SABTU, malam ini di sebuah villa besar milik keluarga Jeselyn telah ramai oleh orang-orang yang hadir dalam pesta ulang tahun siska, sepupu Jeselyn.Seperti biasa Jeselyn akan selalu ditunjuk menjadi MC karena mempunyai bakat public speaking yang bagus
"Lyn,Teman-teman lo mana?" Tanya siska di sela kesibukannya menyambut tamu yang mengucapinya selamat."Bentar lagi juga pada datang"
Di ujung pintu masuk sana masuklah ke-empat orang yang langsung menjadi pusat perhatian."Gila siapa tuh,cakep bener"
"Eh yang pake dress peach cantik banget"
"Siska temennya bukan maen semua"
"Pasti tajir-tajir semua"
Kanaya berjalan dengan senyum cantiknya menyapa semua orang yang menatapnya, Kanaya memang orang yang murah senyum. Glen pun mendekat kearah gadis itu
"Jangan senyum-senyum terus" Bisik Glen tepat di telinga kanaya."Emang kenapa?"
"Lo manis kalo senyum gitu,gue aja gak kuat liatnya apa lagi orang-orang. Liat tuh udah ada yang meleyot"Kanaya reflek melihat ke samping dimana disana para lelaki tak kuasa melihat kecantikkannya, tapi bukan itu yang membuat Kanaya sekarang tersipu, melainkan kata-kata Glen yang melarangnya tersenyum seolah lelaki itu tidak mau senyuman Kanaya ditebar kepada orang lain. Namun ia tersadar
"Mikir apaan si lo Nay, Glen bilang gitu pasti gak serius"
"Sayang,udah aku bilang jangan senyum-senyum ih" Haura memukul lengan Arsya yang sedari tadi tebar pesona pada para gadis yang menatapnya genit
"E-engga sayang, mereka aja yang liatin aku"
"Alesan banget sih."
"Jangan ngambek dong yang, kan kita mau seneng-seneng disini" Glen dan Kanaya hanya menggeleng melihat dua bucin itu bertengkar
Mereka berempat mendekat ke arah Jeselyn dan Siska."Hai,you look so beautiful tonight.Happy birthday" Puji Kanaya pada Siska, gadis yang sedang berulang tahun itu memeluk Kanaya dengan senang
"Thank you, makasih juga udah dateng"
"Happy birthday ya Siska"
"Thank you Haura""Happy birthday" Ucap Glen dan Arsya barengan, Kanaya dan Haura saling bertatapan."Apa-apaan nih berdua" Batin kedua gadis itu
"Ya ampun barengan gitu, makasih ya, Selamat menikmati hidangan nya"
"Oalah,lo bareng Glen nih Nay?" Ucap Jeselyn pelan sambil menyenggol Kanaya
"Iya, gue mau sama siapa lagi kalo tuh dua curut kagak bisa,ya gue ajakin aja Glen"
"Makin lengket aja lo sama dia"
"Apaan si udah ah"
"Kalo gitu kita kesana dulu" Pamit Kanaya pada Jeselyn dan Siska,Haura dan Arsya berpisah dengan Kanaya dan Glen"Lo mau minum Nay?" Tawar Glen
"Boleh deh"
"Tunggu,gue ambilin"
Glen pergi meninggalkan Kanaya sendiri,Tiba-tiba ada tiga orang lelaki yang menghampiri kanaya."Hai, boleh kenalan?" Kanaya menoleh dan menatap canggung lelaki berkemeja putih itu
"Hai" Balas Kanaya dengan senyumnya
"Gue Arka,gue denger lo temennya Jeselyn sama Siska?"
"Iya gue Kanaya" Mereka pun berjabat tangan, Glen yang melihat Kanaya dikerumuni para lelaki itu segera menghampiri dengan dua gelas minuman di tangannya.
"Nay"
"Eh Glen" Glen memberikan minumannya lalu tangannya beralih segera merangkul pinggang Kanaya dan membawanya lebih mendekat
Kanaya kaget dan menatap Glen bingung, Arka yang melihat kedatangan dan tangan Glen yang sudah merangkul pinggang Kanaya menatapnya tidak suka, siapa lelaki ini? Mungkinkah pacar Kanaya? Tapi Jeselyn bilang Kanaya tidak mempunyai pacar
"Pacar lo?" Tanya Arka
"Bu--"
"Disini dingin pindah ke sana aja yuk" Glen langsung membawa Kanaya pergi dari hadapan Arka dan teman-temannya, Kanaya pun hanya menurut
"Sial, siapa tuh cowok"
"Berani banget dia Ka,nyelip lo"
"Liat aja gue bakal bikin Kanaya ada di rangkulan gue malam ini"
Glen membawa Kanaya ke spot yang tidak ramai dari orang-orang."Disini aja, disana dingin" Glen pun melepaskan tangannya
"Lo kenapa? Kanaya menatap Glen curiga."Apanya yang kenapa?"
"Ya tadi, Tiba-tiba bawa gue kesini. Gue kan lagi ngobrol sama arka"
"Gak apa-apa, lagian gue udah bilang kan barusan kalo disana dingin udaranya ntar alergi lo kambuh gimana?"
"Lo tau dari mana gue punya alergi?"
"Ya tau lah, nih pake" Glen memberikan kemejanya lalu dipakaikan kepada Kanaya
"Loh? Terus lu pake apa? Masa pake kaos doang kaya gitu?" Glen tersenyum."Gue kuat kok, dipake aja"
Kanaya menurut saja lalu melirik lelaki itu. "Glen..."
KAMU SEDANG MEMBACA
FRIEND WITH BENEFIT (Jangan ada perasaan lain ok?!)
Storie d'amoreKanaya dan Glen bertemu kembali, hubungan pertemanan mereka pun berkembang menjadi 'Friend with benefit' yang berjanji tidak akan pernah melibatkan perasaan sama sekali. Tapi apakah benar mereka bisa menjalaninya? "Kalo lu perlu apa-apa hubungin gue...