#31

1.9K 279 48
                                    

Heran menjadi sebuah mimik wajah saat ini yang pemuda 15 tahun itu pasang sekarang kala melihat dokter beberapa kali mengecek perut kakak iparnya. 

Dokter juga terlihat seperti orang yang heran sambil memeriksa perut pasiennya dengan menggunakan tetoskop disana.

Sekiranya selesai, dokter yang tadi memeriksa menyudahi pemeriksaanya lalu berjalan ke arah kursi dan meja kerjanya yang terdapat seorang anak SMP duduk di kursi yang lain. 

Sang pasien yang katanya sakit mengikuti dokter untuk duduk di depannya. Memandang bingung dengan kelakuan dokter tersebut.

"Kamu benar benar berusia 15 tahun?" tanya sang dokter sambil melihat catatan sebelumnya di daftar pasien yang datang kepadanya. 

"Iya dok." jawabnya dengan perasaan takut jika terkena penyakit yang berbahaya.

"Bukan saya takut salah, tapi lebih baik untuk memastikan lebih jelas dengan pemeriksaan oleh dokter Ayu. Ruangannya di lantai dua di bagian gedung timur, saya menyarankan anda untuk kesana."

Hyunjin, si pasien yang barusan di periksa menatap Felix cemas. Sedangkan Felix yang sekedar mengantar hanya mengedikan bahunya tidak tau. 

"Dok, Hyunjin gapapa?" tanya Felix mewakilkan pertanyaan yang terlintas dalam benaknya sendiri. 

Dokter tidak menjawab langsung malah tersenyum yang memperlihatkan gigi putih nan rapihnya. Sedangkan Hyunjin malah di buat bingung sendiri. 

"Iya dia sehat sehat aja, perkiraan saya juga janinnya sehat. Tapi agar lebih akurat dan jelas juga bisa melakukan USG kalian terkhususnya nak Hyunjin lebih baik di periksa oleh dokter Ayu. Disini dia seorang dokter kandungan."

Entah Hyunjin atau Felix, keduanya membelalakan matanya kaget saat mendengar kata janinnya sehat.

"Kalian kalo mau coba-coba buat ngelakuin itu harusnya pake pengaman, tetapi diumur kalian yang masih seumur jagung ini seharusnya juga memilih untuk tidak melakukan hal ini juga. Lihat, kalian jadi kaget sendiri. Secara mental kemungkinan besar kalian yang masih remaja belum stabil untuk menjadi sosok orang tua yang mempunyai tanggung jawab pada kehidupan mahluk yang ada di perut Hyunjin ini. Kenapa kalian di usia muda begini nekad melakukan hubungan suami istri? Orang tua kalian mungkin akan sedikit kecewa mendengarnya kala kalian akan di tuntut menjadi seroang orang tua."

Lagi, Hyunjin dan Felix saling melirik dengan kening yang di kerutkan. Kembali mereka menatap dokter yang melihat mereka secara bergantian karena mereka juga sama sama melempar tatapan bingung.

"Dok, dokter pikir aku yang udah hamilin Hyunjin?!" tanyanya sedikit tidak terima, namun si dokter mengangguk membuat Hyunjin menahan tawanya sedangkan Felix menghembuskan napasnya kesal.

"Dokter, Hyunjin hamil ya sebab suaminya lah, yakali Felix. Dan suaminya itu adalah kakak aku sendiri, aku ikut soalnya di rumah cuma ada pembantu sama supir doang. Si aa ngilang di gondol uler."

Dokter yang bernametag shong lang yang kebetulan seorang China hijrah ke Bandung dibuat terbelalak mendengar penjelasan singkat dari anak SMP di depannya. 

"Sudah menikah?!" tanyanya dengan wajah tidak percaya. Hyunjin yang di tatap si dokter bermata sipit itu hanya mengangguk sambil tersenyum namun telinganya terlihat begitu merah mungkin dikarenakan malu.























Bibir pucat dengan mata yang bengkak tersenyum kala kilasan kejadian tempo dulu teringat olehnya. Kabar gembira yang di sambut olehnya membuahkan air mata yang tiba-tiba meluncur dari ujung matanya. 

Young Married // Chanjin (end) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang