11. Kediaman Dhanuar

1.7K 110 1
                                    

Pagi yang cerah, ah bukan. Ini sudah siang. Matahari sudah begitu tinggi saat Elmira  membuka matanya. Elmira membenarkan selimut yang menutupi tubuhnya. Menengok di sebelahnya ada pria tampan yang kini telah sah menjadi suaminya. Mendadak wajah Elmira menjadi panas teringat pergulatannya tadi malam dengan juragan Reksa.

Elmira bingung bagaimana ia pergi ke kamar mandi. Gaun yang kemarin ia pakai terlempar begitu jauh dari ranjang. Sedangkan kini tubuhnya hanya tertutup oleh selimut tebal yang membungkus jadi satu dirinya dengan Reksa.
Mungkin ia harus lari menuju kamar mandi sebelum Reksa terbangun dan melihatnya berjalan tanpa busana.
Pelan Elmira bergerak agar ranjangnya tak ikut bergoyang lalu membangunkan Reksa.

"Mau ke mana?" Elmira terkejut mendengar suara serak khas bangun tidur Reksa.

Elmira mematung di tempat.

"Apa kau tidak mengucapkan selamat pagi pada suamimu, hemm?" Kata Reksa mencoba menarik selimut yang Elmira gunakan untuk menutupi tubuhnya.

Elmira melotot ketika selimutnya melorot dan menampakan dua gundukan aset berharga miliknya.
Reflek Elmira kembali menarik selimutnya kuat hingga selimut yang tadi menutupi tubuh Reksa beralih semua padanya hingga terlihatlah sebuah benda mengacung tegak lurus.

"Arghh!" Elmira berteriak menutup matanya membuat Reksa tertawa.

Reksa berjalan, berdiri di depan Elmira lalu memaksa Elmira membuka matanya, namun Elmira menggeleng keras.

"Kenapa menutup matamu seperti itu? Bukankah semalaman kau terus menjerit nikmat gara-gara ini." Ucap Reksa membuat Elmira tambah metapatkan matanya.

"Aarrgghhh!!" Teriak Elmira saat dirasa tubuhnya melayang. Elmira segera membuka  matanya. Ternyata dirinya sedang diangkat bagaikan karung beras di pundak Reksa.

"Aku yakin kau tidak bisa berjalan," ucap Reksa.

Reksa menurunkan Elmira saat sampai di kamar mandi. Begitu turun Elmira langsung menutupi asetnya dengan kedua tangannya agar Reksa tak melihatnya.

"Kita mandi bersama dan aku akan membuatmu merasa nikmat seperti semalam." Seringai Reksa lalu mendorong Elmira hingga tubuhnya menghantam dinding.

***

Reksa menggandeng Elmira keluar dari kamar.

"Pengantin baru baru bangun?" Rose menghadang Reksa dan Elmira.

"Kita akan sarapan." Ucap Reksa membuat Rose tertawa.

"Tak tahu kah jika ini sudah siang? Bahkan sekarang ini aku menunggu kalian untuk makan siang. Untung saja kalian keluar sekarang. Kalau setengah jam lagi kalian tidak keluar, aku tak akan menunggu kalian untuk makan siang. Akan kuhabiskan semua hidangan agar kalian kelaparan." Gerutu Rose sambil berjalan mendahului Reksa dan Elmira.

Reksa tersenyum mendengar gerutuan Rose. Sedangkan Elmira sudah menunduk, menahan malu.

"Sudahlah jangan begitu, Rose. Kita dulu juga begitu bukan." Timpal Malik membuat Rose  melotot.

Mereka mulai menyantap hidangan makan siang mereka.

"Sudah berkemas?" tanya Rose pada adik dan adik iparnya itu.

"Sudah ... kita tinggal berangkat saja," sahut  Reksa.

"Baiklah sore ini kita akan pulang." Sambung Rose mendapat anggukan dari Reksa dan Malik.

***

Perjalanan menuju kota sangat jauh. Membutuhkan waktu cukup lama untuk sampai di kediaman Dhanuar.
Sepanjang perjalanan Elmira merasa gelisah. Rose tampak memperhatikan adik iparnya.

"Tenanglah. Aku ada bersamamu." Lirih Rose menggenggam tangan Elmira yang terasa dingin.
Elmira tersenyum mendengar kalimat dukungan dari kakak iparnya.

Mobil berhenti di depan teras luas dengan tiang-tiang penyangga bangunan berlantai empat itu.
Di sana sudah berjejer rapi para pelayan untuk menyambut kedatangan mereka dan tentunya juga untuk membawa barang bawaan mereka.

Tampak seorang wanita paruh baya yang terlihat begitu cantik dan anggun merentangkan kedua tangannya sambil tersenyum menyambut kedatangan Reksa.

"Putraku," ucap wanita paruh baya yang tak lain adalah ibu kandung Reksa Dhanuar.

Reksa tersenyum lalu membalas pelukannya. "Aku merindukanmu, Ibu ...."

"Lihat, aku membawa seorang menantu untuk Ibu." Ucap Reksa menggandeng Elmira mendekat ke arah ibunya.

"Selamat malam, Ibu. Saya Elmira," ucap Elmira memberikan salam.

Yasinta tersenyum menyambut kedatangan menantu barunya. "Semoga kau betah tinggal di sini."

Elmira sedikit lega melihat keramahan Yasinta saat menyambutnya.
Kesan pertama untuk Ibu Yasinta adalah cantik di usianya yang tak lagi muda.
"Jika ini Ibu lalu yang mana para selir Reksa?" gumam Elmira dalam hati.

Ibu Yasinta menoleh ke belakangnya. "ke marilah." Titah Ibu Yasinta pada dua wanita di belakangnya.

"Elmira, kau di sini juga mempunyai dua saudara perempuan. Ini Andini dan ini Delia." Ucap Yasinta memperkenalkan kedua wanita yang kini sudah berada di sampingnya.

"Saya Elmira," ucap Elmira tersenyum.

"Aku Andini selir pertama Juragan Reksa," ucap perempuan yang bernama Andini.

"Saya Delia, saya selir kedua Juragan Reksa." Ucap seorang yang bernama Delia sambil tersenyum.

"Baik kalau begitu .... Pasti kalian sudah lelah, maka kalian bisa kembali ke kamar masing-masing." Ucap Yasinta membuat semuanya bubar.

Rose dan Malik mendekat ke arah Ibu Yasinta.

"Kalian akan menginap di sini bukan?" tanya Ibu Yasinta pada Rose dan Malik.

"Iya Ibu, tapi pagi sekali kita sudah harus pulang," sahut Rose.

"Baiklah ... ayo. Sebaiknya kita istirahat hari sudah malam." Ucap Yasinta lalu pergi ke kamarnya.

Elmira melihat sekeliling bangunan saat ia dan Reksa berjalan menuju kamar diikuti oleh dua pelayan yang membawaan tas mereka.
Elmira begitu takjub melihat isi kediaman Dhanuar. Begitu mewah dan megah.
Sampai di sebuah kamar yang begitu luas dengan berbagai perabot mahal dan antik.

"Ini kamar kita," ucap Reksa.

Elmira melotot mendengar jika ini yang akan menjadi kamarnya.
Pelayan meletakan tas di pojok depan lemari.

"Kalian bisa keluar," ucap Reksa pada dua pelayannya.

"Permisi, Juragan, Nyonya," pamit dua pelayan itu.

"Bagaimana, apa kau suka kamar ini? Jika tidak ada yang kamu suka, kamu bisa mengganti sesuai dengan seleramu," kata Reksa.

"Aku menyukainya, tak perlu diganti." Sahut Elmira tersenyum pada Reksa.

"Kalau begitu kita sebaiknya langsung istirahat. Aku yakin kau sangat lelah dengan perjalanan jauh kita." Ucap Reksa membuat Elmira mengangguk.

Setelah membersihkan dirinya, Elmira kemudian membaringkan tubuhnya di samping Reksa.
Elmira langsung tertidur pulas setelah merasakan empuknya kasur yang ia tiduri.

***

   .......bersambung.....

Semarang, 10 Mei 2020

Salam

Silvia Dhaka

Repost 3 Juli 2021

Sang RatuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang