10. Pernikahan

1.7K 112 7
                                    

Tiba hari di mana Elmira akan melangsungkan pernikahan dengan Juragan Reksa, pria yang dicintainya. Elmira mematut dirinya di depan cermin. Ia begitu puas dengan riasan dari seorang juru rias yang didatangkan langsung dari kota. Begitu juga gaun pengantin Elmira, berwarna putih gading. Begitu indah pas di tubuhnya.
Kamar Elmira sudah dihias seindah mungkin dengan bunga-bunga. Reksa dan Elmira melangsungkan pernikahan di halaman depan rumah. Karena halaman rumah Gustaf cukup luas.

"Aku turut bahagia untukmu, Elmira. Aku tak menyangka Juragan dari kota itu sebentar lagi akan menjadi suamimu," ucap Rani sambil tersenyum.

"Terima kasih, Rani. Aku berdoa semoga kamu cepat menyusulku menuju pelaminan," sahut Elmira.

"Tapi sebentar lagi kita tak akan bermain air lagi di sungai seperti dulu. Kau akan hidup di kota." Dian tersenyum namun juga menitikan air mata kebahagiaan juga kesedihan karena sebentar lagi Elmira akan ikut suaminya ke kota.

"Bukankah ini impianmu. Kita tidak boleh menangis, ini hari bahagia bukan. Nanti dandanan kita rusak." Seru Rani membuat ketiganya tertawa.

"Para gadis, acara sudah akan dimulai. Ayo kita keluar." Ucap Mirai dari ambang pintu.

Mirai datang menjemput Elmira. Elmira keluar dengan diapit oleh Mirai dan Rani, sedangkan Dian berjalan di belakangnya memegang gaun Elmira yang menjuntai.

Reksa terpesona melihat Elmira keluar menggunakan gaun pengantin dan juga riasan yang membuat Elmira sempurna.

Selesai upacara pernikahan, Reksa dan Elmira menyalami para tamu undangan.
"Sayang, perkenalkan ini Kakak tercintaku Rose dan suaminya Kak Malik Barata," ucap Reksa memperkenalkan Elmira.

"Aku Rose. Benar apa yang Reksa katakan, kau begitu cantik."  Ucap Roose menggenggam tangan Elmira. Rose begitu bahagia ketika mendapat kabar dari adik tersayangnya sudah mendapatkan tambatan hatinya dan akan segera menikahinya. Apapun yang menjadi kebahagiaan adiknya yang menurutnya terbaik maka akan selalu Rose dukung.

Elmira tersenyum malu-malu. Elmira menilai Rose sebagai pribadi yang baik dan ramah. Tak membedakan bahwa ia anak seorang petani dari desa tak sama dengan dirinya anak seorang Juragan kaya yang terhormat.

"Sebaiknya kita nikmati jamuannya." Ucap Reksa mengajak Rose dan Malik menikmati jamuan.

Dari keluarga Reksa hanya Rose dan Malik yang hadir. Ibunda Reksa serta kedua selir dan putri cantiknya tak bisa hadir.
Pesta dilaksanakan secara mewah dengan mengundang warga satu desa. Tampak juga Juragan Ardi yang datang bersama istrinya.
Namun mereka tak menampilkan raut bahagia.

Juragan Ardi menghampiri Reksa guna memberinya selamat.
"Selamat atas pernikahan Anda, Juragan. Saya tak menyangka jika Anda lah pria beruntung yang mendapatkan Elmira." Ucap Ardi dengan raut muka kecewa.

Reksa tersenyum. "Terima kasih, Juragan. Sungguh saya merasa senang Anda berkenan menghadiri syukuran pernikahan saya dengan Elmira."

Sementara istri Juragan Ardi langsung menemui Elmira yang sedang mengobrol dengan Rose dan kedua sahabatnya Rani dan Dian.
"Sudah puas kau menghancurkan hidupku?!" seru istri Juragan Ardi.

"Apa maksud Anda, Nyonya?" sahut Elmira.

"Jangan pura-pura tidak tahu. Setelah menggoda suamiku, sekarang kau menggunakan ilmu hitam untuk menjerat Juragan Reksa agar cinta putriku tidak digubris dan Juragan Reksa malah menikahi gadis rendahan sepertimu!" serunya kembali.

"Tolong jaga ucapan Anda, Nyonya. Elmira sudah sah menjadi menantu dari keluarga Dhanuar. Dan siapa pun yang merendahkan anggota keluarga Dhanuar akan menerima akibatnya," seru Rose.

Istri Juragan Ardi melengos lalu pergi dari hadapan mereka.

"Biarkan saja orang seperti itu," timpal Dian.

"Sudah, sebaiknya kita nikmati pesta ini," kata Rose.

***

Setelah pesta usai, Reksa langsung memboyong Elmira menuju rumahnya yang sudah tiga minggu ia tinggali. Begitu juga dengan Rose dan Malik, mereka juga akan menginap di rumah ini hingga esok mereka akan kembali ke kota bersama-sama.

Elmira masuk ke kamar, begitu terkejut melihat kamarnya dihiasi begitu indah oleh bunga.

"Kau suka?" Reksa memeluk Elmira dari belakang.

"Iya." Elmira mengangguk.

"Malam ini aku tak kan melepaskanmu," bisik Reksa membuat bulu kuduk Elmira berdiri.

"Kau milikku." Ucap Reksa menggiring Elmira menuju ranjang mereka.

Reksa mulai mencumbu Elmira, satu persatu gaun Elmira terlepas oleh tangan terampil Reksa.
Malam ini, ia akan menjadikan Elmira miliknya seutuhnya.
Selama dua minggu mereka menjalin kasih, Reksa memang selalu mencumbu Elmira. Hanya sebatas itu, tidak lebih. Kini mereka sudah resmi menjadi sepasang suami istri. Mereka bisa melakukan apa saja yang mereka inginkan.

***

         ......bersambung......

Semarang, 9  Mei 2020

Salam

Silvia Dhaka

Repost 2 Juli 2021

Sang RatuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang