Pikirnya, sang ibu mertua tidak akan kembali lagi di hari hari berikutnya. Namun salah, ibu dari pria bernama Bangchan yang telah 9 tahun menjadi suaminya rupanya setiap hari datang kerumah sang menantu hanya sekedar memasakan dan memenuhi nutrisi hanya untuk Hyunjin.
Aneh memang ia rasanya kala selalu di suguhi makanan yang bergizi serta cemilan yang semuanya terbilang baik entah untuk kesehatan dirinya atau untuk janinnya.
Bangchan pun sama, dia mengetahui setiap masakan yang di makan olehnya pasti di buat juga oleh sang mamahnya sendiri disana. Awalnya memang dia berniat untuk menghentikan kelakuan mamahnya, tapi dari hari kehari melihat Hyunjin menjadi tidak secapek biasanya malah membuat Bangchan mengurungkan niatnya.
Dan kini setelah berhari hari ia pergi bekerja, Bangchan akhirnya mempunyai hari untuk bersantai kembali di dalam rumah. Menemani Hyunjin bukan suatu yang salah baginya melainkan menjadi sebuah kesempatan untuk dirinya karena merasa bahagia.
Memang ya bodoh banget Bangchan selama ini, kebahagiaannya ada di dekatnya namun ia malah mencari yang jauh dan tidak pasti.
Pagi ini, karena sebuah kesempatan bagi Bangchan, ia memaksa istrinya untuk bermalas malasan di atas kasur. Jangan berpikiran yang lain, saat itu ancaman hanya ancaman karena sekarang yang kalah hanyalah Bangchan daripada Hyunjin.
Ya, kalian pasti berpikir yang tidak tidak, bukan, saat dimana Bangchan berucap awas saja di dalam kamar nanti. Kalian tau, jika malam itu malah Bangchan yang babak belur karena di pukuli Hyunjin akibat kesalnya terhadap sang suami.
Udah bohongin dirinya, nyuruh yang enggak enggak terus ngajak begituan tanpa merasa bersalah sedikitkpun. Ya namanya juga orang yang tengah mengandung, tentu emosinya yang begitu labil membuatnya mudah terpancing emosi dengan berakhir Bangchan di tendang keluar dari kamar setelah di pukul habis habisan.
Nah untuk sekarang tentu berbeda, Hyunjin sudah kembali menjadi Hyunjin yang jinak dan sayang suami. Semalaman dirinya di peluk tidak membuatnya merasa keberatan sama sekali, bahkan rasanya begitu nyaman dengan penggungnya yang menyentuh badan depan sang suami.
"Bangchan! Hyunjin. Kalian mau sampai kapan malas malasan? Cepet bangun terus sarapan, Hyunjin kamu jangan bilang lupa sama obat obat kamu."
Disaat Bangchan hanya berdekhem untuk menyahuti suara sang mamah, berbeda dengan Hyunjin yang matanya langsung terbuka sempurna lalu melihat jam dinding di kamar.
"Ya ampun!"
Kaget, iya Hyunjin kaget saat melihat jam telah menunjukan pukul 9 lebih dan dirinya yang biasa makan obat teratur kini benar benar melupakannya.
Tanpa perasaan, Hyunjin melepas pelukan tangan suaminya dengan begitu cepat sampai sampai Bangchan membuka matanya meski terasa malas. Si suami melihat istri telah terduduk di sisian kasur sambil memakai sandal rumahannya.
Sebelum dirinya ikut terbangun dari rebahannya, Hyunjin sudah berlalu dari sana dengan langkah tergesa gesa menuju keluar kamarnya.
Di lubuk hati yang paling dalam, Bangchan benar benar ingin melanjutkan acara tidurnya ini. Namun jika ia tidak segera menyusul istrinya bisa bisa sang mamah mengomel seperti hari hari yang lalu, maka dari itu ia segera bangkit dari tidurnya dan menyusul istrinya keluar kamar.
Dan iya readers, bu Ratih menjadi sosok yang begitu cerewet bila Bangchan lengah sedikit saja pada Hyunjin, bahkan saat Hyunjin mengadu jika di kehamilannya yang dulu maupun yang sekarang suaminya itu tidak pernah menemaninya kontrol kandungannya setiap bulan.
Malah Hyunjin secara gamblang berujar jika yang selalu menemaninya itu Lino si tetangganya pencinta kucing. Jelas, Ratih pernah merasakan saat masa kehamilan namun sang suami malah sibuk bekerja. Ia tau bagaimana sakit hati seorang istri jika seperti itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Married // Chanjin (end)
FanfictionDari judul saja sudah ketahuan cerita tentang apa ini, atau mungkin kalian juga mengalami nikah muda? Pada umumnya, nikah muda biasanya di alami oleh anak anak remaja yang berusia sekitaran 17 tahun sampai dengan 21 tahun. Lalu bagaimana jadinya j...