Dimalam hari, sepasang suami istri kala itu tengah tertidur pulas bersama dalam hening yang damai,
Sebelum sebuah pergerakan di tangan Chan terasa berkali kali.Mata yang semula di tutup rapat kini dengan terpaksa ia membukanya untuk tau apa yang tengah terjadi, siapa tau Hyunjin tengah menginginkan sesuatu bukan
Lagi pula siapa lagi pelaku yang menggoyang goyangkan tangannya di malam hari seperti ini selain istrinya. Yakali setan.
"Apa Hyunjin?" tanya dengan suara serak.
"Hiks hiks rumah sakit yuk a." ujarnya mengajak Chan dengan suara tangisannya yang terdengar sembari menahan rasa sakit.
Mendengar kata rumah sakit, Chan lantas membuka matanya lebar lebar lalu menatap Hyunjin yang mencengkram kuat kuat selimut yang tengah di pakai.
"Hyun kenapa?" tanya Chan yang langsung terbangun dari tidurnya.
"Sakiiiiit a." cicitnya pelan namun masih dapat terdengar oleh Chan karena keadaan yang cukup hening.
"Perut Hyunjin sakit hiks."
Kening Hyunjin sudah terlihat basah akibat keringatnya sendiri, Chan yang jantungnya berdebar setelahnya lantas menyibak selimut yang mereka kenakan sehingga Hyunjin mau tak mau juga melepaskan cengkraman tersebut.
Matanya membelalak kala melihat area tempat Hyunjin tidur sudah basah. Ouh terlihat jelas, celana piyama Hyunjin yang di kenakan berwarna cerah, di daerah selangkangannya terdapat warna lain berwarna merah.
"Hyunjin?" panggilnya bingung dengan keadaan.
Sedangkan Hyunjin hanya menangis menahan sakit di dalam perutnya. Ia yang tengah tersiksa itu tiba-tiba teringat mimpi kelam beberappa bulan yang lalu, membuatnya menatap Chan yang masih tercengang disana dengan air mata yang terus bercucuran.
"Aa ayo." ajaknya lagi sambil kembali menyentuh Bangchan namun kini dengan sedikit mencengkram apa yang dapat ia cengkram dari suaminya tersebut.
Seolah kesadarannya kembali, Bangchan lantas turun dari kasur dan berlari kelur kamar. Maka mulai dari disanalah Hyunjin menangis dengan suara nyaring karena sakit dalam perutnya teraebut. Belum lagi tulang punggung yang seolah remuk serta bokongnya yang panas seolah terbakar.
Di luar sana, Chan berlari keluar rumah hanya untuk menemukan seseorang. Entahlah, jika ia sendiri yang menyetir mobil dan membiarkan Hyunjin duduk sendiri itu bukan solusi baik karena fokusnya saat menyetir pasti akan buyar.
Pintu terbuka suhu dingin malam hari menerpa kulit tangan serta wajah yang tidak tertutup kain baju. Segera pula dirinya berlari kedepan rumah dengan tergesa.
Baru saja ia keluar dari area rumahnya, tiba-tiba saja badan Bangchan menabrak seseorang yang tidak terlihat oleh dirinya sendiri. Biasalah orang panik mama bener tingkahnya.
Bruk
"Anying! Pantat indah gua!" ringisnya membuat Chan menatap seseorang tersebut yang tentu saja sekarang tengah mengelus area belakang milik orang tersebut.
"Sorry No sorry, gua gak sengaja." ucapnya lalu menarik Lino dengan tidak lembut membuat si pemilik 3 kucing di rumahnya terhuyung huyung terus.
Akibatnya, Lino kesal lalu melepas cengkraman tangan si bapak muda ini. "Nape lu Chan? Udah macem kepergok selingkuh aja!"
"Tolongin gua." ucap Chan tanpa basa basi yang langsung kening tetangganya itu mengkerut bingung.
"Nape? Hyunjin berpaling dari lu?"
Bangchan sungguh sangat amat ingin menggeplak mulut Lino sekarang juga saat mendengar pertanyaan random dari pria di depannya ini.
"Bukan! Gua mau lu bawa mobil gua buat ke rumah sakit sekarang, lu bisa kan?" ucapnya dengan mata yang begitu dalam meminta pertolongan pada Lino.
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Married // Chanjin (end)
FanfictionDari judul saja sudah ketahuan cerita tentang apa ini, atau mungkin kalian juga mengalami nikah muda? Pada umumnya, nikah muda biasanya di alami oleh anak anak remaja yang berusia sekitaran 17 tahun sampai dengan 21 tahun. Lalu bagaimana jadinya j...