52. Kehilangan Menantu

1.5K 172 89
                                    


Elmira tahu jika saat ini Andini dan Delia menatap dirinya penuh benci. Tapi ia tak mau peduli, ia mengabaikan dua wanita berbisa di depannya ini. Ia lebih tertarik dengan menu sarapannya yang tampak menggiurkan.

Reksa sengaja mengabaikan para istrinya. Ia lebih memilih menghabiskan sarapannya lalu berangkat kerja.

"Ada apa dengan kalian berdua? Apa kalian tak menyukai menu sarapan ini?" tanya Yasinta setelah mengamati Delia dan Andini yang hanya mengaduk-aduk makanan di atas piringnya saja.

"Saya menyukainya, Ibu," sahut Andini.

Delia tak menyahuti pertanyaan Yasinta. Ia memilih menunduk mengamati makanannya sembari mencoba menghindari menatap Elmira agar emosinya mereda.

Selesai sarapan Elmira berencana langsung kembali ke kamarnya. Ia tak lagi mengantantar Reksa. Seperti dulu atau seperti dua istri siri Reksa yang lain.

Reksa menatap kepergian Elmira sebelum ia masuk ke mobil. Ia justru mengabaikan Andini dan Delia yang mengantarnya hingga depan pintu. Perhatiannya berpusat pada Elmira yang tak memperdulikannya. Sampai pada akhirnya ia masuk ke mobil dan Haris pun mulai melajukan mobilnya.

"Elmira ...." Elmira menghentikan langkahnya saat ada seseorang yang memanggilnya.

Elmira membalikan tubuhnya, "Ibu ...," sapa Elmira.

"Ikut ibu sebentar," ajak Yasinta.

Elmira mengangguk, lalu berjalan mengikuti ibu mertuanya.

"Duduklah," Yasinta mempersilakan menantunya duduk setelah mereka sampai di kamar.

Elmira mengangguk lalu duduk di sofa yang sama dengan Yasinta.

"Ibu ingin bicara," ucap Yasinta.

"Iya, Ibu," sahut Elmira ragu.

Yasinta menggenggam tangan Elmira. Hal ini membuat Elmira menjadi canggung.

"Ada apa, Ibu?" tanya Elmira.

"Kenapa kau berubah, Nak?" tanya Yasinta.

Elmira tersenyum pada Yasinta. Meski sekarang ia bertingkah tapi ia tetap tak bisa mengabaikan ibu mertuanya ini  begitu saja. Ibu mertuanya sama juga dengan orangtua yang harus ia hormati.

"Maafkan saya, Ibu. Saya harus menyembuhkan luka di hati saya," sahut Elmira lirih.

"Setelah saya difitnah hingga tak ada lagi yang menpercayai saya dan membuat saya diabaikan oleh suami saya maka langkah ini terpaksa saya ambil. Saya tak mau menjadi wanita lemah. Saya sudah menjadi seorang ibu. Jika saya tak bisa melindungi diri saya sendiri lalu bagaimana cara saya melindungi putra saya," ucap Elmira.

"Maafkan ibu, Nak," ucap Yasinta.

Elmira menggeleng, "Ibu tak perlu meminta maaf. Saya yang salah karena telah hadir di hidup Reksa. Saya nekat menikahi Reksa, padahal saat itu saya sudah  tahu jika Reksa sudah memiliki dua istri," ucap Elmira.

"Dan saya sudah siap jika Reksa menceraikan saya. Rumah tangga yang saya jalani sudah tidak sehat. Saya menyerah, Ibu ...," ucap Elmira sendu.

Yasinta terkejut mendengar ucapan Elmira. "Kau terlalu jauh berpikir seperti itu, El. Semuanya masih bisa diperbaiki," sahut Yasinta yang tak ingin melihat rumah tangga anaknya hancur.

Elmira menghapus air mataya yang tanpa sengaja keluar. Ia tertawa, "saya jadi menangis. Padahal saya sudah berjanji pada diri saya bahwa saya tak akan lagi cengeng dan lemah," ucap Elmira.

"Elmira, menangis bukan berarti lemah, Nak ...," sahut Yasinta.

"Saya merasa lega setelah bicara pada Ibu," ucap Elmira.

Sang RatuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang