misinya yaitu mendekatkan hatinya pada Aulia.
"Lia besok ada jam kuliah gak?" tanya Rudi sambil melirik Lia. Tapi yang dilirik gak balas menatapnya.
"Ada, kenapa dokter?" sambil menghentikan permainan game nya di HP.
"Gak ada pengin tahu aja, kamu laper gak?"
"Iya lumayan juga rasanya, memang ada yang bisa kita makan?" tanya Lia sambil celingukan mencari Asya dan Aryan.
"Eh pak dokter Rudi, kemana temanku dan temanmu?"
"Lagi cari cemilan di gang sebelah, kenapa?" Lia duduk mendekat di samping Rudi. Sedangkan Rudi merasa salting banget,menghadapi Aulia sebagai orang yang ditaksirnya.
"Eh dokter Rudi, apa dokter Aryan itu naksir sama Asya temenku?" dengan sedikit gugup dokter Rudi hanya mengangguk.
Di dalam hati Rudi merasa gugup sekali, ia berpikir keras bagaimana bisa masuk pembicaraan tentang mereka berdua saja.
"Iya betul Lia, malah katanya mereka akan jadian tapi Asya masih agak menimbang-nimbang kayaknya. Gak tahu apa yang ditimbang-timbang temanmu itu." Lia mengerti apa yang ditimbang-timbang oleh Asya yaitu dirinya sebagai sahabat yang dikasihinya.
"Lia kok diem aja, memangnya Lia sudah punya pacar? Dengar ya aku suka lho sama kamu?" Lia kaget sekali mendengar pernyataan Rudi sampai wajahnya memerah. Rudi suka sekali melihat respon itu.
"Dokter jangan main-main masalah hati lho, aku sering lihat kalau dokter sering pulang bareng satu mobil sama teman dokter yang cewek, berganti-ganti lagi."
"Oh itu mereka hanya teman dokter saja yang mencari tumpangan gratisan. Kalau Lia mau numpang juga boleh malah seterusnya. Jadi gak ada penumpang lain lagi selain Lia."
"Apa dokter Rudi ini bisa juga ngegombal!"
"Ngegombal gimana aku serius lho?" tanya dokter Rudi sambil melirik Lia yang masih memerah pipinya mendengar pertanyaannya.
"Dokter Rudi serius suka sama aku, ya aku juga mau serius, mau sama dokter Rudi." kata Lia dengan perlahan seperti takut didengar oleh semut item di meja.
"Bener Aulia kamu suka sama aku?" tanya Rudi heran kok Aulia mau dekat dengan dirinya tanpa perlawanan begitu. "Ngapain capek-capek jadi penelpon gelap kemarin, " pikirnya.
Sambil mengangguk Lia menjawab "iya bener pak dokter Rudi".
"Kalau gitu kita resmi pacaran dong?" Lia mengangguk malu tanpa melihat wajah dokter Rudi.
"Lia lihat dong aku kalau bicara?" Lia masih malu tapi Rudi mencari tangan Aulia dan menciumnya. Lia mau diambil tangannya tapi ia masih malu bahkan pandangannya tetap ke bawah, ke lantai.
"Lia aku bener-bener serius sama kamu, aku mau kamu percaya sama aku. Besok di mobilku hanya kamu saja penumpangnya gak ada lagi yang boleh menumpang." Lia mengangguk tapi gak mau memandang wajah dokter Rudi yang tampan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Terpaksa Cinta
General FictionAsya seorang gadis yang cantik sedikit manis sedikit manja dan periang sampai akhirnya bertemu dengan Aryan, seorang pemuda yang tegas dan bertanggung jawab. Aryan merubah semua sifat bawaan Asya yang lembut dan sedikit keras kepala. Namun Asya mal...