155. Kepulangan Elmira

918 88 2
                                    

Tersedia pdf judul :
1. Menjadi Wanita Kedua ----------  40 k
2. Menjemput Cinta --------------  40 k
3. Merajut Cinta Halal ------------  40 k
4. Unwanted Married ------------- 45 k
5. Tenggelam Cinta Masa Lalu ------- 45 k
6. Sang Ratu ------------------  45 k

Dapatkan potongan harga 20 k disetiap pembelian 3 judul pdf.
Minat pdf wa 089668046446

Judul cerita di atas juga sudah tersedia di playbook, KBM dan ada beberapa di GoodNovel.

Selamat membaca, jangan lupa beri vote dan komen.

***

Elmira merasa gugup, hingga tangannya pun terasa dingin. Jantungnya pun berdetak begitu cepat. Sama seperti waktu dulu pertama kali ia dari desa terpencil datang ke kota besar. Dan juga sebagai menantu yang datang di rumah mertuanya, rumah besar keluarga Dhanuar. Ia kembali merasa asing dengan semua yang ia lihat kala mobil yang ia tumpangi mulai memasuki kota.
Elmira menoleh ke samping saat tangannya yang terasa dingin dan bergetar digenggam erat oleh Reksa. Reksa menautkan jari-jarinya di sela-sela jari Elmira lalu membawa jari Elmira ke permukaan bibirnya, ia kecup berkali-kali punggung tangan istri tercintanya itu.

"Kau merasa gugup? Tenanglah, semua akan baik-baik saja. Heemm ...." Reksa membawa tubuh Elmira untuk bersandar ke atas tubuhnya.

"Iya. Aku merasa sangat gugup," ucap Elmira.

"Kita akan pulang ke rumah besar dulu," ucap Reksa yang langsung membuat tubuh Elmira menegang.

"Apa maksudmu? Kau bilang padaku jika kau setuju akan memberikan rumah yang terpisah untukku? Lalu mengapa sekarang kau malah ingin membawaku ke rumah besar?!" tanya Elmira dengan nada yang gusar dan rayt wajah yang cemas.

"Kau tenanglah dulu, Sayang. Aku tak akan mengingkari janjiku padamu," ucap Reksa.

"Aku hanya akan membawamu datang ke rumah besar untuk menemui Ibu. Ibu pasti sangat khawatir karena beliau tak mendapatkan kabar dariku selama berhari-hari. Dan pastinya Ibu juga sangat merindukanmu dan merindukan Shaka. Sudah lebih dari setengah tahun kalia tak bertemu. Iya kan," ucap Reksa.

Akhirnya Elmira mengangguk pasrah karena ia pun juga ingin bertemu dengan ibu mertuanya. "Tapi kau benar-benar sudah mempersiapkan rumah untukku kan?" tanya Elmira.

"Sudah, Sayang," sahut Reksa.

"Tapi dari kemarin kau ada di desa, di rumah orang tuaku bersamaku. Lalu kapan kau bisa menyiapkan rumah untukku?" tanya Elmira.

"Meski aku selalu berada di dekatmu, bukan berarti jika aku tak bisa menyiapkan segalanya untukmu, Sayang. Kau tenanglah dulu, semuanya pasti akan berjalan seperti apa yang kau inginkan," ucap Reksa. Ia mengecup puncak kepala Elmira dengan sayang. Matanya melirik pada Shaka yang tertidur di dalam gendongan Elmira.

"Shaka terdidur," gumam Reksa.

"Jika kau lelah, aku akan gantian memangku Shaka," ucap Reksa.

"Tidak perlu," sahut Elmira.

Di bangku belakang sepasang suami istri yang tampak sedang bermesraan, berbeda cerita dengan yang duduk di barisan bangku depan. Mereka hanya bisa diam membisu tanpa ada yang ingin berbicara. Jangankan berbicara, melirik saja mereka berdua rasanya enggan. Terlebih Inti. Perempuan muda yang kini tengah berbadan dua itupun terus memfokuskan pandangannya ke luar jendela.

Tak lama kemudian mobil yang mereka tumpangi memasuki kawasan tanah luas milik keluarga Dhanuar. Tubuh Elmira kembali bergetar dan jantungnya semakin berpacu keras. Mobil semakin memasuki ke area pribadi keluarga Dhanuar, yaitu memasuki rumah besar. Tampak dua orang penjaga pintu gerbang membukakan pintu untuk mereka. Setelah itu mobil pun kembali melaju dengan kecepatan sedang menuju ke arah pintu utama.

Sang RatuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang