Happy Reading~~
*
*
*
*"ABELLL!" teriak Jilan mencari-cari Abel yang tidak ada di dalam rumah. Kebetulan dia memang sedang main ke rumah Abel.
"Nih anak ke mana dah?" Jilan berjalan keluar, mencari keberadaan Abel lagi.
Jilan memberhentikan jalannya, kala ia melihat orang yang dia cari sedari tadi sedang jongkok didekat gerbang. Cepat saja ia menghampiri anak itu.
"Heh!" Jilan menepuk bahu Abel pelan, sampai anaknya terkejut.
"Ya Allah, Mas Ji, ngagetin aja!" ujar Abel membalas tepukan dari Jilan.
"Lagian kamu ngapain jongkok dideket pager gini?" tanyanya yang ikut jongkok bersama Abel.
"Itu lho, Mas, tetangga depan lagi ribut," jawab Abel semangat. Dia memang lagi nontonin tetangga di depan yang sedang ribut, entah karena masalah apa.
"Yailah, ngapain ditontonin coba?"
"Ih, biar kalau misalnya ada yang main tangan kan, Abel bisa ngelaporin," ucap Abel memberi alasannya, padahal mah dia cuma kepo saja.
"Pantesan aja kamu demen ribut, orang tontonannya tetangga gelud," celetuk Jilan yang dapat cengiran dari Abel.
"Hehe, bisa aja!" Abel menampol bahu Jilan pelan, malu juga.
"Emang ributnya karena apa?" tanya Jilan yang ikutan kepo. Ya mereka memang tidak ada bedanya.
"Itu lho, Mas, si Pak Suryo katanya selingkuh sama buk RT. Ih, emang dasar laki-laki ya!" jawab Abel semangat, tapi setengah kesal juga.
"Ah, masa? Kemarin saya liat buk RT masih baik-baik aja sama pak RT." Jilan masih fokus melihat keributan yang ternyata juga dilihat banyak warga.
"Hah? Pak RT kan udah meninggal 1 tahun yang lalu," ucap Abel yang membuat Jilan kaget. Memang, pak RT di komplek ini baru saja meninggal satu tahun yang lalu. Karena buk RT sendiri tidak punya pekerjaan, jadilah dia yang menggantikan suaminya.
"Jadi yang kemarin itu siapa?" Jilan dan Abel saling memandang. Sungguh takjub sekali dengan berita menggemparkan itu sampai warga komplek sebelah datang ke sini.
"Wah, wah, Bel kita harus pisahin itu!"
"Gak ah, males. Lagipula banyak juga orang di sana yang misahin," jawab Abel yang sebenarnya masih kepo. Tapi, kalau harus misahin, ia tidak mau. Mendingan nonton saja.
"Yeu, dasar cewek!" Bilang kayak gitu, tapi tetap saja masih ditontonin.
Huh, Abel dan Jilan jika masalah seperti ini memang sangat kompak. Sebenarnya, ini adalah salah satu hal yang biasa mereka lakukan ketika tidak punya pekerjaan. Lihat, mereka berdua memang sangat cocok menjadi partner gibah.
"Emang siapa yang nyiduk pas buk RT sama Pak Suryo selingkuh?" tanya Jilan. Rasanya ingin sekali dia mendatangi tempat kejadian.
"Katanya sih, ada dua orang warga yang liat Pak Suryo beliin bu RT es krim. Terus romantis banget lagi katanya, Mas," jawab Abel greget. Mungkin kalau dia yang ciduk, sudah dipotret dengan hengpong jadul tuh.
"Wah, keren juga nyalinya Pak Suryo. Padahal saya udah punya niat mau jodohin kamu sama Pak Suryo, Bel," ucap Jilan seenaknya, membuat Abel kesal.
"Sembarangan banget kalau ngomong! Pak Suryo kan umurnya udah 42 tahun. Ya kali Abel yang masih mulus begini sama Pak Suryo." Jilan tertawa mendengar penuturan Abel yang tidak setuju dengan ucapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAS JI
Fanfic"Mas Ji, tungguin Abel, ih!" "Mas, awas---" 𝘽𝙧𝙖𝙠! "Tuh kan ketabrak pohon." *** Abelva Maharaja sangat menyukai dan mencintai Jilan Hanung Adhyaksa---seorang tetangga yang berasal dari Surabaya. Saat pertama kali melihat Jilan, Abel langsung te...