KANAYA siuman dan melihat Nicko yang berada disampingnya sedang melihat ponsel.
"Nicko" Nicko tak sempat membuka pesannys, melihat pacarnya yang sudah bangun ia pun menaruh kembali ponsel Kanaya di atas nakas.
"Maaf"
"Buat apa?"
"Gara-gara aku bentak kamu jadinya kayak gini" Nicko menunduk tak berani menatap mata Kanaya yang sayu.
"Gak apa-apa Nicko"
"Yah, lukanya udah diobati"
Bahu Kanaya terkulai melihat wajah Nicko yang sudah ditempeli hansaplast."Emang kalo udah diobati kenapa?"
"Kan aku maunya aku yang ngobatin kamu" Nicko tersenyum dan mencubit pelan pipi Kanaya.
"Aku Udah obatin sendiri kok gak dibantuin perawatnya" Kanaya mengangkat kepalanya dan tersenyum.
"Bagus deh"
"Panggilan kepada Nicko dari kelas XII MIPA 4 mohon segera menghadap Ke Ruang BK,terimakasih"
"Lah, kenapa dipanggil ke BK?"mendengar pengumuman barusan membuat Kanaya mengernyitkan dahinya.
"Nih, kamu gak liat aku babak belur gini? mungkin ada murid yang ngelaporin. Lagian, tadi pas kamu pingsan heboh banget"
"Gitu ya..Yaudah kamu siap-siap kena hukuman aja ya Ko, aku dukung" tangan Kanaya mengepal di atas.
"Iya Nay, aku tinggal dulu gak apa-apa ya?" Kanaya mengangguk, Nicko pun pergi meninggalkan dirinya.
Kanaya mengambil ponselnya yang sedari tadi berbunyi, ternyata itu berasal dari beberapa grup dan Glen. Kanaya membuka pesan dari Glen.
Glen
Siang Nay, sebentar lagi ada pertemuan para donatur yayasan taruna.Kanaya
Kapan Glen?Glen
2 bulan lagi sihKanaya
Terus ngapain lo bilang sebentar lagi?
Itu masih lama dodolGlen
Ya, gue ngingetin doang Nay.SMA Taruna
"Chattan sama siapa sih, fokus mulu ke hp" Bryan menyenggol lengan Glen yang sibuk sendiri dengan ponselnya.
"Glen" suara halus perempuan yang memanggilnya membuat Glen berhenti bermain ponsel dan melihat sosok perempuan tersebut.
"Ayo, ke kantin." Glen langsung berdiri dan menggandeng tangan Jia keluar dari kelasnya
"Giliran sama ceweknya aja baru nyaut, dasar." Bryan hanya meratapi nasibnya yang baru menjadi korban penolakan 2 jam lalu.
Glen dan Jia duduk menunggu stand kantin yang masih penuh seraya diam, Glen memainkan jari-jari kurus Jia. Namun, Jia merasa kurang nyaman dan menarik kedua tangannya kebawah, Glen menatapnya heran.
"Kenapa?"
"Malu, di kantin."
"Lah, tapi biasanya kan gak apa-apa. Tadi juga biasa aja "
"Iya Glen, kurang nyaman aja aku nya. Eh dah sepi, aku pesenin dulu ya." Jia beranjak pergi memesan makanan.
Glen merasa ada yang aneh dengan Jia, ia janggal dengan sikap Jia yang akhir-akhir ini berubah, terlebih dirinya seperti menjaga jarak dengan Glen saat di depan banyak orang.
🤜🤛
Bel pulang berbunyi, membuat para siswa segera memasukan bukunya ke dalam tas.
Berbeda dengan Kanaya, ia masih diam karena hari ini dirinya piket kelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
FRIEND WITH BENEFIT (Jangan ada perasaan lain ok?!)
RomanceKanaya dan Glen bertemu kembali, hubungan pertemanan mereka pun berkembang menjadi 'Friend with benefit' yang berjanji tidak akan pernah melibatkan perasaan sama sekali. Tapi apakah benar mereka bisa menjalaninya? "Kalo lu perlu apa-apa hubungin gue...