- 6 -

7.3K 549 17
                                    

Kidnapped

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kidnapped

Gwen terus menerus terbangun sepanjang malam. Alasannya banyak sekali, tapi yang memiliki andil paling besar adalah karena ia kelaparan. Bekalnya sudah habis dan ia tak makan apapun di tempat Els. Ia sudah berusaha menahan lapar dengan tidur, tapi setiap kali ia terlelap, ia kembali terbangun saat mendengar suara orang diluar, ia takut seseorang akan menerobos masuk dan menculiknya pergi.

Sampai tiba - tiba terdengar pintu terbuka dan seseorang benar - benar menerobos masuk. Gwen menutupi dirinya dengan jaket besar Alaric.

"Gwen?" Suara familiar terdengar di pintu.

Meski Gwen dan Alaric baru berkenalan, ia sudah tau pasti siapa pemilik suara dalam dan besar itu. "Alaric, aku disini."

"Kau tidak menyalakan perapian?" Alaric menutup kembali pintu dan berjalan ke sudut ruangan, tidak memperdulikan kegelapan yang menaungi karena ia sudah hafal dengan setiap benda yang ada di dalam rumahnya.

Alaric langsung menyalakan api dengan besi pemantik yang ia gesekkan. Seketika api kecil menyala di obor, lalu ia menyalakan juga api di perapian. Ruangan yang gelap itu langsung terasa hangat oleh cahaya api.

"A-aku tidak bisa cara menggunakannya" Ujar Gwen dengan suara gemetar, ia ketakutan, "Maaf..."

Alaric menoleh dan menatap Gwen yang berdiri agak jauh darinya, mengenakan jaket miliknya dengan rambut emas yang kusut dan wajah panik. Alaric dikenal memiliki wajah sangar yang sangat menguntungkan di medan perang, tapi saat ini ia tak ingin menunjukkan itu pada Gwen. Ia ingin gadis itu merasa aman.

"Aku membawakanmu roti" Ujar Alaric sambil mengeluarkan roti panjang yang dibungkus kain. Gwen langsung mendekat dengan langkah cepat dan menerimanya. Ia tampak agak kecewa dengan bentuk roti yang ia terima, tapi tetap memakannya dengan lahap, sambil sesekali meneguk air agak mudah menelan roti kering itu.

Astaga, sudah berapa lama gadis ini tidak makan?

Alaric tersenyum menatap Gwen yang makan dengan lahap, ia lalu membalikkan badan ke pintu, hendak pergi lagi tanpa mengatakan sepatah katapun.

"Alaric?" Gwen bangkit dan melepas jaketnya sambil mendekati Alaric yang berhenti di pintu keluar. Gwen mengulurkan jaket tebal itu pada Alaric.

"Tidak, kau saja yang pakai" tolak Alaric cepat.

Gwen membalas dengan senyuman yang membuat Alaric seperti mendadak terkena sengatan arus listrik dan terdiam, ia langsung memasukkan lengan Alaric ke bagian lubang lengan jaket itu, "Kau lebih membutuhkannya"

Alaric tak dapat menolak dan malah menuruti saja permintaan Gwen, termasuk saat gadis itu bersusah payah berjinjit untuk mengancingkan bagian kerah jaketnya.

"Aku sudah punya api sekarang." Ujar Gwen.

Alaric menatap wajah Gwen yang disinari cahaya keemasan dari perapian, semburat di sebelah matanya tampak semakin menyala. Sementara mata yang satu tampak teduh mempesona.

Yours, Truly.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang