Elmira membuka matanya saat sinar mentari mengusik tidur nyenyaknya.
Ternyata tidur dalam dekapan seorang suami begitu nyaman dibandingkan tidur sendiri. Apa lagi kamar yang sekarang ini ia tempati begitu nyaman membuat ia betah di dalam kamar.
Elmira menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya. Elmira tertarik saat melihat ada bak untuk berendam."Bukankah ini bak untuk berendam. Apa ya namanya? Aku belum pernah mandi di bak seperti ini." Gumam Elmira mulai menyiapkan airnya dari keran.
Setelah melepas semua pakaian yang melekat di tubuhnya Elmira langsung masuk dalam bak yang sudah di isi air.
"Cairan apa ini? Baunya wangi, seperti sabun." Ucap Elmira saat menemukan beberapa botol cairan lalu mencoba menuangkannya sedikit.
Elmira tersenyum, "jadi begini rasanya. Aku seperti putri raja berendam di bak seperti ini." Gumam Elmira menikmati segarnya air yang mengenai tubuhnya hingga sebatas leher.
"Kenapa tidak mengajak aku berendam bersamamu, Sayang?" Tiba-tiba Reksa muncul sudah tak mengenakan pakaian apa pun. Membuat pipi Elmira bersemu. Ia belum terbiasa melihat aset berharga milik suaminya itu.
Tanpa menunggu jawaban dari Elmira, Reksa langsung ikut bergabung ke dalam bak untuk berendam bersama.Reksa memposisikan dirinya di belakang Elmira. Tangan Reksa mulai meraba tubuh Elmira.
"Reksa ...."
"Tadi malam aku tak melakukannya karena aku tak tega mengganggu tidurmu karena kau terlihat sangat lelah. Tapi sekarang aku tak akan segan membuat kau menjerit nikmat." Bisik Reksa di telinga Elmira lalu di akhiri dengan menggigit kecil daun telinga Elmira.
"Aahhhh Reksa ...." Desah Elmira saat satu tangannya meremas gundukan di dada Elmira, dan satu tangannya lagi melesak masuk ke dalam inti tubuh wanita yang baru di nikahinya dua hari yang lalu.
Elmira melotot saat ada sesuatu benda padat dan keras yang menusuk-nusuk bongkahan pantatnya yang padat.
"Kau merasakannya, heemmm? Dia ... di bawah sana merindukan ini." Ucap Reksa menunjuk aset berharga milik istrinya.
"Aarrgghhh ...." Jerit Elmira saat tangan terampil Reksa mengobrak abrik inti tubuhnya.
Elmira memiringkan wajahnya agar bisa meraup bibir Reksa yang sedari tadi terus mengigit kecil di sepanjang bahunya.
Mereka melakukannya lagi dan lagi hingga tanpa mereka sadari telah melewatkan waktu makan pagi dan siang.***
Di meja makan sudah berkumpul Ibu Yasinta, Andini, Delia dan juga Sabrina.
Yasinta memanggil salah satu pelayan yang berdiri berjejer rapi di sudut ruangan. "Beri tahu Reksa dan Elmira agar segera bergabung untuk makan siang," titah Ibu Yasinta.
"Baik, Nyonya." Sahut pelayan itu langsung pergi menuju kamar Reksa.
Andini tak mengucap sepatah kata pun. Wajahnya juga terlihat suram menatap kosong ke arah piring di atas meja makan.
Hanya Sabrina yang terlihat ceria, sesekali mengajak Delia mengobrol karena Andini enggan menanggapi celotehan Sabrina."Maaf Nyonya, saya sudah lama mengetuk pintu tapi tak ada sahutan dari dalam. Sama seperti tadi pagi." Lapor seorang pelayan sambil menunduk dalam.
"Biarkan saja. Mulailah saja menyajikan makan siang," titah Yasinta pada para pelayan.
Para pelayan langsung mendekat untuk melayani para majikan.Yasinta melihat Andini yang tak selera makan. "Apa kau baik-baik saja, Andini?" Tanya Yasinta membuat Andini menoleh ke arah Yasinta.
