#14

2.4K 312 188
                                    


Warning!
Dosa tanggung sendiri pokonya





















::

::

::


Plak

Suara perpaduan antara tangan dengan pipi terdengar begitu nyaring, bahkan bi Inah yang sudah berbeda ruangan dengan kedua orang tersebutpun dapat mendengar dengan jelas. Tentu saja, bi Inah cukup kaget namun dirinya tidak bisa apa apa hanya untuk membantu Hyunjin. 

karena tamparan yang begitu kencang Hyunjin yang berdiri menatap Bangchan sampai di buat terhuyung ke arah sisi kirinya sehingga menubruk salah satu kursi meja makan. 

"Berani banget pulang di anterin cowok lain!" Hyunjin lalu memegang pipi yang terasa perih beruam merah serta terasa panas. Dengan perasaan takut, Hyunjin menatap Bangchan yang tengah memandanginya dengan tatapan tajam.

"Maaf a, Hyunjin

"Maaf maaf maaf! Lu tuh udah punya suami, tinggal di rumah mertua, tapi berani banget pulang di anter si Jaehyun! Otak dipake!" Telunjuk Chan dengan lihainya menunjuk nunjuk kepala Hyunjin sampai beberapa kali kepalanya terpantul pantul. 

Sedangkan Hyunjin sendiri kini lagi lagi harus menelan rasa sakit di hatinya dan mulai kembali terisak karena ucapan suaminya.

"Gak sadar diri banget, apa kata tetangga yang liat kelakuan menantu keluarga Sulaiman dianterin cowok lain kedepan rumah?!" Hyunjin terdiam menunduk dengan perasaan yang campur aduk, sakit hati dan menyesal. 

"Lagian, ngapain lu main sama dia?!  Selingkuh dari gua gitu? Ouh atau lu godain dia, buat porotin si Jaehyun?!" Tanya Chan dengan nada yang di tinggikan. Hyunjin tentu menatap Chan tidak percaya mengapa suaminya malah berpikiran yang tidak tidak tentangnya. 

"Kurang apa gua biayain lu selama ini? Sampe gua rela ngeiyain buat gantiin posisi ayah di hotel?!  Masih kurang hah?!  Kalo kurang bilang, bukannya kegatelan sampe main sama yang lain!"

Hembusan napas terdengar ditelinga Hyunjin saat Chan melakukannya. 

"Anggap gua apaan coba lu?!" Terdengar kesal memang. Namun jika boleh ia bersuara pertanyaan itu seharusnya terlontar dari mulut Hyunjin untuk Bangchan, tetapi balik lagi ke siapa Hyunjin disana.

"Udahlah males." Ucapnya terakhir dari mulut suaminya sebelum meninggalkan Hyunjin seorang diri disana. 

Dengan hati yang lemas, perasaan yang lemas bahkan fisiknya ikut lemas. Hyunjin menarik kursi yang sempat di tubruknya tadi untuk ia duduki sendiri, lalu di saat itu juga tangisnya pecah dengan wajah yang di tutup dengan kedua telapak tangannya.

~~~

"Aduh aduh aduh pak Supri! Pak Yanto! Gawat ini."

Bi inah berlarian menuju pos satpam di luar rumah itu yang terdapat dua pria dewasa yang masih bekerja disana. 

"Ada apa bi?" Tanya pak Supri keheranan saat melihat bi Inah ngos ngosan tepat di hadapan mereka. 

"Itu tuan Bangchan udah berani main tangan sama istrinya." Adunya membuat pak Supri maupun pak Yanto saling pandang karena heran. 

"Main tangan apa maksudnya?  Kalo ngasih tau teh jangan setengah seteng atuh." ujar pa Yanto. 

"Bi Inah inget umur hey!  Laki di rumah nungguin." ujar salah satu maid lain saat melihat bi Inah berada disana. 

Young Married // Chanjin (end) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang