FWB 44

4.6K 240 7
                                    

Acara kelulusan sudah berlalu seminggu yang lalu.Kini, giliran para alumni untuk berlibur.Di rumah Kanaya, sudah berkumpul Jeselyn,Vano, Raskal, Haura, dan Arsya. Mereka sedang menunggu kedatangan Glen dan yang lainnya.

Tak lama,gerombolan yang Ditunggu-tunggu itupun datang. Beberapa mobil terparkir memenuhi halaman rumah Kanaya.

"Buset, si Glen bawa sekampung apa gimana?" Celetuk Raskal Kaget.Glen membawa teman-teman Tim Basketnya. Ya tujuannya agar ramai dan semakin seru.

Glen turun, disusul oleh Luna dan Sierra. Melihat pujaan hatinya datang, Raskal segera menariknya untuk mendekat. Sedangkan Kanaya, ia hanya diam melihat Luna yang berdiri dekat dengan Glen.

"Gue kira gak ikut" Batin Kanaya

"Halo semuanya, maaf disini kalo aku salah satu yang masih sekolah malah ikut liburan bareng kalian. Maaf kalo aku bikin kalian repot nanti" Luna tersenyum canggung

"Halo Luna" Jawab semuanya serempak

Glen mengacak puncak kepala Luna dengan senyuman tampannya.Kanaya yang melihat itu memalingkan wajahnya tidak suka. Sedangkan Vano melihat Luna dengan fokus. Hal itu membuat Jeselyn geram, rasanya ingin sekali ia mencolok kedua mata lelaki albino itu.

"Hai kak Vano, lama gak ketemu" Luna mengangkat tangannya, bersiap menjabat tangan Vano. Lelaki itu melirik Jeselyn sekilas, sepertinya ada yang aneh dengan ekspresi wajah,Jeselyn.

"Hai" Vano menjawab dengan datar dan dinginnya, ia juga tak membalas jabatan tangan Luna. Jeselyn yang melihat itu tersenyum puas.

"hah, rasain lo" Batin Jeselyn mengejek Luna.

"Nay, disana gue punya sesuatu buat lo" Bisik Glen ditelinga Kanaya.

"Apa?" Gadis itu balas berbisik.

"Kalo gue kasih tau bukan kejutan dong namanya dodol" Glen mencubit pipi Kanaya gemas.

Glen lalu menegakkan tubuhnya dan mulai berbicara.

"Karena kita sudah berkumpul disini. Kalo begitu sekarang kita berangkat menuju tempat." Ucap Glen yang disambut tepukan oleh semua orang.

Glen menarik lengan Kanaya,namun tiba-tiba.
"Kak" Luna menghampiri keduanya.

"Aku ikut sama kakak ya?"

"Iya kan emang lo sama gue, Luna"

Saat sampai di depan pintu mobil, Kanaya dan Luna saling tatap. Siapa yang harus naik dan duduk disebelah Glen?

"Kak Kanaya aja yang di depan" Ucap Luna sopan.

"Kalo lo mau, lo aja" Balas Kanaya. Melihat kedua gadis itu malah diam dan tak masuk-masuk, Glen turun kembali dan menghampiri keduanya

"Kalian ngapain? Itu udah pada nungguin kita"

"Glen, lo mau siapa yang duduk di depan?" Tanya Kanaya to the point. Glen berfikir lalu tertawa menyadari sesuatu.

"Jadi lo berdua gak naik-naik daritadi karena rebutan tempat duduk di depan?"

Kanaya dan Luna tidak Terima dibilang rebutan. "Ih! Geer banget lo ngerasa direbutin."

"Kak Glen, terlalu percaya diri itu gak baik kak"

Kedua gadis itu masih saja tidak mau mengakui, padahal Glen sudah tau jika mereka sedang memperebutkan kursi depan.

"Suit aja deh gimana? 3 kali ya, yang menang duduk di depan" Kanaya dan Luna mengangguk setuju.

Ronde pertama, dimenangkan oleh Kanaya, ronde kedua hingga ketiga dimenangkan oleh Luna. Hal itu membuat Kanaya kecewa, ia pun dengan berat hati masuk ke kursi belakang.

Namun, ia masih tetap terseyum dihadapan dua orang itu. "Luna, muka lo gak usah kaya gitu. Gue gak apa-apa kok, santai aja"

Luna hanya mengangguk tersenyum canggung karena merasa tak enak juga. Ia jadi serba salah. "Ayo pak supir let's Go" Glen membalikkan tubuhnya lalu menyentil jidat Kanaya

"Aw, apaan si lo? Sakit tau"

"Ya lo nyebelin" Glen kembali menghadap ke depan dan mulai menjalankan mobilnya disusul oleh mobil-mobil mewah lain dibelakangnya.

Memakan waktu perjalanan hampir lebih dari 5 jam. Akhirnya mereka sampai disebuah Hotel yang super mewah, dan pemilik hotel tersebut adalah Glen.

"Wah, gila bagus banget nih tempatnya"

"Ini nih yang gue cari, deket pantai,cewek cakep-cakep, wih mantep bener"

"Buset, cakep-cakep bener" Ucap Raskal yang langsung mendapat delikan dari Sierra.

FRIEND WITH BENEFIT (Jangan ada perasaan lain ok?!) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang