PROLOG

57.2K 1.5K 54
                                    

"SELAMAT DATANG ALUMNI YAYASAN SMP TARUNA"

Poster besar itu terpampang jelas di depan gerbang masuk SMP taruna. Ya, hari Minggu pagi sekolah tersebut telah di ambil alih oleh seluruh Alumni. Banyak juga dari anggota OSIS yang membantu agar kegiatan acara reunian tersebut lancar.

Bisa di bilang, hampir seluruh alumni angkatan 13 hadir dalam acara reuni besar-besaran ini. Para gadis memakai balutan dress selutut dan banyak juga yang memakai pakaian kasual. Sedangkan untuk lelaki memakai pakaian formal seperti jas atau hanya kemeja.

"BAGI YANG BARU DATANG, SILAHKAN ISI DAFTAR NAMA KEPADA SAYA". Teriak gadis berambut blonde menggunakan toa itu yang bernama Jeselyn, ia adalah mantan wakil ketua OSIS pada angkatan 13 dulu.

Tiba-tiba para penjaga sekolah membuka gerbang lebar-lebar karena ada beberapa mobil mewah yang masuk. Hal tersebut pun mencuri perhatian orang-orang. Ke tiga mobil itu berhenti tepat di pintu masuk sekolah yang ramai. Orang-orang disana menunggu sang penumpang mobil tersebut keluar, ada yang sudah bisa menebak mereka siapa ada juga yang tidak tahu dan hanya menunggu.

Dari mobil paling depan keluarlah seorang lelaki tampan dengan setelan jas berwarna navy nya. Ia pun tersenyum lebar ke arah orang-orang di depannya, membuat para gadis tak bisa bernapas teratur karena ketampanan lelaki tersebut.

Dari mobil kedua keluarlah seorang lelaki yang tak kalah tampan, lelaki itu bermata sipit dengan warna kulit yang sangat putih. Lelaki albino itu hanya menunjukan wajah datar nya namun, tetap membuat para gadis disana berteriak memanggil namanya.

Di mobil ketiga keluarlah seorang Gadis cantik dengan dress tanpa lengan selutut, gadis itu tersenyum ramah kepada orang-orang di depannya. Ia berhasil membuat para lelaki tak berkedip akan kecantikannya

"HAI TEMAN-TEMAN LAMA KU. LAMA BANGET GAK KETEMU SAMA GUE YANG TAMPAN INI TENTUNYA. GIMANA, KANGEN GAK?". Teriak heboh lelaki berjas navy tersebut. Ia berkedip sana-sini kepada para gadis, lelaki itu adalah Raskal. Saat SMP dulu ia adalah playboy sekolah yang hampir seluruh siswi ia jadikan pacarnya.

Sedangkan lelaki albino yang berdiri di sampingnya itu bernama Gevano. Ia memang berhati dingin. Namun,ketampanannya berhasil membuat para gadis luluh.Mereka berjalan bertiga menuju meja tamu.

Gadis cantik yang menjadi pusat perhatian itu menuliskan namanya, Kanaya Safha Aninditha.

"Kanayaaa...." Jeselyn segera memeluk Kanaya dengan erat.

"Gila, lu kemana aja Nay?"

"Aduh, engap gue gak bisa napas woi Lyn, lepasin dulu. Uhuk". Kanaya memukul pelan bahu Jeselyn. Sehingga pelukan pun terlepas.

"Hehe ya maaf abisnya gue kangen".

"Dih, kangen kok sama dia. Emang gak kangen sama gue?". Celetuk Raskal yang membuat Jeselyn memutar bola matanya malas.

"Please deh ya Kal, kita kan sekarang satu sekolah. Ngapain gue harus kangen lo? Setiap hari ketemu". Kanaya terkekeh melihat dua orang yang tidak pernah akur sejak SMP itu.

"Lo tambah cantik aja, Nay". Jeselyn mencolek lengan Kanaya.

"Ah bisa aja Lo Lyn, lo juga tambah cantik kayak gue". Kedua gadis itu tertawa bersama. Sedangkan, Vano dan Raskal hanya bergidik melihat ketidakjelasan keduanya. Mereka memilih masuk ke dalam aula segera.

"Yaudah lo masuk aja Nay, nanti gue nyusul habis beresin ini".

"Oke, see you di dalem" Kanaya melambai pada Jeselyn. Gadis itu kembali menjadi pusat perhatian saat dirinya berjalan memasuki aula. Bisik-bisik pujian pun terdengar olehnya.

"Itu Kanaya kan,wah gila masih cantik aja dia"

"Makin bodygoals aja nih Kanaya, gue jadi iri"

"Ah gila! Kanaya cantik parah. Gue bisa gak ya dapetin nomor nya"

"Dih, sok banget lu! Belum lu chat juga udah dia tolak"

"Kanaya masih galak gak ya kaya dulu?"

Kanaya hanya terkekeh mendengar pembicaraan tentang dirinya. Hingga tiba akhirnya acara dibuka oleh Prass, Siswa yang dulu paling pintar se-Antero SMP taruna.

"Halo teman-teman semua, hari ini kita banyak bersyukur tentunya karena di pertemukan kembali dengan teman-teman lama kita. Di acara reuni ini, semoga kalian bisa kembali bertukar kabar satu sama lain dan bermain bersama kembali seperti dulu.Ya, untuk pembukaan acara reuni kali ini mari kita sambut penampilan dari Glen".

Semua bertepuk tangan saat nama Glen dipanggil. Sosok bernama Glen itu pun muncul diatas panggung dan tersenyum kepada semua orang.

"Glen?". Gumam Kanaya yang masih bisa didengar Jeselyn yang entah dari kapan sudah berdiri disampingnya.

"Iya Glen, dia sekarang pemilik yayasan ini setelah ayahnya meninggal"

Kanaya terkejut dengan penuturan Jeselyn.

"Ayah Glen meninggal? Kapan? Kok gue gak tau"

Jeselyn menghela napas panjang, maklum saja bila sahabatnya ini tidak tahu tentang kabar tersebut.

"Lo sih gak ada kabar. Papa nya meninggal 1 tahun yang lalu, dia sekarang yang bertanggung jawab atas yayasan ini".

"Meninggalnya kenapa?" Jeselyn menceritakan semua yang ia tahu tentang penyebab papa Glen meninggal.

"Cek..cek 1...2...". Glen duduk di kursi yang telah disiapkan, ia mengambil gitar dan mulai memainkannya. Ia menyanyikan lagu say won't let go.

"I'm so in love with you"

"And i hope you know"

"Darling, your love is more than worth its weight in gold"

Tatapan Kanaya terfokus hanya kepada Glen yang sedang bernyanyi sambil memainkan gitarnya, seolah ada rasa yang memberontak di hati Kanaya. Saat lirik terakhir mata Glen
menangkap sosok gadis itu.

"So i wrote this song for you now everybody knows"

"That it's just you and me"

"Until we're grey and old"

"Just say you won't let go"

Tatapan keduanya saling terkunci. Seolah keduanya masuk kedalam lubang kenangan yang sekarang ada dihadapan mereka. Kanaya terus menatap mata abu-abu itu hingga membuatnya kembali mengingat masalalu yang semakin terbuka lebar.

Sampai di lirik terakhir pun, Glen masih menatap Kanaya dan tersenyum kepadanya. Kanaya hanya diam mematung sampai akhirnya ia tersadar di atas panggung sudah tidak ada sosok Glen lagi.

FRIEND WITH BENEFIT (Jangan ada perasaan lain ok?!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang