FWB 24

6.9K 304 0
                                    

Tuk.. tuk.. tuk..
 
Seseorang dari atas tangga turun dengan tongkat di tangannya,setelan jas rapih dan kacamata hitam membuat Glen melebarkan matanya mengingat siapa pria itu. Pria itu terus mendekat hingga saat mereka berhadapan pria tua itu tertawa kencang dan membuat Glen semakin bingung
 
"Benar-benar bodoh! Anak ingusan seperti kamu memang bodoh! HAHAHA"
 
"Bagus sayang, kamu berhasil" David mengelus kepala jia
 
"Apa-apaan kalian, siapa kalian sebenarnya?"
 
David mendekat."Masih bertanya? Kamu pikir ayahmu meninggal karena kecelakaan murni?"
 
Flashback 2 tahun lalu, 21 Mei

"Pak,biar saya yang menyetir seperti biasa" ucap supir yang biasa melayani Direktur perusahaan bernama Adi itu
 
"Gak usah,saya buru-buru harus jemput Tasya,saya nyetir sendiri aja. Kamu bisa antar pegawai lain" tanpa banyak bicara lagi Adi masuk ke mobil sedan hitamnya dan segera menancap gas meninggalkan perusahaan
 
Diperjalanan ia mengebut karena mengejar waktu,dirinya sudah terlambat 20 menit untuk menjemput Tasya. Adi tidak mau membuat anak perempuan satu-satunya itu kecewa pada janjinya.
 
Di tempat lain, seorang wanita paruh baya baru saja keluar dari toko kue, ia menenteng tas kresek berisikan kue ulang tahun untuk anaknya

Ddrrrt.drrrt..
 
"Halo pah"
 
"Halo sayang dimana? Jia udah nungguin"
 
"Iya sebentar, ini lagi dijalan baru ambil kue.Gaksabar banget sih" wanita itu tertawa di akhir kalimatnya
 
"Mama,cepet pulang.Temen-temen jia udah pada datang nih"
 
"Iyaa sayang,sabar yaa.Mama lagi dijalan kok,see you dirumah sayang" Anjani mematikan sambungan teleponnya. Tanpa sadar dirinya tak memperhatikan jalanan saat akan menyebrang,hingga Sebuah mobil sedan hitam melaju kencang kearahnya

Tin tin tinnnnnnnnn..

Braaakk
  
Peristiwa tragis menimpa Wanita paruh baya tersebut, tubuhnya dihantam keras oleh mobil hingga terpental, semua barang bawaannya terlempar dan berhambur dijalan. Termasuk kue ulang tahun Jia yang kini sudah hancur di atas aspal
 
Adi menginjak rem dan langsung turun dari mobil melihat kondisi wanita yang ditabraknya kini sudah berlumuran darah.

Ia meremas kuat rambutnya,keringat dingin mulai bercucuran di pelipisnya.Jalanan yang sepi menjadi saksi bisu kejadian yang baru saja terjadi. Tanpa, berpikir panjang ia mengusap wajahnya kasar lalu masuk kembali kedalam mobil.
 
Dering telepon yang masuk dari Tasya sedari tadi, terabaikan olehnya. Adi bingung dengan apa yang harus ia lakukan, ingin menolong tapi juga takut,tak ada pilihan lain selain kabur. Ia menghidupkan mobilnya lalu pergi begitu saja meninggalkan korban yang baru saja ia tabrak.
 
Anjani,wanita itu sudah sekarat karena kepalanya yang bocor menghantam tepi trotoar dan mengeluarkan banyak darah. Selama berjam-jam tak ada yang menolongnya.

Jalanan kecil yang jarang dilewati orang membuat dirinya akhirnya kehilangan kesadaran. Hingga sebuah mobil berhenti dan segera menolongnya.
 
"Ya ampun ini pasti korban tabrak lari"
 
"Detaknya lemah banget" kedua lelaki muda tersebut segera mengangkat Anjani lalu membawanya ke rumah sakit.
 
"Halo mah, kenapa lama sekali? Sud-"
 
"Halo, benar ini dengan suami bu Raimas Anjani?" David terdiam saat mendengar suara yang bukan suara istrinya
 
"I-iya betul saya suaminya"
 
"Istri bapa menjadi korban tabrakan.Sekarang sedang berada di rumah sakit Arwana"
 
"............" David terdiam, jantungnya mencelos saat mendengar suara diseberang sana memberitahu bahwa istrinya menjadi korban tabrakan.

FRIEND WITH BENEFIT (Jangan ada perasaan lain ok?!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang