JIA menarik kopernya menuju mobil, Salah satu bodyguard memanggil namanya "Mba Jia, saya menemukan ini kemarin." Pria bertubuh besar itu menyerahkan paperbag kecil berwarna lilac.
"Apa ini?"
"Saya menemukan ini di bawah sofa, sepertinya ini barang milik lelaki bernama Glen itu"Jia menerima barang itu lalu menyuruh pria itu untuk pergi, ia membuka tas kecil yang didalam sana ada sebuah kotak hitam kecil,Jia membukanya dan mendapatkan sebuah kalung dengan liontin kupu-kupu yang berkilau.
"Cantik..." Seketika ingatannya terputar pada beberapa minggu lalu dimana ia membongkar seluruh rahasianya pada Glen, hari itu hari ulang tahun Jia. Kalung cantik ini pasti hadiah yang akan Glen berikan untuknya, Jia tersenyum tipis.
"Jia, sudah siap?"
"Sudah Pah" Jia menoleh dengan senyum lebar kearah David yang sudah rapih dengan setelan jasnya
"Kalungnya cantik sekali" Tatap David dengan binar dimatanya melihat kalung yang dipakai Jia.
"Sure, my last special gift" Jia segera masuk ke dalam mobil mendahului papanya, David bingung mendengar maksud dari perkataan Jia. Namun, pria itu tak ambil pusing dan segera menyusul masuk kedalam mobil.🤜🤛
Glen datang dengan mobil nya ke rumah Kanaya,Kevin mengundang teman-teman kanaya datang untuk makan malam bersama. Diruang keluarga sudah duduk Raskal, Vano, Jeselyn, Haura,serta Arsya. Sedangkan Kevin sedang sibuk memasak di dapur sendirian
"Hai" Sapa Kanaya yang membukakan pintu untuk Glen
"Hai" Glen mengacak puncak kepala Kanaya gemas, bagaimana tidak gemas? Kanaya memakai piyama tidur pendek motif kucing berwarna putih, wajah natural Kanaya yang terlihat habis mandi membuat Glen kagum
"Gue udah sisiran tau" Cemberut Kanaya sambil merapihkan kembali rambutnya
"Woi Glen, sampe juga lo. " Sapa Raskal yang akan duduk."RASKAL. BANTU GUE SINI CEPET" Teriak Kevin dari dapur membuat sang pemilik nama harus kembali bangkit, padahal belum sempat mendaratkan bokongnya di sofa.
Setengah jam kemudian makanan pun siap, kini semuanya duduk berkumpul di meja makan.Dengan wajah serius, Kevin memulai pembicaraan.
"Nah, jadi tujuan gue ngundang kalian itu sebenernya..." Kevin menggantung ucapannya, semua orang melihat kearahnya, menunggu lelaki sipit itu melanjutkan bicaranya
"...Gak ada sih" Ia lalu tertawa melihat ekspresi semua orang yang menatapnya dingin.
"Bener-bener lu bang!" Ucap Raskal yang sudah siap mengangkat sendok
"Udah-udah, yuk makan" Lerai Kanaya, benar. Mereka datang kesini hanya untuk makan bukan untuk hal lainnya.
Selama mereka makan tentu saja tidak hening, melainkan ricuh karena kenyang tertawa oleh candaan Raskal, Kanaya juga ikut membuat lelucon. Namun, tentu saja garing seperti biasanya.
"Bang Kevin akhir-akhir ini sensian banget deh, tau gak kalian kenapa?" Ujar kanaya dengan wajah serius. Semua orang mendengarkan dengan ekspresi yang sama seriusnya.
"Gue rasa dia lagi mengalami masa haid AHAHAHA" Kanaya tergelak hebat membuat semua orang menatapnya bingung."Buset, ini nih yang gak pengen gue denger" Bisik Raskal pada Jeselyn.
"Udah, ketawa aja kenapa sih? jawab Jeselyn yang juga berbisik. Tak lama Glen ikut tertawa meskipun terdengar canggung, namun semua orang akhirnya ikut tertawa membuat Kanaya senang.
"Maafin gue, Nay. Ini terpaksa" Ucap Glen dalam hati.Selesai makan, mereka tak langsung beranjak dari meja makan "Ayo kita lakukan ritual ini" Ucap kevin yang sudah diketahui oleh kanaya,jeselyn, Raskal dan Vano.
"R-ritual apaan? Jangan-jangan tadi kita makan enak itu buat persiapan dijadiin tumbal?" Ucap Arsya takut.
"Hah? Gila! Jadi selama ini kalian pesugihan atau gimana?!" Tatap Haura yang kini tak kalah takutnya, sedangkan Glen hanya diam, namun sebenarnya hatinya juga tak tenang.
"Gak gitu! Sembarangan banget lu kalo ngomong"
"Jadi, sehabis makan bareng-bareng gini, kita selalu adain hompipa, dua orang yang kalah bakalan cuci piring bekas makan kita semua" Ketiga orang yang tidak mengetahui hal itu membuka matanya lebar
"Buset, segini banyak?" Arsya melihat meja makan yang penuh dengan tumpukkan piring kotor.
KAMU SEDANG MEMBACA
FRIEND WITH BENEFIT (Jangan ada perasaan lain ok?!)
RomanceKanaya dan Glen bertemu kembali, hubungan pertemanan mereka pun berkembang menjadi 'Friend with benefit' yang berjanji tidak akan pernah melibatkan perasaan sama sekali. Tapi apakah benar mereka bisa menjalaninya? "Kalo lu perlu apa-apa hubungin gue...