[21+]
"Terima kasih sudah datang menyelamatkanku..." Ujar Gwen sambil perlahan menengadahkan wajahnya dan menatap wajah Alaric.
Aku siap menebas leher siapapun yang berani mengikatmu seperti tadi, Gwen. Ujar Alaric dalam diam.
...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Welcoming the Emperor
Gwen melangkah cepat menuju pintu utama, sesekali tangannya menyapu rambutnya ke arah belakang, memastikan headpiece-nya berada di tempat yang semestinya dan semua sudah rapih. Ini pertama kalinya ia bertemu Kaisar Habsburg dan ia ingin memberi kesan yang baik sebagai calon Ratu Habsburg.
Pintu masuk utama sudah ramai, Alaric Bersama Finn sudsh berdiri di halaman utama istana bersama beberapa orang lainnya. Sesampainya di halaman, Gwen langsung berdiri di samping Alaric, bertukar senyum.
Tak lama kereta kuda megah berwarna coklat dengan ornamen emas berhenti di hadapan mereka. Seorang kusir berpakaian rapih bertubuh tegap membukakan pintunya, sesosok laki laki dengan janggut berwarna coklat kemerahan turun dari kereta, sebuah syal bulu menutupi lehernya hingga membuatnya tampak seperti tak memiliki leher.
"Emperor Joachim Frederick von Brandenburg..." seorang utusan Kaisar menyerukan nama pemimpinnya.
Kaisar itu melangkah maju mendekati Alaric, tubuhnya yang berisi membuat ia qterlihat lebih besar dari Alaric, "Seseorang akhirnya memutuskan untuk mengambil alih takhta."
Alaric tersenyum, "Selamat datang di Habsburg, Kaisar. Perkenalkan ini istriku Guinevere..."
Gwen melangkah maju dan memberi hormat. Sang Kaisar menarik tangan Gwen dan mengecupnya, lalu menatap mata Gwen lekat - lekat.
"Kau memiliki mata yang indah Lady Guinevere..."
Gwen mengangguk, "Terima kasih Yang Mulia..."
"Katakan padaku, apa kita pernah bertemu sebelumnya? Wajahmu tampak familiar."
Gwen tersenyum kaku, mendadak gugup karena ia belum pernah bertemu orang dengab posisi setinggi Kaisar dan Alaric menyadari ketakutan istrinya, "Aku ragu itu pernah terjadi Yang Mulia."
"Benarkah? Dari mana kau berasal?"
Gwen menelan gumpalan besar saliva saat mendengar pertanyaan Kaisar. Matanya melirik Alaric, lelaki itu mengangguk, memberi tanda pada Gwen untuk menjawab pertanyaan Kaisar.
Selama ini, jika ada orang bertanya dari mana asalnya, ia selalu menjawab ia dari selatan. Gwen pun merasa tidak perlu menyiapkan jawaban lebih lanjut karena Alaric atau orang - orang di sekitarnya tidak pernah bertanya lebih lanjut mengenai detil asal usulnya. Tapi kini penguasa tertinggi di Habsburg bertanya dan ia harus menjawab.
"Vlaanderen." Jawab Gwen pendek, menyebutkan kota dimana ibunya berasal.
"Ah, begitu." Ujarnya singkat.
"Silakan masuk Yang Mulia, kita akan langsung menuju halaman belakang..." Ujar Gelfrad.
Dibelakang Kaisar, Alaric berjalan di sisi Gwen, "Aku baru tau kau berasal dari Vlaanderen. Aku pikir kau dari selatan."