- 3 -

6.4K 472 21
                                    

Bad Luck

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bad Luck

Guinevere sudah berkuda selama satu hari dan satu malam, seluruh persendiannya terasa sakit dan ia merasa sangat mengantuk. Jadi saat ia melihat sekumpulan wanita di tepi sungai, ia langsung mengerahkan semua tenaga yang tersisa untuk memacu kudanya lebih cepat dan mendekati mereka. Ia merasa sangat beruntung saat seorang wanita paruh baya berjalan ke arahnya.

"Halo nona manis, apa kau tersesat? Aku belum pernah melihatmu disini"

"Halo ma'am... Tidak aku bukan dari daerah sini, apa ada desa terdekat disini?" tanya Guinevere menatap sekeliling.

Di Sungai ada beberapa wanita yang sedang mencuci pakaian mereka, dan yang lainnya menikmati arus lembut sungai sambil membersihkan diri.

"Ya, ada. Kau terlihat lelah. Ayo aku antar, kau bisa beristirahat dulu di rumahku."

"Benarkah? Kau baik sekali."

"Dan kau cantik sekali. Kau berasal dari mana?"

Guinevere diam lama, "Ujung selatan. Perbatasan dengan Romawi..." Ujar Guinevere berbohong.

"Oh, Kerajaan Romawi? Itu menjelaskan kecantikanmu nona, siapa namamu?"

"G-guinev..."

"Siapa?"

"Gwen" potong Guinevere cepat, "Namaku Gwen..."

"Oh, nama yang sangat unik"

"Terima kasih..."

"Apa yang membawamu kesini?"

"Tidak ada..." Jawab Guinevere cepat, gugup, "Maksudku, aku hanya ingin melihat - lihat. Aku pikir Desa ini akan cocok untuk aku tinggali."

"Oh, percayalah padaku. Frisia sangat aman, kami memiliki pasukan yang sangat kuat, sulit dikalahkan. Mereka baru kembali dari perang jadi akan ada pesta perayaan."

Guinevere langsung teringat ucapan Mathilde, "Oh, begitu."

Ada secercah ketenangan saat Gwen tau ia telah tiba di desa yang tepat. Ada rasa bangga yang membuncah di dalam dadanya karena telah berhasil melaksanakan perintah Mathilde, ketakutan yang sejak kemarin menghantuinya kini menguap di udara, seketika Gwen dilingkupi rasa percaya diri yang tinggi. Ditambah lagi ia bertemu dengan seorang wanita yang langsung menyapanya dengan ramah dan menawarkan tempat untuk beristirahat.

Guinevere diarahkan menuju gerbang yang ramai, ia menuntun kudanya mengikuti wanita yang ia lupa tanya namanya.

"Maafkan aku ma'am... Aku sungguh tidak sopan. Aku belum bertanya namamu?"

Wanita itu tertawa geli, "Jangan memanggilku Ma'am. Semua memanggilku Els. Ayo... Itu rumahku"

Guinevere menatap bangunan yang menurutnya cukup besar untuk ukuran rumah orang biasa, dengan pintu yang terbuka lebar dan jendela besar. Halaman rumah wanita itu ramai oleh pria dan wanita yang mengobrol.

Yours, Truly.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang