[21+]
"Terima kasih sudah datang menyelamatkanku..." Ujar Gwen sambil perlahan menengadahkan wajahnya dan menatap wajah Alaric.
Aku siap menebas leher siapapun yang berani mengikatmu seperti tadi, Gwen. Ujar Alaric dalam diam.
...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Enjoying each other company.
"Oh, aku kenyang sekali Alaric. Terima kasih" Gwen mengusap - usap perutnya saat berjalan keluar Aula Utama.
Alaric melambatkan langkahnya, mengikuti pergerakan Gwen agar mereka bisa jalan beriringan.
"Jadi, seperti apa pesta perayaan panen?"
"Istana biasanya membuat banyak roti untuk dibagikan oleh Gereja, lalu ada musik, pesta dansa, turnamen jousting, panah... Seperti itulah. Tidak ada perayaan panen di tempatmu berasal?"
"Ada, tapi sudah lama sekali kami tidak merayakan itu, musim panen disana tidak selalu baik." Gwen tiba - tiba teringat akan perjodohannya dengan Pangeran Roman untuk menyelamatkan kerajaannya dari kelaparan.
Banyak hal terjadidalamwaktusingkat, akubukanlagianak Raja yang dijodohkandenganPangeran dari Kerajaanlain. Akubertanggungjawabatasdirikusendiri, akuharusbisamenjagadirikusendiri.
Gwen lalu teringat pada ibu tirinya yang memiliki kemampuan menggunakan panah.
"Alaric, apa kau bisa mengajariku menggunakan pedang?"
"Kau ingin menggunakan pedang? Kenapa?" Alaric mengerutkan keningnya, tak bisa membayangkan jemari kecil Gwen memegang pedang yang besar dan berat.
Gwen tersenyum kecil sambil mendongak menatap Alaric, "Aku ingin bisa menjaga diriku sendiri..."
"Kau tidak suka aku menjagamu?" Tanya Alaric cepat.
"T-tidak, bukan begitu. Hanya saja... Pekerjaanmu banyak, aku tak bisa hanya mengandalkanmu saja." Gwen tersenyum kecil.
"Aku akan mengajarimu cara memertahankan diri dengan menggunakan tangan dan kakimu nanti."
Gwen langsung menoleh, "Apa itu cukup?"
Alaric mengangguk, "Jika kau tau titik lemahnya, itu sudah cukup."
"Baiklah, aku akan berlatih dengan giat!" pekik Gwen cepat, di bibirnya mengembang senyum lebar. Jenis senyuman yang dapat membuatmu ikut tersenyum meski sedang mengalami hari yang buruk.
"Sir Alaric, tunggu!" Sebuah suara muncul di belakang mereka.
Gwen dan Alaric menoleh ke arah sumber suara, Clementine mendekat dan berjalan anggun. Gaun sutranya bergerak mengikuti langkah kaki jenjangnya. Pinggangnya yang ramping tampak diperjelas dengan korset ketatnya. Tulang pipinya yang tinggi begitu menonjol dari wajah tirusnya.