3. Mas Ji Cemburu?

386 88 71
                                    

Happy Reading~~

*
*
*
*

"Treasure!"

Jilan menatap orang yang sedang berjoget-joget seperti orang gila dengan sinis. Ia lelah melihat Abel yang terus menggerakkan tubuhnya.

"Bel, kamu nggak pegel apa?"

"Gak dong. Ayo, Mas Ji, juga ikutan. Biar tambah sehat!" ajak Abel sambil menarik-narik tangan Jilan agar ikut menggoyangkan tubuhnya.

"Ini lagu apa sih?" tanya Jilan. Ia hanya menonton tanpa mau mengikuti gerakan yang Abel buat.

"Lagu My Treasure."

"Lagu apaan tuh?"

"Lagu Korea, Mas. Dari boygrup Treasure," balas Abel yang masih terus menggerakan tubuhnya seperti orang-orang yang ada ditelevisi itu.

"Ahh, saya nggak ngerti."

"Yaudah diem aja."

Jilan benar-benar lelah melihat Abel yang masih lihai menggerakan tubuhnya mengikuti irama dari lagu My Treasure. Jilan memang tidak mengerti, tapi melihat Abel seperti itu menjadi kebahagian sendiri untuknya.

Saat ini Jilan sedang berada di rumah Abel. Iya, Abel yang memintanya untuk menemani dia selama orangtuanya pergi keluar kota. Sudah dua hari Jilan selalu tidur disofa rumah Abel.

"Nih, kamu minum dulu." Jilan mengasih jus Jeruk kesukaan Abel. Tepat saat ia memberi jus itu ke sang gadis, lagu dari grup Treasure yang berjudul Orange juga terputar.

"Oneuldo.... Orenjiro muldeureoganeun neoreul yeojeonhi nan." Abel menyanyikan sepotong lirik dari lagu Orange milik Treasure itu. Ini salah satu lagu favorite Abel.

"Jangan nyanyi, Bel. Suara kamu jelek."

Abel langsung menengok ke arah orang yang berada di sampingnya. Ia memukul keras bahu Jilan. Matanya dengan tajam menatap lelaki itu.

"Suara Abel kayak diva begini dibilang gak enak! Sembarangan aja." Abel kembali melanjutkan menikmati lagu yang masih setia terputar.

Tetapi, tidak lama kemudian gadis itu langsung berteriak sembari memukul-mukul Jilan. "Ya ampun! Ganteng banget, Mas Ji!" katanya yang geregetan.

"Ck, ada apa sih, Bel!" Jilan menjauhkan tangan Abel. Ia mengusap lengannya yang sakit.

"Ituuuu, Masss. Ya ampun, ganteng bangettttt!" Abel masih dengan geregetannya. Jilan sampai bingung sendiri melihat itu.

Jilan pasrah saja melihat Abel yang masih geregetan karena suatu hal yang ia tidak mengerti. Motto Jilan: apapun yang menjadi kebahagiaan Abel, ia juga akan bahagia.

"Emang dia siapa sih?" tanya Jilan penasaran.

"Itu namanya Park Jihoon," balas Abel yang masih tetap setia berteriak-teriak ketika melihat grup itu bernyanyi.

"Kenapa harus teriak-teriak gitu sih? Padahal mukanya juga biasa aja. Masih gantengan saya," ujar Jilan kepedean. Dengan santai dia berbicara seperti itu, karena menurutnya dia lah yang tampan sedunia.

"Terserah, Mas Ji."

<><><>

"Bel, saya pergi dulu, ya. Kamu kalau mau pergi juga bilang-bilang. Biar saya gak susah nyariin kamunya," pesan Jilan. Ia ingin pergi ke kampus sebentar.

Abel mengangguk dengan senang. Ia berasa diingati oleh suami sendiri. Apalagi Jilan yang sangat boyfriend material sekali.

"Iya, Mas, santai aja."

MAS JI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang