#52

1.3K 207 43
                                    

Berjam jam lebih Hyunjin berada didalam mobil taksi yang melaju membelah jalan. Membuang uang dengan nominal besar hanya untuk pergi dari suaminya sendiri.

Tanpa membawa apa apa, Hyunjin kini sampai di depan rumah kecil tampak tak berpenghuni.  Kepergian taksi yang telah ia bayar membuatnya kini berada disendiri di kampung halamannya. 

Panggilan menuju ponselnya kerap sekali tak ia respon sedikitpun.  Entah itu ayah mertuanya atau Bangchan, sesekali ada Minho yang juga memanggilnya namun iapun enggan menerima. 

Aplikasi chat ia uninstal, lalu ia segera mematikan daya ponselnya dan langsung melepaskan kartu telepon hanya untuk ia buang sembarang keatas tanah berbatu di depan rumahnya ini. 

Dengan langkahnya yang sedikit tertatih karena sedikit susah lantaran perutnya ini, Hyunjin kini berdiri tepat di depan pintu yang sudah tidak bagus. Dulu memang tidak bagus, mungkin karena dimakan usia daun pintu juga semakin memudar disana. 

Jam tangan yang bertengger di pergelangan tangan ternyata sudah menunjukan jam 4 sore, dimana seharusnya ibu dan ayahnya sudah pulang dari 4 jam yang lalu.  Begitu juga Yeji yang seharusnya sudah pulang dari satu jam yang lalu. 

"Kenapa gak pada ada?" gumannya saat mengecek bagian dalam rumah dari kaca jendela di samping pintu. 

Dengan perut besarnya, Hyunjin lalu berjalan kearah pembatas halaman rumah sebatas lututnya diantara yang di pelur semen dengan tanah langsung. Dia mendudukan dirinya disana lalu menghela napas berat, seolah banyak sekali beban yang menimpanya kini. 

"Mungkin bentar lagi mereka pulang." pikirnya yang lalu mengusap perut besarnya dengan arah memutar disana. 

"Maaf, mamah gak bisa bareng bareng sama papahnya kalian. Kita tinggal disini nanti ya, bareng nenek kakek kalian sama tante kalian ok."

Duagh duagh

Hyunjin tersenyum kecut saat ada respon dari dalam sana. Kedua anak anaknya menendang dengan begitu keras membuatnya ingin meringis namun malah tersenyum yang ada. 

Sakitnya di tendang dari dalam, tidak lebih sakit dari rasa yang ia rasakan saat ini karena ulah Bangchan. 

Dulu, Hyunjin akan membiarkan sang suami untuk melakukan hal apapun bersama dengan orang lain disana tanpa mau memarahinya. Namun sekarang berbeda, Bangchan sudah mengungkapkan isi hatinya, berjanji untuk tidak lagi berselingkuh lalu dengan secara singkat dimana Hyunjin mulai percaya kini rusak sudah rasa percayanya itu pada Bangchan. 

Ia memang anak rendah, tapi di angkat lalu di jatuhkan oleh suami sendiri bagaimana perasaan kamu?  Masih bisa memaafkannya atau lebih memilih pergi dari kehidupannya.

"Hyunjin?!"

Hyunjin menengok saat mendengar suara seseorang menyebut namanya dengan begitu yakin. 

Wajah terkejut orang itu malah membuat Hyunjin tersenyum dan segera bangkit dari sana namun hanya berbalik dan tidak berjalan melainkan orang itu yang mendekatinya Hyunjin sambil memerhatikan penampilan Hyunjin dari atas sampai bawah. 

"Sunwoo, apa kabar?" tanya Hyunjin lembut dan langsung di tatap terkejut benar benar terkejut saat mendengar suara Hyunjin memanggil namanya juga.

"Ih gila, suaralu lembut banget Jin. Btw gua alhamdulillah galau pas lu nikah mana di bawa ke kota lagi." Hyunjin tertawa kecil mendengarnya kala si kecap ini malah berujar demikian. 

"Dasar."

"Eh, ini perutnya obesitas?  Gede banget." Celetuk Sunwoo, yang langsung di belalaki oleh Hyunjin disana.

Young Married // Chanjin (end) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang