168. Patah hati lagi

1.6K 96 3
                                    


"Selamat malam, Tuan Indra." Elmira tersenyum seraya sedikit menundukkan kepalanya untuk menyambut kedatangan Indra.

"Ini ... Tuan Reksa, apakah dia benar istri yang selama ini Anda maksud?" gumam Indra. Wajahnya seperti orang yang linglung.

Reksa tersenyum, "iya, Tuan Indra. Wanita ini adalah Elmira Dhanuar, istri istimewa, istri yang sangat saya cintai, ibu dari anak saya," ucap Reksa seraya melemparkan senyumannya kepada Elmira.

"Mari kita masuk. Istri saya sudah menyiapkan makan malam istimewa untuk Anda, Tuan." Reksa mengajak Indra masuk, tapi ia terheran ketika Indra tak bergeming sedikitpun.

"Tuan Indra?!" Reksa menyentuh bahu Indra dan pria itu pun terkesiap ketika bahunya disentuh.

"Ada apa, Tuan?" tanya Reksa saat melihat gurat keterkejutan di wajah Indra.

"Mari silakan masuk, Tuan Indra," ajak Elmira. kini wajahnya sudah kembali ceria saat ia tahu jika ternyata tamu suaminya adalah pria yang sudah ia kenal sebelumnya.

"Lebih baik kita langsung saja ke ruang makan. mengobrolnya nanti saja setelah makan malam usai," ucap Reksa.

Elmira, Reksa dan Indra berjalan menuju ruang makan.

"Silakan duduk, Tuan Indra," ucap Reksa.

Indra pun duduk di kursi yang sudah disediakan. Tubuhnya ada di sini namun pikirannya sedang berkelana entah ke mana.

"Sebaiknya kita mulai saja makan malam kita kali ini. silakan Tuan Indra," ucap Reksa.

Reksa dan Elmira pun mulai menyantap makan malam mereka, namun tidak dengan Indra.

"Tuan Indra, apa Anda tak suka menu makan malamnya?" tanya Elmira saat ia tak sengaja melirik ke arah Indra yang ternyata masih terdiam dan belum menyentuh makanan di piringnya sedikit pun.

"Ah, tidak. Bukan begitu," sahut Indra tak enak hati. Ia lalu mulai menyuapkan makanan ke dalam mulutnya setelah ditegur oleh Elmira.

"Bagaimana kabar Anda, Tuan Indra? Saya senang karena kita bisa bertemu di sini," ucap Elmira.

Reksa mengerutkan keningnya kala mendengar ucapan Elmira yang tampak akrab dengan Indra, padahal setahunya mereka berdua baru bertemu kali ini.

"Kenapa kau bertanya seperti itu, Sayang? kau seolah-olah sudah kenal dengan Tuan Indra, bukankah kau baru bertemu dengannya kali ini?" tanya Reksa.

Indra menatap cemas ke arah Reksa. ia sudah terlanjur cerita tentang wanita yang ia cintai pada Reksa. Ia tak menyangka jika wanita yang ia cintai ternyata adalah istri dari rekan bisnisnya sendiri. jika tahu seperti itu ia tak akan menceritakan isi hatinya kepada Reksa.

Elmira tersenyum ke arah Reksa. "Iya, sebenarnya kita ini sudah saling mengenal sejak beberapa minggu yang lalu," ucap Elmira.

"Benarkah?!" tanya Reksa.

"Iya, waktu itu Tuan Indra sedang akan menuju ke desa Segar Bencah. Desa itu terletak di pelosok desaku kan. Saat itu hari sudah mulai petang, dan Tuan Indra ini mengira jika rumah Ayah adalah sebuah penginapan. Saat akan meninggalkan rumah, Ayah melarang Tuan Indra karena hari sudah mulai petang. Dan sejak saat itu kita bertemu beberapa kali lagi karena Tuan Indra yang mengunjungi Ayah," sahut Elmira. ia begitu antusias menceritakan awal pertemuannya dengan Indra.

"Jadi begitu?" Reksa menatap tajam ke arah Indra. Ia merasa jika ada yang janggal di antara keduanya.

"Iya," sahut Indra dengan susah payah.
Makan malam pun usai. Elmira sangat senang karena jamuan makan malamnya berjalan dengan baik. Senyum terus terukir dalam bibirnya, tanpa ia sadari bahwa dua pria yang sedang bersamaya ini dalam keadaan yang tegang.

Sang RatuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang