32

1.9K 266 98
                                    

Setelah mengetahui sebagaimana kebenarannya, Hyunjin dan Bangchan yang kini sudah berada di rumah mereka terlebih di dalam kamar hanya saling terdiam bahkan Hyunjin membelakangi suaminya.

Tidak ada percakapan bukan berarti mereka telah pulas tertidur di waktu yang sudah larut. Rasanya Hyunjin benar benar ingin pulang saat ini juga, menubrukan diri untuk memeluk sang ibu yang sudah lama tidak berjumpa dengannya. 

Menumpahkan segala kelu kesahnya saat ia bersama Bangchan, mengadukan bagaimana ia hidup berumah tangga selama ini. Sungguh itu yang Hyunjin inginkan untuk saat ini, memendam semua yang ia alami tentunya begitu menyiksa hati Hyunjin sendiri. 

"A Hyunjin mau pulang." pintanya masih dengan membelakangi suaminya sendiri. Sedangkan Bangchan yang sama sama masih terjaga memandang punggung istrinya begitu sinis. 

"Hyunjin mau ketemu mama." lanjutnya yang masih tetap dengan posisinya.  Namun Bangchan malah menghiraukan ucapan Hyunjin.

Hyunjin yang tidak di gubris untuk kedua kalinya lantas bergerak berbalik agar melihat suaminya yang barang kali telah tertidur dan tidak mendengarkan keinginannya tersebut.

Namun tidak, mata kepalanya sendiri melihat jika Bangchan tengah menatapnya tanpa ekspresi. Wajah sembab namun tidak sesembab sang istri menatap Hyunjin membuat yang di tatap sedikit tidak enak hati. 

"A, Hyu

"Berisik Hyunjin." potong Bangchan sembari menutup matanya dengan lengan miliknya sendiri.  Sendangkan Hyunjin lagi lagi meneteskan air matanya. 

Apa salah jika ia meminta pulang pada suaminya?  Ia selalu meihat banyak tetangganya yang akan di perbolehkan pulang oleh sang suami pada istrinya. 
Bahkan ada juga yang secara terang terangan berujar padanya ia akan pulang kerumah orang tuanya, entah itu di kampung ataupun di luar kota. 

Tapi mengapa, setiap dirinya meminta untuk pulang selalu saja Chan tidak memberi izin meski hanya barang sebentar seperti dulu saja. 

"Tapi Hyunjin pengen pulang." ucapnya kembali dan lagi lagi suaranya terdengar serak. 

"Bisa gak sih kamu gak ngomong pengen pulang pengen pulang?! Aa capek dengernya dari tadi." Kesalnya sambil menatap tajam Hyunjin yang malah menjadi menatap takut suaminya. 

"Tapi Hyunjin pen ketemu mama." cicitnya sambil menekan nekan jari telunjuk di atas bantalnya sendiri, sebagai tanda ia merasa takut oleh suaminya atau bahkan merasa segan saat berbicara. 

Terasa sekali jika kasur yang mereka gunakan tergoncang yang di akibatkan oleh oknum bernama Bangchan. Ia merubah posisinya dari berbaring menjadi terduduk dengan mata yang menatap kesana kemari dengan begitu cepat. 

Hyunjin tau jika Chan sudah seperti itu maka si suaminya tersebut sedang merasa kesal.  Dan alangkah buruknya jika yang membuat Bangchan kesal adalah dirinya sendiri. 

Bibir Hyunjin di tutup menekan karena ia takut dengan Bangchan saat ini yang malah tertunduk sambil mengehembuskan napasnya kasar. 

"Kamu mau pulang?!" tanya Chan dengan nada yang menuntut Hyunjin. 

Sedangkan Hyunjin sendiri kini malah menggigit bibir atasnya karena pertanyaan tersebut. 

"Kenapa diam?! Aa tanya kamu mau pulang?! Jawab!!" Bukan menjawab, yang di lakukan Hyunjin malah menutup rapat matanya sembari mengepalkan tangannya sendiri. 

Grep

"Aa!" jerit Hyunjin kecil saat tangan miliknya di raih oleh Bangchan sedikit kasar. 

"Sini kamu!" titahnya sambil menarik keras istrinya sampai Hyunjin malah terseret kearah depannya.

Bangchan lantas turun dari ranjang dan kembali menarik lengan Hyunjin tanpa ada kata lembut. Ia yang di tarik terpaksa mengikuti tarikan suaminya karena tangan yang di cengkramnya terasa begitu kuat. 

Young Married // Chanjin (end) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang