Reksa menatap pemandangan indah dari luar kaca mobilnya. Sosok Elmira yang baru begitu menarik perhatiannya. Ia terpukau dengan istrinya sendiri."Anda melamun, Juragan?" Haris memperhatikan Reksa dari kaca spion.
"Tidak," sahut Reksa dengan singkat, tanpa mengalihkan pandangannya.
Haris tersenyum sembari mengintai juragannya dari kaca spion, "Anda pasti sedang memikirkan Nyonya." Ucap Haris lalu terkekeh.
"Anda terpesona dengan istri Anda sendiri, Juragan ...," sambung Haris.
"Heemm ... tetap fokus dengan kemudimu!" sentak Reksa. Ia tak mau menyahuti lagi pertanyaan Haris. Rasanya ia enggan membuka suara. Ia juga malu jika Haris sampai tahu ia memang terpesona dengan penampilan Elmira yang sekarang. Terlihat menawan, cantik, elegan dan juga dewasa. Itu semua bisa ia rangkum menjadi satu kata, yaitu sexy. Ia tadi bahkan menelan air liurnya sendiri kala tatapan matanya tak sengaja mengarah pada Elmira.
***
Andini mondar mandir di kamarnya. Dadanya sesak seperti terhimpit batu besar. Kepalanya berat, rasanya ada sesuatu yang menimpa kepalanya.
"Nona, Anda membuat saya bingung," ucap Margi yang berhasil membuat nona majikannya menghentikan aktifitasnya yang tak berguna itu.
"Aarrrgghh ... dosa apa aku hingga memiliki pelayan sepertimu!" sentak Andini.
Bukannya takut, Margi malah tersenyum bangga seraya mendekat pada Andini. "Mungkin bukan dosa, Nona. Pasti Anda telah melakukan begitu banyak kebaikan hingga Anda mendapatkan pelayan baik seperti saya," ucap Margi dengan senyum cerianya.
Wajah Andini tak lagi menyeramkan, kini wajahnya berubah memelas setelah mendengar penuturan Margi.
"Aku rasanya ingin mati jika terus menerus meladenimu berbicara," ringis Andini meratapi nasibnya.Andini lalu melemparkan tubuhnya ke atas ranjang. Ia merengek dan berteriak seperti anak kecil yang menginginkan kembang gula.
"Nona, Anda kenapa?" Margi mendekati Andini, ia mendudukan dirinya di pinggir ranjang. Ia begitu khawatir dengan keadaan Andini yang sebentar mengamuk lalu sebentar lagi tertawa.
Wajah Andini berubah serius. Ia mendudukan dirinya menghadap Margi."Apa kau punya dendam padaku?" Margi menggeleng menjawab pertanyaan Andini.
"Kalau begitu berhentilah bersikap bodoh. Kau membuat aku gila, Margi!!" seru Andini sembari mengacak rambutnya sendiri.
"Nona ...."
"Pergi dari kamarku. Lebih baik kau ajak Sabrina bermain, hemm. Tapi ingat, jangan membuat putriku menjadi bodoh sepertimu," sambung Andini.
"Saya tak pernah membuat seseorang menjadi bodoh, Nona. Apalagi sampai membuat seseorang gila," sahut Margi.
"Tapi kau sudah membuat aku gila!!" Sentak Andini sambil meremas rambutnya sendiri.
Margi yang ketakutan langsung bergegas keluar dari kamar nona majikannya itu.
Sampai di luar kamar Margi mengelus dadanya.
"Ya Tuhan, dia sudah seperti monster," ucap Margi."Siapa yang menjadi monster, Bibi Margi?"
Margi terkejut ketika ada suara yang menyapanya."Nona Sabrina ...," sapa Margi.
"Aku ingin menemui Ibu." Ucap Sabrina hendak membuka pintu kamar ibunya.
Dengan cekatan Margi mencegah Sabrina. Sabrina menatap Margi dengan pandangan bertanya."Ibu Anda menyuruh saya mengajak Anda bermain di halaman, Nona kecil. Ayo kita keluar," ucap Margi.
"Tapi aku ingin bertemu Ibu," sahut Sabrina.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sang Ratu
RomanceDewasa +18 Kisah seorang gadis biasa bernama Elmira Amaria anak seorang petani dari desa terpencil di sebuah pulau yang menjadi ratu di hati sang bangsawan muda nan tampan bernama Raka Reksa Dhanuar. Baru diketahui jika sebenarnya Reksa sudah memil...