"Tentu, Ibu." Sahut Andini dengan senyum yang di paksakan.
Selesai makan siang, Yasinta duduk di balkon kamarnya menemani Sabrina bermain bersama Delia.
"Di mana Andini? Mengapa akhir-akhir ini dia kurang memperhatikan Sabrina?" tanya Yasinta pada Delia.
"Saya tidak tahu, Ibu. Mungkin Andini sedang kurang enak badan," sahut Delia.
"Bagaimana dengan dirimu, Delia? Bagaimana tanggapanmu tentang Elmira?" tanya Yasinta.
"Menurut saya dia wanita baik dan sopan. Tak salah jika Juragan Reksa memilih dia sebagai istri," sahut Delia.
"Tapi dia berbeda dengan kita. Aku dengar, dia dari keluarga petani biasa tak seperti kalian yang dari keluarga terhormat dan berpendidikan tinggi," sahut Yasinta.
"Iya ... saya dengar dia hanya lulusan sekolah tingkat akhir. Mungkin nanti Juragan Reksa akan menyekolahkannya di perguruan tinggi," sahut Delia.
"Tentu saja Elmira harus melanjutkan pendidikannya. Tak pantas rasanya jika wanita yang mendampingi putraku hanya seorang wanita biasa." Sambung Yasinta membuat Delia mengangguk.
***
Andini berjalan diikuti satu pelayan yang khusus melayani kebutuhannya. Di dalam kediaman Dhanuar banyak sekali para pelayan laki-laki maupun perempuan yang bekerja. Karena tak mungkin dua atau tiga orang pelayan yang membersihkan rumah sebesar ini, juga memasak dan mengurusi hal-hal lainnya.
Dalam keluarga Dhanuar seorang majikan akan mempunyai seorang pelayan kepercayaan yang harus siap kapan pun dan di mana pun jika majikannya membutuhkan.Tak sengaja Andini berpapasan dengan seorang pelayan yang membawa senampan makanan.
"Tunggu!" seru Andini menghentikan pelayan itu.
"Untuk siapa makanan ini?" tanya Andini.
"Ini untuk Juragan Reksa dan Nyonya Elmira, Nona," sahut pelayan itu.
Andini tertawa sinis, "pergilah!" seru Andini pada pelayan itu. Pelayan yang membawa satu nampan makanan bergegas pergi menuju kamar Reksa.
"Menyenangkan sekali. Hari pertama dia berada di sini langsung menjadi seorang nyonya?! Makan pun diantarkan, waow!" gumam Andini.
"Aku yang sudah di sini selama bertahun-tahun hanya menjadi seorang nona!"
"Maaf, Nona .... Tapi apa bedanya seorang Nona dengan seorang Nyonya?" tanya Margi, pelayan setia Andini.
Andini menatap nyalang ke arah Margi. "Kau ini bodoh atau tolol, ha?!! Bahkan hal itu saja tidak tahu?!!" seru Andini.
"Maaf Nona, tapi saya memang orang bodoh. Bukankah saya hanya tamat pendidikan dasar di desa. Jadi mana mungkin saya mengerti," sahut Margi.
"Kedudukan seorang nyonya lebih tinggi dan lebih berkuasa di bandungkan seorang nona," sahut Andini.
Margi tersenyum jenaka, "berarti Nyonya Elmira lebih berkuasa dari pada Anda. Begitu kan?!"
"DIAM!!" Seru Andini dengan tatapan nyalang lalu melangkah lebar meninggalkan Margi yang menunduk takut.
"Nona ... tunggu!" Seru Margi yang sudah tertinggal jauh.
***
......bersambung.....
Semarang, 12 Mei 2020
Salam
Silvia Dhaka
Repost 3 Juli 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Sang Ratu
Storie d'amoreDewasa +18 Kisah seorang gadis biasa bernama Elmira Amaria anak seorang petani dari desa terpencil di sebuah pulau yang menjadi ratu di hati sang bangsawan muda nan tampan bernama Raka Reksa Dhanuar. Baru diketahui jika sebenarnya Reksa sudah memil...