Masa-Masa Sekolah Dasar
Kanaya kecil dan Raskal kecil yang jalan beriringan sambil bergandengan tangan sampai di kelas mereka, kedua anak itu bahkan duduk sebangku. Raskal tinggal di rumah Kanaya dari kelas 3 hingga kelas 6. Hal tersebut terjadi karena orang tua Raskal yang bekerja di luar kota dan jarang ada dirumah. Saat itu Nina, mama Kanaya sedang cuti bekerja karena ingin mengurus anak perempuannya.
Raskal tidur bersama Kevin yang saat itu sudah kelas 6 SD. Kadang kala ada malam dimana Raskal pindah tempat tidur ke kamar Kanaya. Karena katanya Kanaya itu bisa dipeluk. Tidak seperti Kevin yang tidak akan segan-segan menyentil nya jika berani menyentuhnya.
Sekarang, Raskal mengajak Kanaya ke kantin untuk jajan. Namun ditengah jalan, Kanaya tiba-tiba melepaskan pegangan tangannya. Raskal membuka mulutnya kaget dan kembali menarik tangan Kanaya, gadis kecil itu kembali menariknya membuat Raskal langsung berteriak "KENAPA DI LEPASIN NAYA?"
"BENTAR DULU AKAL, IDUNG NAYA GATEL" Kanaya mrnggaruk hidungnya yang kini memerah. "KAMU KENAPA TERIAK-TERIAK SIH?"
"Loh? Kan Akal duluan yang teriak"
"Heh kalian minggir dong! jangan di tengah jalan" Ucap seorang siswi kelas 6 SD sambil mendorong tubuh kecil Kanaya.
"Aduh"
"Naya, sini akal bantuin" Raskal membantu Kanaya bangun lalu berdecak pinggang menghadap kakak kelasnya yang lebih tinggi darinya itu. "Heh! kamu jangan dorong-dorong pacar aku"
"Pacar? Hahahaha. Masih kecil kok udah pacaran. Minggir!" Siswi tersebut berlalu begitu saja sambil menabrak pundak Raskal dan Kanaya dengan sengaja.
Kini Kanaya menatap bingung pada Raskal. "Kok Akal bilang kita pacaran? Kata mamah kita itu sodara bukan temen atau pacaran yang Akal bilang tadi"
"Enggak! Kita itu pacaran bukan sodara"
"Naya pusing deh, emang pacaran itu apa?"
"Naya gak tahu?" Kanaya menggelengkan kepalanya. "Akal juga gak tahu apa itu pacaran. Akal cuman denger dari bang Kevin aja"
"Katanya waktu itu bang Kevin mau ngajak cewek jalan terus mau pegangan tangan, nah katanya itu pacaran"
"Jadi kita itu pacaran kan Naya? Kita kan selalu pegangan dan jalan bareng tiap hari". Jelas Raskal yang membuat Kanaya mengangkat bahunya acuh. "Gak tahu deh"
"Yaudah kalo gitu ayo jajan"
"Ayo". Mereka kembali berpegangan tangan dan jalan beriringan bersama.
🤜🤛
Kanaya dan Raskal membuang sampah bersama, mereka menggontong bak kecil itu ke halaman belakang sekolah. Seorang guru menghadang mereka lalu ia berjongkok.
"Raskal, Kanaya, kalo buang sampah bak nya dibawa lagi yaa.. Jangan ikut dibuang"Kanaya dan Raskal mengangguk paham sebagai jawaban. "Bagus, kalo gitu silahkan jalan lagi". Guru tersebut bicara seperti itu karena sebelumnya Raskal dan Kanaya setiap disuruh buang sampah, mereka berdua akan membuang bak sampahnya juga. Karena menurut mereka bak tersebut kotor dan lebih baik dibuang daripada harus digunakan kembali. Mereka mengingat perkataan Duke.
"Kalo kalian pakai barang, apa saja. Jika itu sudah kotor lebih baik dibuang ya? Jangan dipakai lagi"
Saat mereka sampai di halaman belakang, mereka melihat seorang Anak yang sedang di dorong dan di tendang oleh kakak kelas mereka. Kanaya dan Raskal membelalakan matanya, mereka saling tatap lalu berbicara pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
FRIEND WITH BENEFIT (Jangan ada perasaan lain ok?!)
RomanceKanaya dan Glen bertemu kembali, hubungan pertemanan mereka pun berkembang menjadi 'Friend with benefit' yang berjanji tidak akan pernah melibatkan perasaan sama sekali. Tapi apakah benar mereka bisa menjalaninya? "Kalo lu perlu apa-apa hubungin gue...