KEMBALI Satu sekolah membuat Luna dan Glen kini kembali dekat.Ke kantin bersama, berpapasan di koridor,bahkan Luna sering menonton Glen saat bermain basket di tengah lapangan.
Orang-orang menyebutnya
"penerus jia".Bedanya, Luna tidak terlalu mempunyai pesona menarik dimata orang-orang, banyak orang membandingkan dirinya dengan Jia yang cantik, elegan, berprestasi dan selalu rendah hati. Meskipun mereka tidak tahu seperti apa Jia sebenarnya namun, dimata orang-orang seperti itu lah Jia.
"Cantik sih, tapi sayang dia lebih kaya adik kelas yang ngincer kakak kelasnya.Padahal masih murid baru tapi udah berani."
"Iya kan,siapa yang berani deketin Glen sampe bisa ngobrol kayak gitu?"
"Tapi yah, tipe cewek Glen itu kan gak kaya dia. Glen juga pasti rada trauma gitu gak sih sama masalalunya? Jia aja gak ketebak lah apalagi ini?"
"Tapi yang gue denger dari anak sebelah yang dulu satu SMP sama Glen, si Luna itu deket banget dulu nya sama Glen"
"Oh ya? Jadi dia satu alumni juga sama Glen?"
"Iya,katanya sih begitu.Dan yang lebih menarik lagi. Dia itu disebut perusak hubungan Orang"
"Wait,gimana-gimana? "
"Dulu waktu Glen pacaran, si Luna itu deketin Glen sampe Glen putus sama pacarnya gara-gara dia"
"Hah? Seriusan? Parah banget sih"
"Haduh, untung aja Glen udah gak punya pacar""Tapi ya, gue juga gak setuju kalo tiba-tiba mereka jadian"
Tanpa siswi-siswi yang sedang membicarakannya itu sadari, Luna ternyata mendengarkan mereka secara diam-diam sedaritadi."Ah, kayanya semua orang mandang akunkaya gitu ya. Padahal aku baru masuk, tapi udah ada aja yang sebar kayak gitu" Gumamnya, lalu Luna beranjak pergi dari sana.
🤜🤛
Luna dan Glen kini sedang duduk berdua di taman baca sekolah, di sela-sela membacanya,Luna mencari kesempatan untuk berbicara dengan Glen.
"Kak.. "
"Ya?"
"Aku boleh nanya?" .Glen menutup buku yang sedang ia baca dan mengalihkan pandangannya fokus ke Luna
"Tanya aja"
"Jia itu..siapa sih kak?"
Glen terdiam, bagaimana Luna tahu tentang Jia?,mendengar nama itu disebutkan membuat Glen jadi teringat kembali masalalunya.
"Kak?" Luna melambaikan tangannya di depan wajah Glen yang sedang melamun."Kak Glen" Luna menepuk bahu Glen hingga lelaki itu terkesiap mengerjapkan matanya
"Ya ampun kak, kok malah ngelamun sih?"
"Gimana-gimana?" Lelaki itu tersadar dari lamunanya.Luna menghela napas dan mengulangi lagi pertanyaannya"Jia, dia itu siapa?"
"Dia itu mantan gue" Ucap Glen sedikit lirih
Luna mengerti sekarang kenapa orang-orang membandingkannya, ternyata benar bahwa Jia itu adalah masalalunya Glen. Tapi, yang mana orang nya? Luna ingin melihatnya."Dia sekolah disini juga kan kak?"
"Iya, dulu. Sekarang udah pindah"
Luna mengangguk paham, ia jadi merasa tidak enak karena sepertinya pertanyaan yang ia tanyakan membuat Glen tidak nyaman."Maaf ya kak,aku jadi nanya-nanya gini"
Glen tersenyum "Gak apa-apa kok, santai aja"Ting!
Kanaya
Janji nya malam ini ditepatin ya mas!
Mendapat notifikasi tersebut,Glen jadi tersenyum, benar juga. Sekarang sudah ada Kanaya, untuk apa lagi mengingat masalalu yang menyedihkan.Glen
Iya, nanti gue jemput mba.
Luna yang melihat senyum Glen sambil melihat layar ponsel itu jadi penasaran, siapa yang membuat Glen tersenyum sampai begitu?
KAMU SEDANG MEMBACA
FRIEND WITH BENEFIT (Jangan ada perasaan lain ok?!)
RomanceKanaya dan Glen bertemu kembali, hubungan pertemanan mereka pun berkembang menjadi 'Friend with benefit' yang berjanji tidak akan pernah melibatkan perasaan sama sekali. Tapi apakah benar mereka bisa menjalaninya? "Kalo lu perlu apa-apa hubungin gue...