Hari ini aku kasih double update ya.
***Haris dan Gustaf berjalan beriringan menuju ruangan kerja Reksa.
"Selamat pagi, Tuan Haris," sapa Lusi saat Haris berdiri di depan mejanya.
"Tuan Reksa ada di dalam?" tanya Haris.
"Ada, Tuan," sahut Lusi.
Haris menganggukan kepalanya pada Lusi. Ia lalu menoleh ke arah Gustaf yang berdiri di sampingnya.
"Mari silakan duduk, Tuan. Saya akan menemui Tuan Reksa terlebih dahulu," ucap Haris sembari menunjukan satu set sofa dan meja untuk ruang tunggu saat ada tamu yang akan datang menemui Reksa.
"Iya," sahut Gustaf.
Haris mengetuk pintu, setelah terdengar suara Reksa yang menyuruhnya masuk barulah ia memasuki ruangan Reksa.
"Selamat pagi, Tuan," sapa Haris.
Mendengar suara Haris, Reksa langsung mendongakkan kepalanya.
"Selamat datang, Tuan Haris. Ada yang bisa saya bantu?!" ucap Reksa dengan nada sengit.Haris menunduk seraya tersenyum mendengar ucapan atasannya itu.
"Aku mengutusmu untuk melihat keadaan Elmira dan Shaka di rumah mertuaku. Tapi kau malah pergi berlibur tanpa ada kabar sedikitpun," ucap Reksa. Ia menyenderkan tubuhnya di sandaran kursi kebesarannya sembari menyilangkan kedua tangannya di depan dada.
"Maaf Tuan," sahut Haris tetap dengan nada tenang.
"Di depan ada Tuan Gustaf yang ingin bertemu dengan Anda," ucap Haris.
"Apa?!" seru Reksa. Ia menegakkan tubuhnya karena terkejut mendengar ucapan Haris.
"Kau bercanda?" tanya Reksa.
"Tidak Tuan, Tuan Gustaf memang ada di depan ruangan ini. Jika Anda sudah siap bertemu dengan Tuan Gustaf, saya akan mengajaknya masuk," ucap Haris.
"Ya, ajak beliau masuk. Jangan biarkan beliau terlalu lama menunggu di depan," ucap Reksa. Ia merasa gugup bukan main. Ia sangat tahu perihal Ayah mertuanya itu datang jauh-jauh dari desa ke kota untuk menemuinya. Pastilah beliau akan membicarakan tentang Elmira. Ia berdiri merapikan pakaiannya seraya berjalan ke arah pintu.
Pintu terbuka, nampaklah Gustaf dan Haris di ambang pintu.
"Silakan, Tuan," ucap Haris.
"Terima kasih," sahut Gustaf. Ia melangkahkan kakinya memasuki ruang kerja Reksa. Haris lalu kembali menutup pintu dari luar.
"Selamat datang, Ayah," sapa Reksa menghampiri Gustaf lalu memeluk Ayah mertuanya itu.
"Bagaimana keadaan Ayah, sehat kan?"
"Iya, tidak terlalu buruk tapi juga tidak terlalu baik," sahut Gustaf dengan nada yang datar.
Mendengar nada suara datar dari Gustaf, yang berbeda dari biasanya membuat Reksa semakin gugup.
"Jika Ayah ingin bertemu saya, seharusnya Ayah tinggal mengutus Haris untuk menyampaikan pesan Ayah kepada saya. Dan saya akan segera datang," ucap Reksa.
"Apa aku harus mengirim pesan dulu, baru kau akan datang menemui Ayah?" tanya Gustaf dengan nada sengit.
"Bu-bukan begitu, Ayah," ucap Reksa.
'Tokk ... tok ... tok ....'
"Masuk," ucap Reksa.
Pintu terbuka, Lusi datang membawa teh untuk Reksa dan Gustaf, setelah itu ia keluar kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sang Ratu
RomanceDewasa +18 Kisah seorang gadis biasa bernama Elmira Amaria anak seorang petani dari desa terpencil di sebuah pulau yang menjadi ratu di hati sang bangsawan muda nan tampan bernama Raka Reksa Dhanuar. Baru diketahui jika sebenarnya Reksa sudah memil...