8. Fakta

1.6K 112 5
                                    

Elmira berlari ke luar rumah melewati pintu belakang. Tampak Haris terkejut melihat kekasih dari Juragannya keluar lewat pintu belakang dengan berderai air mata.

Haris ingin mengantarkan pulang, tapi Elmira sudah berlari menjauh. Haris menduga bahwa terjadi hal yang tidak menyenangkan di dalam sana. Tapi Haris tak berani masuk sebelum Juragan Reksa memanggilnya masuk.

Sesaat kemudian Juragan Reksa menggiring Gendhis keluar dari rumah menuju mobil Gendhis yang sudah terparkir di halaman.
Haris memberanikan diri mendekat ke arah Reksa.

"Maaf Juragan, tadi saya melihat Nona Elmira berlari sambil menangis keluar dari pintu belakang," ucap Haris membuat Reksa tampak terkejut.

"Ya Tuhan ... aku melupakan Elmira. Dia pasti mendengar semuanya dan juga melihat Gendhis mencumbuku," kata Reksa penuh penyesalan.

Seharusnya tadi Reksa segera mengusir Gendhis agar cepat keluar dari rumahnya. Mungkin hal ini tak akan terjadi. Reksa ingin agar Elmira tahu dari mulutnya sendiri bahwa ia sudah memiliki seorang putri dari salah satu selirnya. Tapi semua sudah terlanjur. Ia harus segera memperbaiki hubungannya dengan Elmira atau ia harus rela kehilangan gadis yang dicintainya.

Reksa menarik nafasnya dalam lalu menghembuskannya perlahan.

"Juragan, satu jam lagi Anda ada pertemuan dengan Juragan tembakau di desa sebelah," ucap Haris. Ia tahu betul ini waktu tak tepat mengatakan tentang pekerjaan pada Juragannya. Tapi apa boleh buat, waktunya sudah mepet sekali, tak akan sampai bila Juragannya ini lebih dulu memilih untuk mengejar kekasihnya.

"Iya, aku akan mandi dulu. Pikiranku sedang kacau saat ini." Sahut Reksa lalu berjalan masuk ke dalam.

***

Elmira menumpahkan semua tangisannya. Bagaimana mungkin ia tak tahu jika ternyata Juragan Reksa sudah memiliki selir.
Elmira sendiri yang terlalu naif, mana mungkin seorang Juragan tampan, kaya raya dan tersohor dari kota tak memiliki istri atau kekasih. Elmira terlalu percaya pada rayuan dan janji manis dari Juragan Reksa yang akan menikahinya. Setelah ini pasti dirinya akan di buang. Apa lagi Gendhis terlihat begitu menggilai Juragan Reksa hingga tadi Elmira melihat Gendhis dengan tak tahu malunya menyerahkan tubuhnya begitu saja pada Juragan Reksa.
Sungguh Elmira gadis yang bodoh.
Elmira terus saja menangis hingga tak terasa ia tertidur.

***

Pagi harinya, meskipun cuaca langit sangat cerah tapi ternyata tak secerah hati Elmira. Elmira mengurung diri di dalam kamarnya.

"Elmira, kenapa kau tak keluar dari kamar? Apa kau tidak lapar?" tanya Mirai pada putrinya.

"Aku rasakan kurang enak badan, Ibu. Aku ingin berbaring saja," sahut Elmira.

"Tak boleh begitu. Setelah ini ibu akan buatkan bubur untukmu ya ...." Ucap Mirai dibalas anggukan oleh Elmira.

"Ibu keluar dulu." Sambung Mirai keluar meninggalkan kamar putrinya.

***

Setelah makan bubur buatan ibunya, Elmira kini duduk depan kolam ikan yang berada di belakang rumahnya. Orangtua juga kedua adiknya sudah meninggalkan rumah untuk melakukan aktifitas mereka masing-masing.
Tiba-tiba ada sepasang sepatu mengkilat di depannya. Elmira mendongak, ternyata Juragan Reksa lah yang berdiri di depannya.
Elmira buru-buru berdiri untuk menghindar namun Juragan Reksa berhasil menghalau tangan Elmira.

"Aku ingin bicara, Sayang ...," ucap Reksa selembut mungkin.

Elmira mendengus mendengar panggilan sayang dari Reksa.

"Setelah puas bercinta dengan Gendhis lalu Anda kembali pada saya. Dan masih memanggil saya dengan sebutan sayang?!" Seru Elmira membuat Reksa terkejut, gadis seanggun Elmira bisa bicara dengan nada tinggi padanya.

Sang RatuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang