Mobil hitam milik Bangchan kini terparkir tepat didepan rumah ayahnya yang sudah mereka sepakati antara Bangchan dengan Hyunjin untuk menetap disana biar bisa menemani Sulaiman juga tentunya disaat Felix telah dibawa oleh Minho.
Bangchan keluar dari mobil dan langsung berlari kearah pintu yang berlawanan dengan pintu mobil tempatnya keluar sekedar untuk membantu istrinya yang pasti kesusahan saat ini.
Setelah setengah memutari mobil miliknya, Bangchan lantas saja membuka pintu yang mana Hyunjin langsung melemparkan senyumnya untuk sang suami disana.
Perlahan, Hyunjin keluar dari dalam mobil dengan sangat apik dan hati hati karena luka di perutnya belum kering benar. Terlebih kedua tangannya menggendong bayi baru mereka.
Setelah keluarnya Hyunjin, Bangchan lalu mengambil dua tas milik sang isti juga anaknya. Dan sekarang, mereka kini berjalan santai untuk menuju rumah agar bisa merebahkan diri mereka masing masing di kamar mereka tentu saja.
Cuaca juga cukup panas, yang tanpa di duga bayi baru mereka sedikit terganggu dengan sinar matahari tengah hari membuat si bayi sedikit menggeliat disana. Dengan begitu, tangan Hyunjin yang satu menghalau sinar itu yang tepat mengenai wajah anaknya kini.
Lagi lagi, Bangchan membukakan pintu untuk Hyunjin yang tentu di lempari senyum indah dari istrinya itu.
"Tadaaaaa.... Selamat datang mamah Hyunjin dan Dawina!!!"
Hyunjin sedikit terkejut dengan ucapan selamat datang dari beberapa orang yang berada disana, bahkan kakinya tadi sempat melangkah mundur kembali yang akan terjatuh jika saja Bangchan tidak segera menahan badan belakang milik Hyunjin.
"Aduh sorry kaget ya? Ya gimana ya inikan kejutan juga." celetuk Jisung saat Hyunjin menatap bingung dengan masih memasang wajah kagetnya.
"Kalian disini?" tanya Hyunjin yang diangguki mereka. Mereka yang hadir terdiri dari Sulaiman, Yeji, Lia, Minho, Felix, Leo, Jisung, Seungmin, Changbin, Jeongin, ibunya Seungmin juga Kakang.
"Iya dong, buat nyambut dedek baru uhuuuy." jawab Jisung dengan senang dan langsung di angguki mereka yang berada disana.
"Udah udah, ayo duduk dong Hyunjinnya kasian berdiri terus gitu baru pulang loh dia." ucap ibunya Seungmin.
Mereka lantas mengangguk lalu memberi jalan untuk Hyunjin terlebih dahulu sehingga yang diperlakukan seperti seorang ratu di dalam rumah hanya tersenyum geli disana.
Mereka melilih ruang keluarga untuk di jadikan tempat berkumpul saat ini, dan memilih menggelar surpet untuk mereka duduk bersama di bawah daripada duduk diatas sofa. Alasannya cukup sederhana agar Hyunjin bisa meletakan bayinya diatas kasur bayi yang rupanya sudah di sediakan oleh mereka sebelum kepulangannya.
Mengobrol ria bersama, sambil sesekali ada yang mencoba untuk mengganggu ketenangan tidur sang bayi. Semuanya terasa hangat dan baru kali ini mereka rasakan, terlebih saat Kakang juga Leo kerap sekali ingin mencolek colek pipi Dawina dan terus saja di buat gagal oleh Felix disana.
Dikala semua orang dewasa tengah asik bercengkrama entah apapun itu, tiba-tiba Dawina menangis kencang disana membuat perhatian semua orang jatuh kearah bayi tersebut.
"Kalian apain adek nya?" tanya ibu Seungmin yang duduk dekat dengan Leo berada.
"Gak apa apain kok oma, tiba-tiba aja nangis." jawab Kakang dengan jujur karena memang Dawinanya langsung menangis gitu saja.
Hyunjin yang berada di dekat anaknya itu lantas mengusap kepala anaknya dengan sayang lalu beralih pada Dawina yang menangis kencang mengalahkan suara tawa orang dewasa yang tertawa bersama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Married // Chanjin (end)
FanfictionDari judul saja sudah ketahuan cerita tentang apa ini, atau mungkin kalian juga mengalami nikah muda? Pada umumnya, nikah muda biasanya di alami oleh anak anak remaja yang berusia sekitaran 17 tahun sampai dengan 21 tahun. Lalu bagaimana jadinya j...