#60

2K 230 44
                                    

Berada di sana, di rumah kediaman Sulaiman, Hyunjin menempati salah satu kamar tamu dengan Rayi dan Kakang memilih untuk tidur bersama Hyunjin yang sebelumnya selalu ingin bersama Bangchan. 

Sudah dua hari, dan Hyunjin bangun pagi pagi sekali seperti hari kemarin, membiarkan kedua anaknya masih tidur bersama sedangkan dirinya akan bergegas kearah dapur.

Untung saja, mati rasa kedua kakinya hanya sebentar karena kemarin pagi, kakinya sudah bisa diajak kompromi.

Menyiapkan sarapan lalu membangunkan anak anaknya sudah dua kali ia lakukan dengan hari ini, tidak pernah terbayang sebahagia apa Hyunjin melakukannya.

"Hey ayo bangun, mandi terus sarapan." ucap Hyunjin membangunkan anak anaknya dengan menyentuh pipi anak anaknya dengan lembut. 

Mendengar suara Hyunjin yang membangunkannya, mereka begitu cepat tersadar dari dalam mimpinya. Wajahnya cemberut namun tetap saja mereka mendudukan diri diatas kasur. 

Melihat rambut yang acak acakan, Hyunjin gemas dibuatnya. Lalu sedikit membenarkan rambut singa anak anaknya disana. 

"Mandi, abis itu kalian sarapan ya."

"Sama mamah? Kemarin enggak sama mamah." lesu Rayi lalu menguap disana tanpa di tutup.

"Kakang juga gak mau sarapan kalo enggak sama mamah." Rayi mengangguk, dengan lalu turun dari kasur untuk memakai sandal miliknya. "Mamah nanti sarapan bareng ya."

"Iya sayang." Rayi menatap Hyunjin dengan binarnya kembali, "beneran?" tanya Rayi memastikan.

"Iya," jawab Hyunjin kembali yang mana membuat Rayi bersemangat untuk turun dari kasur itu.  "Rayi mandi dulu mamah, nanti iketin rambutnya ya." Hyunjin tersenyum lalu mengangguk dan setelahnya ia langsung membereskan kasur yang bekas mereka bertiga pakai.



















*****














Diwaktu sarapan, Kakang serta Rayi malah mengajak Hyunjin untuk sarapan dihalaman belakang rumah kakeknya ini dengan mereka yang malah asik bermain perahu kertas dikolam berenang sana. 

Sudah di tegur oleh Hyunjin jika mereka tidak boleh mengotori kolam disana tapi ya namanya juga si kembar, tidak akan mendengarkan jika menurut mereka menyenangkan. 

"Kakang 'a dulu sini." Hyunjin menghampiri anak lelakinya yang berada sedikit jauh dari Rayi berada.  Dengan tangan yang sebelah memegang piring dan satunya sendok. 

Kakang melahap makanan apapun yang disodorkan oleh Hyunjin disana, membuat Hyunjin tersenyum juga mengusak kepala anaknya itu. Rayi datang dan langsung menunjuk mulutnya yang terbuka lebar juga telah kosong itu. 

Hyunjin segera menyuapkan makanan yang sama pada anak yang satunya lagi dan Rayi yang telah menyuap membuat pipinya mengembung mendekati Kakang memerhatikan kakaknya yang memainkan air agar perahu kertas miliknya bergerak ketengah kolam.

"Bekasnya ambil ya, nanti kakek marah." peringat Hyunjin saat melihat perahu kertas anaknya mulai menjauhi tepian kolam. 

"Nantwi surwuh aja mwang Ucok." jawab Kakang santai dengan masih mengunyah nasi didalam mulutnya. 

"Eh gak boleh suruh suruh, kamu kan yang mainin perahunya kesana jadi harus kamu juga yang ambil lagi." larang Hyunjin masih dengan berdiri di tempatnya memerhatikan anak anaknya siapatau mainnya kelewatan. 

Kakang menengok kearah Hyunjin lalu terlihat jika anak itu menelan makanannya, "kan dia kerja disini. Terus, ngapain Kakang yang beresin."

Hyunjin berjongkok untuk menyuapkan kembali makanan pada Kakang, "iya, tapi dia kan kerjanya sama kakek. Yang kasih uang juga kakek kalian, kalian enggak ngasih apa apa sama mang Ucok jadi gak boleh suruh suruh seenaknya."

Young Married // Chanjin (end) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang