Young Married // Chanjin (end)

#28

Apa yang terjadi setelah hari pemakaman berlangsung? Tentu saja semua tidak sama seperti sebelumnya.  Dimana ada yang terus berduka ada yang terlihat biasa saja ada pula yang terus menyalahkan dirinya sendiri.

Hyunjin.

Tentu yang paling terpukul atas kejadian hari itu, ia menjadi sosok yang murung di setiap harinya. Tidak ada lagi gelak tawa di dalam rumah ulah Hyunjin kala menonton serial televisi yang lucu. 

Bahkan, televisi yang setiap hari menyala kini hanya menampilkan layar hitam tanpa suara. Hyunjin sendiri hanya akan menatap gundukan tanah di belakang rumahnya.

Hanya sendiri, atau sesekali pembantu rumah tangganya akan ikut menemani sang majikan dan sesekali menjadi pendengar kala Hyunjin berujar. 

Bangchan

Suami muda ini sekarang lebih memilih menyibukan diri dengan bekerja bahkan sesekali turun tangan untuk membantu restoran milik ibunya.

Chan juga terpukul namun tidak selarut Hyunjin istrinya, ia tentu mengerti dengan keadaan Hyunjin yang menjadi sangat acuh bahkan ia terus mencoba berinteraksi kembali dengan istrinya namun hanya mimik wajah sendu yang di dapat. 

Tahun tahun lalu setiap malam Bangchan akan tidur dengan saling berpelukan dengan Hyunjin istrinya tapi yang ada malah Hyunjin yang sekarang jika tertidur hanya akan memunggunginya.

Lelah?  Tentu. Perih?  Jangan ditanya lagi.

Kehidupan mereka kembali di terpa sebuah badai yang mungkin akan menghancurkan mereka secara perlahan. 

Pak Sulaiman

Sesekali ia datang ke rumah anaknya dikala kerjaan tidak sedang menumpuk. Ia memantau keadaan anak anaknya disana, yang tentu membuat hatinya belum juga terobati kala melihat keadaan yang belum membaik. 

Bu Sulaiman

Wanita yang menjadi dalang dari semua ini terjadi hanya melakukan apa yang biasa dengan apa yang di lakukan sebelum sebelumnya.

Melihat Hyunjinpun hanya sekedar melihat tanpa menyapa atau bertanya keadaannya.  Banyak yang beranggapan jika bu Sulaiman yang bernama asli Ratih itu 11 12 seperti Sekar dulu. 

Felix

Si bungsu yang menjadi perantara dari ibunya untuk rumah tangga Bangchan, sehingga kini yang di lakukannya hanya mendekam di dalam kamar menguncinya bahkan kunci cadangan yang sengaja di simpan dalam guci pun ia ambil agar semua orang di dalam rumahnya tidak ada yang masuk tanpa izin darinya sendiri. 

Siang atau malam, sebuah jeritan bahkan barang di lempar akan terdengar begitu saja. Lantas ayahnya yang penyayang tentu merasa cemas namun sang istri selalu saja berhasil membuat dirinya pergi meninggalkan Felix di dalam sana. 

Katakanlah Felix mulai menggila karena rasa bersalah. 

Jisung

Si teman yang paling ceria juga bermulut licin. Ia juga merasa bersalah namun tidak begitu larut seperti Felix, ibunya bahkan sering menjurung anaknya untuk meminta maaf pada Hyunjin secara langsung.  Namun, namanya juga anak remaja yang takut akan akibatnya menjadikan dirinyaa selalu menunda nunda terus keinginan untuk meminta maaf pada Hyunjin. 

Lino

Semenjak ia putus dengan Jisung, ia menjadi seseorang yang begitu dingin terhadap sang mantan. Tak pernah ingin menyapa kala tidak sengaja bertemu dijalan.

Sesekali ia juga akan pergi ke rumah Hyunjin untuk menemani si cantik yang senyumnya sudah menghilang di makan waktu. 

Seungmin