53. Pergi ke Villa

1.2K 153 47
                                    


Pulang dari kantor, Reksa langsung menuju kamar Elmira. Rasanya ia rindu sekali dengan Shaka setelah tiga hari tak bertemu karena dirinya harus melakukan perjalanan bisnis ke luar kota.
Tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu ia langsung melangkahkan kakinya memasuki kamar. Hal itu membuat Elmira terkejut lalu menoleh ke arahnya.

"Aku merindukan Shaka," ucap Reksa pada Elmira.

Elmira mengangguk mengerti, ia lalu memindahkan sang putra ke gendongan Reksa. Setelah itu ia langsung berjalan menuju balkon. Ia sengaja menghindar dari Reksa seperti yang biasa ia lakukan. Hanya ini satu-satunya cara agar hatinya tersembuhkan atas perilaku Reksa padanya.

Reksa menatap penuh rindu pada Elmira yang duduk membelakanginya. Dua bulan sudah ia dan Elmira tak saling menanyakan kabar meskipun mereka satu atap. Kini Elmira semakin menjauh dari jangkauannya. Sikapnya pun semakin dingin. Lama kelamaan dirinya merasa tak nyaman dengan situasi seperti ini.

Puas melepas rindu pada putranya, Reksa lalu menidurkan Shaka di atas ranjang karena putranya sendiri juga sudah terlelap. Ia lalu berjalan menghampiri Elmira di balkon. Ia duduk tepat di sofa sebelah Elmira.
"Besok datanglah ke acara pembukaan villa kita yang baru," Reksa mulai membuka suara tanpa melihat ke arah Elmira.

"Aku tak akan ke sana," sahut Elmira yang juga tak menatap wajah Reksa.

Reksa langsung menoleh ke arah Elmira. Ia mendelik menatap Elmira yang ternyata tak melihat ke arahnya. "Apa maksudmu?" sentak Reksa.

"Kukira tak ada yang menginginkan kehadiranku di sana," sahut Elmira memicing menatap ke arah Reksa.

Reksa lalu bangkit dan keluar dari kamar Elmira begitu saja, tanpa mengucap satu katapun. Harga dirinya terluka karena penolakan yang dilakukan Elmira padanya.

***

Reksa menghembuskan nafasnya kasar. Rasanya ia ingin memukul seseorang sebagai pelampiasan rasa kesal yang ia rasakan. Ia tak menyangka jika Elmira akan menolak ajakannya. Ia sudah menurunkan egonya dan merendahkan dirinya untuk mengajak Elmira datang ke pembukaan villa keluarga Dhanuar yang baru, tapi tanpa berpikir panjang Elmira langsung menolak ajakannya. Hal itu tentu saja melukai egonya.

"Braakkk!" Reksa memukulkan kepalan tangannya pada tembok di ruang kerjanya.

"Sial!" umpat Reksa. Rasa sakit di punggung tangannya tak ia rasakan karena tertutup rasa sakit dalam hatinya.

Tok tok tok.

Terdengar seseorang mengetuk pintu. Setelah itu Haris muncul dari ambang pintu.

"Juragan ...." Haris masuk menemui Reksa.
Haris mendelik menatap Reksa dengan wajahnya yang memerah. Tatapannya lalu tertuju pada punggung tangan Reksa yang sedikit mengeluarkan darah.

"Anda baik-baik saja, Juragan?" tanya Haris cemas.

Reksa melangkah gontai menuju sofa. Ia lalu menghempaskan tubuhnya di atas sofa. Punggung tangannya ia tekuk untuk menutupi matanya yang terpejam.

"Dia menolakku, Haris," gumam Reksa.

Kening Haris mengkerut mendengar gumaman dari majikannya ini. Ia tak mengerti maksud dari ucapan juragannya.

"Maaf, Juragan ... siapa yang Anda maksud?" tanya Haris.

"Elmira semakin menjauh dariku. Dia bahkan menolak ajakanku untuk datang ke villa," ucap Reksa.

Tok tok tok.

"Apa saya mengganggu?" Delia masuk ke ruang kerja Reksa setelah mengetuk pintu. Ia melangkah mendekati suaminya. Delia menyerngit melihat Reksa yang duduk menyenderkan tubuhnya di sofa dengan menutup matanya dengan lengan tangannya.

Sang RatuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang