167. Patah hati

945 95 2
                                    

Promo pdf masih ada ya. Yang minat bisa wa aku di 089668046446.
Akan mendapatkan potongan 20 k setiap pembelian 3 judul pdf.
- Menjadi wanita kedua.     40 k
- Menjemput Cinta.           40 k
-Merajut cinta halal.         40 k
- Unwanted Married.        45 k
-Tenggelam cinta masalalu 45 k
-Sang ratu.                    45 k

***
Jangan lupa kasih vote dan komen ya.

Selesai sarapan dan mengantar Reksa sampai di teras saat suaminya itu sedang akan berangkat kerja, kini ia berada di dapur untuk mencari keberadaan Marlina. Tanpa harus ia memanggil, ternyata Marlina sudah menghadap padanya.

"Ada yang bisa saya bantu, Nyonya?" tanya Marlina dengan sangat sopan.

"Marlina aku ingin meminta bantuanmu. Malam nanti akan ada tamu istimewa yang datang ke sini. Kau siapkan jamuan makan malam ya," ucap Elmira.

"Baik, Nyonya," sahut Marlina.

"Kau bisa siapkan olahan daging sapi, ayam, udang, sayur. Terserah padamu, yang penting semuanya beres," ucap Elmira.

"Baik, Nyonya. Anda tak perlu khawatir, serahkan masalah dapur pada saya," sahut Marlina.

"Terima kasih, Marlina. Nanti aku akan datang untuk melihat," ucap Elmira.

"Baik, Nyonya," sahut Marlina.

"Baiklah, aku pergi dulu." Elmira lalu beranjak dari dapur. Ia berjalan menaiki anak tangga menuju kamar putranya.

Sampai di dalam kamar Shaka ternyata sang putranya itu sudah terlelap di atas ranjangnya. Tapi saat ia mengedarkan pandangannya, ia tak melihat keberadaan Inti di kamar sang putra. Namun sayup-sayup ia mendengar suara dari dalam kamar mandi. Ia pun berjalan memasuki kamar mandi.

"Inti, kau kenapa?" tanya Elmira. Ia berjalan mendekati Inti yang sedang tertunduk lemas di pinggiran wastafel.

"Inti, kau kenapa? Kau muntah-muntah?" tanya Elmira.

"Tidak, Nyonya," sangkal Inti.

"Tidak, tadi aku mendengar suara muntahan dari sini. Inti, kau jawab jujur padaku. Apa sekarang ini kau sedang mengandung?!" Elmira memegang bahu Inti yang tertunduk.

Inti membelalakan matanya. Dengan cepat ia langsung menggelengkan kepalanya. "Tidak, Nyonya. Sa-saya permisi dulu, saya akan pergi ke dapur untuk membuat teh hangat," ucap Inti. Ia berusaha menghindar dari tatapan tajam Emlira. Jika Elmira mendesaknya terus seperti ini, bisa-bisa ia ketahuan.

"Tidak. Kau tetap di sini. Biar aku mengutus pelayan untuk mengambilkan teh hangat untukmu." Elmira menarik tangan Inti. setelah itu ia berjalan keluar kamar untuk mencari pelayan.
Inti merasa takut, hingga kini jantungnya pun sudah berdetak begitu kencangnya. Ia tak ingin Elmira atau siapapun tahu tentang kehamilannya. Tapi sepertinya ia sudah tak bisa berkutik. Ia sudah tertangkap basah oleh Elmira.

"Duduklah, Inti." Elmira sudah lebih dulu duduk di sofa yang berada di dalam kamar Shaka.

Dengan takut-takut Inti mengikuti keinginan Elmira. Ia terpaksa harus duduk di samping majikannya ini.

"Katakan padaku, jujurlah saja, Inti. Apa ini sebabnya kau ingin berhenti bekerja dan pamit pulang ke kampung halamanmu?!"

Inti menunduk takut sekaligus malu, karena apa yang sudah ia pebuat ini adalah hal yang bodoh. Ia sudah menyerahkan dirinya kepada pria yang salah. Yang lebih parahnya lagi ia malah sengaja membuat dirinya mengandung untuk membuktikan cinta dari pria yang ia cintai itu, hingga pria yang ia cintai itu mau menikahinya. Tapi nyatanya hanya kecewa dan patah hati yang ia dapatkan.

Sang RatuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang