Hari ini, Hyunjin benar benar merasa bosan setelah satu jam yang lalu ia sudah merapikan pakaiannya untuk di pindahkan ke dalam lemari yang berada di kamar Bangchan suaminya.
Sudah berulang kali, ia bulak balik dari kamar menuju dapur dan dari dapur menuju kamar.
Namun sekarang, Hyunjin tengah berada di depan televisi yang ukurannya lebih besar dari Hyunjin sendiri.
Tampaknya bukan Hyunjin yang menikmati acara siaran di dalam televisi tersebut, melainkan televisi itu sendiri menonton Hyunjin yang memandangnya tanpa minat.
"Tuan muda." Panggil seseorang dari arah belakang, tentu Hyunjin yang mendengar lantas menengok kearah sumber suara.
"Sepertinya anda sedang bosan, mau ikut bibi ke depan?" Tanya si bibi tersebut.
Hyunjin sedikit berpikir untuk ikut atau tidak, ia benar benar bosan namun di luar sana terlihat sangat cerah dan panas.
Tapi jika ia menolak, bukankah nanti akan semakin bosan berada disana sendirian terus menerus? Para maid disana pasti sibuk dengan urusan masing masing juga.
"Tolong tunggu sebentar ya bi." Ujar Hyunjin, lalu ia beranjak dari sana untuk menuju kamarnya terlebih dahulu.
Sebelumnya, ia menyempatkan untuk mematikan televisi di depannya. Bibi yang ada disana hanya mengangguk dan tentu saja akan menunggu Hyunjin yang ia sendiri tidak tau akan apa untuk kedalam kamar.
::
::
::
Sekarang, Hyunjin serta bibi yang yadi mengajaknya tengah berada di dalam sebuah market besar yang baru kali ini ia datang kesana.
Sedari tadi, Hyunjin menggenggam tangan si bibi dan sebelahnya lagi memegang secarik kertas berwarna biru yang di lipat kecil.
"Hyunjin, ada yang mau di cari? " Tanya si bibi yang membuat Hyunjin mendongak.
Mendengar pertanyaan si bibi, Hyunjin tentu mengangguk dan menunjukan kepalan tangan yang memegang kertas tersebut.
"Uangnya? " Tanya bibi, Hyunjin lalu menengok saku celananya dan menepuk pelan dengan kepalan tangan kecil miliknya.
"Baiklah, mau bibi atau kamu duluan yang selesai, langsung menuju mobil ya." Tangan bibi lalu melepas Hyunjin, dan ssebelum pergi si bibi sempat tersenyum pada Hyunjin.
Hyunjin yang sudah di tinggal, ia lalu mencari rak yang sekiranya akan menyediakan beberapa barang yang ia tulis di atas kertas tersebut.
Pertama rak yang paling dekat dengan dirinya adalah rak shampo. Dari yang kecil sampai besar, semua tersedia disana tentu Hyunjin mencari yang persis seperti yang ada di dalam kamar mandi kamarnya bersama Chan.
Setelah menemukan yang sama persis, Hyunjin segera mengambilnya lalu berjalan kembali untuk menemukan barang yang ia tulis setelah tulisan shampo.
Beberapa kali, ia mengambil barang yang sekiranya di tulis disana, namun dasarnya Hyunjin entah yang tau atau tidak ia tidak membawa keranjang yang setidaknya akan membantu ia mengambil beberapa belanjaan yang ia bawa.
"Repot ya? Pakek ini." Tanya seseorang di samping Hyunjin.
Tentu Hyunjin yang merasa di tanya lantas menengok kearah tersebut yang mana atensinya menangkap seseorang dengan balutan baju sederhana.
"Kenapa hanya melihat? Butuh gak? " Tanyanya lagi, Hyunjin lalu melihat keranjang yang rupanya masih kosong.
Dengan pelan, Hyunjin menerima keranjang yang di sodorkan orang tersebut dengan menaruh barang yang seperti tengah di peluk oleh dirinya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Married // Chanjin (end)
FanfictionDari judul saja sudah ketahuan cerita tentang apa ini, atau mungkin kalian juga mengalami nikah muda? Pada umumnya, nikah muda biasanya di alami oleh anak anak remaja yang berusia sekitaran 17 tahun sampai dengan 21 tahun. Lalu bagaimana jadinya j...