Layar televisi menyala menampilkan sederet berita terkini artis artis papan atas. Bangchan yang masih merasa tidak enak badan berjalan ketempat dimana televisi itu menyala.
Seharian di atas kasur benar benar terasa bosan, apalagi sendirian karena istrinya tidak menemaninya di kamar.
Dan rupanya, sang istri yang tidak ada di kamar tengah tertidur di depan televisi. Tapi ada sesuatu yang membuat penglihatan Bangchan terganggu saat melihat tubuh istrinya disana.
"Lah Kael kapan kesini?" Tanyanya entah pada siapa saat melihat seongok daging bernyawa berada diatas tubuh Hyunjin yang terduduk dengan mata terpejam, begitu pula dengan mata Kael yang terpejam.
Pelan Bangchan mendudukan dirinya di samping Hyunjin, lantaran ia takut membangunkan dua orang yang tertidur disana.
Tas besar khas untuk membawa perlengkapan bayi atau anak kecil tergeletak di samping kaki istrinya.
Kapan tantenya datang kemari? Kenapa ia tidak mengetahui kedatangan adik dari ibunya itu?
"Hyunjin." Panggil Bangchan setengah berbisik.
"Hyunjin." Lagi hanya memanggil tidak menyentuh Hyunjin.
Hyunjin yang pendengarannya mulai terganggu membuka matanya, lalu melihat seseorang yang duduk di samping dirinya.
"Aa ngapain disini?" Tanya Hyunjin sambil membetulkan posisinya agar nyaman terlebih untuk si bocil yang tidur diatasnya.
"Barusan, itu Kael kok disini?" Tanya Chan mengundang Hyunjin untuk menatap bocah bernama Kael tersebut.
"Tadi ateu kesini, katanya mau titip Kael dua harian soalnya ateu ada perlu sama om."
"Prahara rumah tangga pasti." Celetuk Chan, namun tidak di respon Hyunjin akibat Kael bergerak dalam tidurnya seolah terusik oleh suara dari mereka berdua.
"Emang kamu bisa ngurus Kael?" Tanya Chan.
"Enggak, tadi Hyunjin udah bilang sama ateu kalo Hyunjin belum bisa ngurus bocah. Tapi ateu malah bilang, belajar kan kamu udah jadi istri." Bangchan menghela napas, lalu mengambil remote tv yang ada di dekatnya.
"Nanti Kael bobo dimana ya? Kalo sama kita aanya kan lagi sakit, kalo sama Felix takut kena tendangnya. Kalo sama ibu masa iya, Felix dulu mau bobo bareng ibu malah di larang." Lanjut Hyunjin.
"Ruang tamu aja." Usul Chan, namun matanya sudah fokus ke layar televisi.
"Sendirian? Kalo ngegulutuk ke bawah gimana?"
"Sama kamu." Lagi Chan.
"Emang aa gapapa sendirian? Aa dari kemari kemarin sejak sakit tiap malem ngeluh ini itu mana ngerengek terus, kalo Hyunjin di kamar tamu siapa yang bakal ngeladenin aa?" Tanya Hyunjin.
Bangchan menatap Hyunjin sekarang, lalu terdiam karena merasa tertampar oleh kenyataan jika memang benar selama dua hari kebelakang dia jadi manja pas sakit setelah tau ada yang mengayominya di kala seperti ini.
"Dikamar aja kalo gitu, suruh pak Supri sama yang lainnya coba." Final Chan lalu menyuruh Hyunjin.
"Susah." Ucap Hyunjin sambil melihat Kael yang masih tertidur pulas.
Sangat amat kebetulan, ada salah satu maid yang berjalan melewati ruang keluarga, sehingga Chan langsung menyuruh maid tersebut untuk menghampirinya.
"Ya tuan, ada apa?" Tanya maid disana.
"Panggil pak Supri sama pak Yanto kesini." Ucapnya.
"Baik tuan, apa ada lagi?" Chan menggeleng, lalu mengisyaratkan maid tersebut untuk pergi dengan tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Married // Chanjin (end)
FanfictionDari judul saja sudah ketahuan cerita tentang apa ini, atau mungkin kalian juga mengalami nikah muda? Pada umumnya, nikah muda biasanya di alami oleh anak anak remaja yang berusia sekitaran 17 tahun sampai dengan 21 tahun. Lalu bagaimana jadinya j...