- 35 -

4.8K 410 47
                                    

Crumpling down to pieces

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Crumpling down to pieces.

Langit menunjukkan semburat oranye terang, menandakan suhu terus naik dengan cepat setiap harinya. Alaric baru saja mengecek para ksatria yang ditugaskan untuk merapihkan gudang. Sebelumnya, gudang itu digunakan untuk tempat penampungan warga selama musim dingin. Sekarang gudang itu kembali kosong dan bisa digunakan jika ada kebutuhan mendesak lainnya.

Alaric mendorong pintu menaranya dan langsung menaiki tangga. Ia disambut oleh ember berisi air hangat, handuk dan beberapa buah di mangkuk tanah liat besar. Disana juga terdapat secarik kertas dengan tulisan tangan yang indah.

Maaf, aku tidak bisa menyiapkan air mandi untukmu, jadi aku hanya membawakan ember kecil. Jika kau mau mandi, aku bisa siapkan untukmu di kamar kita. -Guinevere.

Alaric meletakkan surat itu kembali di meja dan melepaskan pakaiannya. Ia menyuci wajah, leher, dada dan kedua lengannya dengan air di ember.

Rasa kesalnya pada Gwen memang belum berkurang, ia masih sangat marah karena Gwen menutupi semuanya. Ego Alaric terlalu terluka untuk memaafkan Gwen. Ia tidak hanya tersakiti, tapi juga merasa dipermalukan dan merasa dibodohi. Alaric membuka diri dan menunjukkan sisi terlemahnya, yaitu kesedihannya saat keluarganya meninggal secara tragis, tapi tak sekalipun Gwen mengatakan apapun. Wanita itu bersikap seakan tak tau apa - apa

Meski kemarahannya begitu membuncah, setiap kali memikirkan jalan keluar dari masalahnya ia selalu sampai pada titik dimana ia sadar bahwa kematian keluarganya bukan lah kesalahan istrinya, Gwen tidak tau apa - apa. Dan jika sejak awal Gwen mengatakan ia anak dari seorang Raja Normandia, Alaric juga tidak tau apa yang harus ia lakukan dengan Gwen. Alaric terlalu menyukai Gwen sejak awal pertemuan mereka, dan masih sampai saat ini. Jantung Alaric seakan lepas dari tempatnya saat melihat kaki Gwen hampir terperosok di lantai kayu. Hari itu juga, Alaric langsung meminta seseorang memperbaiki dan mengecek lantainya karena Alaric tau Gwen akan kembali dan mengurus keperluannya meski Alaric menolak menemuinya.

Dan Gwen benar - benar melakukannya.

Dan sekarang, dengan semua perhatian dari Gwen, Alaric merasa rindu sekali dengan istrinya. Ia rindu melihat ke dalam matanya yang indah, atau menyentuh kulitnya yang selembut kapas atau membelai rambut pirang terangnya, Alaric juga rindu menyentuh perut bulat istrinya yang semakin besar setiap harinya.

Alaric sudah membayangkan bagaimana jika hari kelahiran anaknya datang. Ia ingin menemani Gwen, melihat prosesnya dan mendengar langsung tangisan pertama anaknya. Sekarang pun, Alaric masih ingin melakukan itu, tapi Alaric takut hal menakjubkan itu malah membuatnya luluh dan memaafkan Gwen.

Yours, Truly.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang