#11

2.2K 325 56
                                    

Pagi pagi di hari minggu, Chan terbangun kala mendengar suara ribut Felix bersamaan dengan ibunya. 

Dengan amat terpaksa, dirinya terbangun dari tidurnya yang terasa begitu nyaman. Sesaat setelah ia terduduk di atas kasur, ia melirik tempat Hyunjin serta Kael sudah kosong. 

Udah pergi keluar kali ya, pikirnya.

Dengan sedikit pening di kepalanya, Chan turun dari kasurnya lalu berjalan kearah kamar mandi. 

Mungkin air hangat mampu merendam sedikit pening di kepalanya. 

Langkah demi langkah menghantarkan Bangchan menuju pintu kamar mandi yang masih tertutup.  Dengan santai tangannyapun membuka pintu sampai setengah terbuka.

Ha'

"AA MAH!! TUTUP!!"

Dugh

Sebuah gayung berwarna biru muda melayang sampai mengenai kepala Chan yang tadi sedikit marasa pusing. 

Bug

Pintu kembali di tutup oleh Chan secara cepat setelah mendapat dua sapaan indah di pagi hari minggu yang cerah ini. 

Sungguh, Bangchan tidak tau menau jika ada Hyunjin di dalam kamar mandi atau mengapa istrinya tidak mengunci pintu kamar mandi saat tengah mandi. 

Bukan salahnya bukan jika ia membuka sembarangan seperti tadi.

Karena lemparan gayung beserta teriakan Hyunjin, kini rasa kantuk yang tadinya masih bersarang di kedua matanya menghilang entah kemana. 

Dirinyapun mendudukan diri di kursi meja belajar saja daripada harus berdiri di dekat pintu kamar mandi, yow man ini bukan di toilet umum. 

"Sakit." Keluh Bangchan sambil mengusap bagian kepala yang sakit.

Sedikit lama dirinya menunggu, akhirnya Hyunjin keluar dari kamar mandi dengan kaos yang sudah membalut tubuhnya tentu dengan celananya.

Juga bocah yang badannya terbalut handuk milik Hyunjin, serta berada tepat di kedua tangan Hyunjin yang menggendongnya siapa lagi kalo buka Kael. 

Chan menatap Hyunjin tanpa ekspresi sama sekali saat Hyunjin langsung membuang pandangannya kearah lain. 

Kejadian semalam tentu menjadi sebuah moment yang tidak dapat di lupakan barang sekejap bagi si istri anak sulung keluarga Sulaiman.

Maka dari itu, sekarang Hyunjin menjadi salah tingkah sendiri, mana tadi pintu malah terbuka saat dirinya masih bertelanjang sepenuhnya ulah suaminya.

'Apa si aa liat badan aku ya?' Iner Hyunjin dalam hati. 

"Aa mandi ya." Ucapnya seolah meminta izin pada istrinya. 

"I-iya, pake air anget tapi a." Saran Hyunjin yang lalu di angguki Bangchan, lalu setelahnya suami dari seorang Hyunjin kembali melangkah menuju kamar mandi. 

"Kenapa gak kekunci si tadi, bikin malu aja." Guman Hyunjin lalu menurunkan Kael keatas kasur. 

"Kael ayo di baju dulu." Ajak Hyunjin, lalu ia mengambil tas barang milik Kael untuk mengambil beberapa kebutuhannya. 

Beralih ke kamar mandi, Chan terduduk diatas kloset yang sengaja ia tutup untuk dipakai duduk tentu saja.

Jujur saja, tadi ia pun sedikit kaget saat melihat lekuk tubuh Hyunjin meski tidak jelas, apalagi istrinya tersebut masih bersabun. 

Tapi, mengapa hal tersebut menjadi bayang bayang dalam benaknya. Baru juga sembuh dari sakit, sudah melihat yang eeeeeer saja.

Bahkan semalam, mengapa ia juga memiliki keberanian untuk menciun istrinya. 

Young Married // Chanjin (end) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang