#54

1.6K 207 68
                                    

Apa yang kalian ketahui saat berada di jalan tadi? Tentu Minho yang mengemudi begitu panik karena ingat masa lalu yang terasa seperti ini. Bahkan mulutnya berkomat kamit untuk mendo'a Hyunjin semoga tidak terjadi apa apa. 

Sedangkan Bangchan yang panik sangat panik karena Hyunjin tidak sadarkan diri kembali setelah menempuh setengah jalan dari perkampungan. 

Awalnya hanya menangis diiringi rintihan dan sesalu berkata, "sakit a, ini juga panas pegel." sambil menyentuh punggung bawahnya atau bokong. 

Bangchan yang tidak tahan melihat istrinya terus menangis dengan mencengkram baju yang ia kenakan sampai kusut, dengan tangan yang mengusap bagian tubuh Hyunjin yang terasa pegal diam diam Bangchan menangis melohat bagaimana sekarang kondisi istrinya itu.

Dua puluh menit yang lalu, mereka telah menunggu Hyunjin diperiksa sang dokter disana, dengan cemas cemas harap dengan keadaan istrinya.

Dokter telah keluar, Bangchan dengan segera mendekatinya berharap jika istrinya memang baik baik saja. 

"Apa yang terjadi sebelumnya dengan istri anda?" itulah yang tanyakan sang dokter membuat Bangchan merasa swdikit kecewa.

"Saya tidak tau apa yang dia lakukan dikampung karena kebetulan istri saya tengah pulang kesana. Sampai tadi sekitar jam 10 atau jam 11 saya datang dan menemukannya habis berjalan jalan di sekitaran rumah, setelah itu kami mengobrol dengan serius dan kami tidak tau jika ternyata istri saya sudah merasakan sakit karena dirinya juga tidak mengadu apa apa terhadap kami"

"Kampung?  Disana tidak ada rumah sakit atau sejenisnya?" tanya dokter membuat Bangchan mengangguk.  Selama perjalan memang betul, ia tidak menemukan rumah sakit.  Adanya juga yang membuka praktik bidan namun percuma saja jika datang kesana yang ada si bidan menyuruhnya untuk pergi saja ke rumah sakit agar ada penanganan yang lebih baik. 

Dokter Radit sedikit menghela napas saat itu dengan raut wajah tidak bisa dibaca, ia lalu menyuruh seorang perawat yang hendak melewati mereka menyuruhnya agar dapat mengatakan pada dokter Ayu untuk menangani operasi sesar pasien yang satu ini saat ini juga.

"Inilah kenapa saya tidak suka ada pernikahan dini, dimana bukan hanya keuangan yang menjadi masalah, hal yang seperti ini pun akan mejadi masalah bagi kalian. Umur memang hanya sekedar angka, tapi jika melihat dari keinginan istri anda dulu begitu antusias untuk mempertahankan kehamilannya serta selalu semangat saat hendak pemeriksaan. Anda ingat tuan?" dokter Radit mengingatkan,  dengan Bangchan yang mengangguk membenarkan.

"Tapi mentalnya belum terlalu kuat, juga kondisi tubuhnya. Setelah pemeriksaan tadi, saya mengira jika istri anda stress berlebihan juga kurangnya asupan nutrisi kedalam tubuh dan satu lagi, hampir saja istri anda mengalami dehidrasi. Untung saja saat ini kondisi bayi bayi di dalam perut nya kuat namun tetap harus di keluarkan karena memang sudah saat nya....

...Sebentar lagi, pasien akan segera dibawa keruang operasi dan di tangani oleh dokter yang lain. Berdo'alah, karena rencana tuhan siapa yang tau." Bangchan menghela napas dengan mata memerah, ia mengangguk atas ucapan sang dokter dan mana saat itu dokter Radit pergi setelah pamit dari sana. 

Bangchan kembali duduk dimana disana masih ada Minho yang menatap tetangganya yang tengah di landa gunda gulana dalam hatinya karena keadaan. Jika saja ini terjadi padanya, sudah pasti Minho tidak bisa melewati permasalahan demi permasalahan yang Bangchan alami.

Brankar rumah sakit keluar dari ruang UGD dengan diatasnya terbaring Hyunjin yang tidak sadarkan diri dengan mulut dan hidungnya terpasang alat bantu pernapasan, ia ingat istrinya tadi sedikit kesusahan dalam meraup oksigen. Juga tangan yang rupanya sudah terpasang jarum infusan kembali. 

Young Married // Chanjin (end) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang