#39

1.7K 235 60
                                    

Dua pasang mata saling beradu satu sama lain, dengan gejolak amarah terpancar dari Sulaiman yang baru mengetahui segala sesuatu tentang Hyunjin, Bangchan serta Felix.

"Ya makanya jadi orang tuh jangan kebanyakan kerja, dari dulu kerja terus jadi anggur aja kan sama yang di rumah! Nenek kamu mau bikin aku keguguran juga kamu mana tau!!" ucap Ratih yang sudah siap dengan segala kemolekannya sebab hari ini ia akan datang pagi pagi sekali ketempat kerjanya. 

"Aku kerja juga buat siapa?! Ya jelas buat kalian semua. Aku banting tulang buat buktiin ke keluarga kalo Sulaiman bisa berdiri sendiri mengangkat diri kamu sampai jadi seperti ini!!" belanya terhadap diri sendiri. 

"Tapi karena kamu yang acuh, aku jadi sasaran empuk nenek kamu! Aku minta tolong gak pernah kamu gubris pake segala sibuk di kantor ini itu!" ucap Ratih kembali dengan tetap menatap Sulaiman sinis. 

"Kamu jadi nyalahin aku gitu aja?! Cuma karena aku kerja ini itu sibuk sana sini dan itu jadi bahan alasan kamu yang waktu dulu?! Ratih mikir gak sih gimana aku berjuang buat kamu biar di akuin sama keluarga aku sebagai menantu keluarga Soepomo?!" tanya dengan hati yang menggebu ingin mengeluarkan semua amarahnya. 

Ya, Sulaiman di pagi ini terlihat begitu marah. Dengan urat rahang sedikit timbul dari dalam kulitnya. 

"Jangan bahas yang lain?!  Disini bukan aku yang salah, tapi kamu karena gak urus aku! Harusnya kamu marah sama diri kamu sendiri, ngebiarin aku tinggal di rumah ini sendirian tapi ngebolehin nenek sihir itu dengan bebas bulak balik masuk kedalam rumah!!"

"JANGAN HINA LELUHUR SAYA!!"




PRANG



Ratih berteriak tertahan kala sang Suami dengan mudah memecahkan meja makan yang terbuat dari kaca bening.

Ya, mereka beradu argumen berada tepat di meja makan usai melaksanakan sarapan hanya berdua. Para maid yang biasa berada di dapur seketika beranjak dari sana kala merasakan hawa yang benar benar tidak mengenakan dari keduanya. 

Meski kini setiap hari mereka sarapan dan makan malam hanya berdua, para maid masih ada yang akan berlalu lalang hanya untuk mengayomi kedua majikan mereka tersebut.

Namun untuk di hari ini, semenjak Sulaiman pulang dari rumah sakit auranya sungguh berbeda. Mata tajam bak elang yang mencari mangsa membuat maid yang secara tidak sengaja berpapasan di buat merinding seketika. 

Jangankan oleh Sulaiman, kedua anaknya yang masih kanak kanak dulupun memiliki tatapan tajam yang mengerikan saat sedang marah. Terlebih Bangchan, ia orang yang paling tidak segan untuk memainkan tangannya saat amarah sudah membludak. 

"Memang itu kenyataannya, nenek kamu yang buat aku begini! Aku gak mau Bangchan kenapa napa, apa salah sebagai gantinya aku mengiyakan keinginan nenek?!"

"SALAH!!  SANGAT SALAH!! Kalo kamu enggak mau anak kita kenapa napa, kamu gak usah kayak gini!  Kamu bikin anak orang sengsara di tempat yang jauh dari orang tuanya. Kamu merampas kebahagiaan orang lain, kamu nindas orang lain, kamu buat anak orang lain seolah olah dia manusia yang bisa kamu semena menain!! Kamu seharusnya mikirin kebahagian Bangchan bukan malah bikin anaknya nikah dan ngasih beban yang orang dewasa aja belum tentu bisa menghadapinya!

Liat! Liat anaknya kakak kakak aku yang juga jadi korban pernikahan dini apa istrinya dibikin  menderita sama mertuanya?!  Enggak Ratih enggak! Mereka malah manjain menantunya, mereka bikin menantunya berpendidikan terus kenapa kamu enggak?! Kamu mutusin sekolahnya Hyunjin. Kamu bikin dia kayak pembantu disini, kamu baik baikin lalu kamu acuhin! Ini bertentangan dengan ucapan nenek dulu!"

"Kalo kamu tau gitu, kenapa kamu enggak bertindak dulu?!  Kemana aja kamu saat itu, apa semua ini salah aku? setelah kayak gini baru kamu salah salahin aku! Harusnya kamu mikir terus ngaca dulu sebelum ngomong nyalahin aku seolah olah aku yang paling salah disini! Kamu serahin segala sesuatu tentang Hyunjin disini sama aku! Dan kamu juga acuh terhadapnya!  Ada otak kan?!  Jangan cuma perusahaan aja yang di pikirin!! Orang rumah juga pikirin!" ujarnya yang mulai jengah dengan suaminya tersebut dan mulai berbalik untuk melangkah menjauhi Sulaiman. 

Young Married // Chanjin (end) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang