Happy Reading~~
*
*
*
*Shakira Dwijanti Hasanah. Itu nama yang tertera jelas pada Kartu Keluarga yang ada ditangan Abel saat ini. Ada yang membuatnya miris, yaitu hanya ada nama Shakira saja di sana. Ah, karena selembar kertas ini saja hampir ingin membuat air matanya jatuh.
Saat ini Abel sedang membantu Shakira membereskan kontrakan yang tak lagi dapat ditinggali. Sudah empat tahun setengah Shakira tinggal di sini.
"Kamu kerja, ya?" tanya Abel saat tak sengaja melihat Shakira memasukkan sebuah seragam ke dalam tasnya.
"Iya, di restoran depan sana."
"Wahh, dari kapan?"
"Jadi dulu, tuh, waktu aku mutusin untuk keluar dari rumah tetangga itu, aku sempet kebingungan kan mau tinggal di mana. Sedangkan aku juga nggak punya banyak uang buat ngontrak."
"Setelah aku jalan nggak tentu arah, akhirnya tanpa sadar aku berhenti di depan restoran itu. Aku mikir, apa aku kerja di sana aja, ya? Lumayan, kan, uangnya nanti bisa aku tabung buat cari rumah." Shakira bercerita sembari terus fokus pada pakaian-pakaian yang akan dimasukkan ke dalam tas besarnya.
"Aku beraniin diri buat tanya sama pemilik restorannya. Dan ternyata aku diterima," lanjutnya yang membuat kegiatan membereskan baju terhenti sebentar. Lalu menatap Abel yang masih kepo dengan kelanjutannya.
"Terus kamu tinggal di mana?"
"Selama satu tahun, aku tinggal di restoran itu. Kebetulan ada kamar kosong yang biasanya ditempatin sama bos aku. Setelah uang gaji aku cukup, aku langsung cari-cari kontrakan deh. Yaudah, ketemu sama kontrakan ini."
Abel mengangguk-angguk selama mendengarkan cerita Shakira. Entah berapa banyak lagi kata bangga yang ia sematkan untuk gadis itu. "Pasti berat, ya?"
"Banget. Tapi mau gimana lagi. Udah jalannya begini," balas Shakira sembari tersenyum kecil.
"Makasih, ya, udah bolehin aku tinggal di rumah kamu. Aku janji, aku nggak bakal ngerepotin kamu!"
Abel menyentuh pundak Shakira dengan lembut. "Aku bisa lebih tenang kamu tinggal di rumah aku. Dibanding ngelihat kamu tinggal sendirian disaat kondisi kamu masih lemah gini," balasnya begitu penuh perhatian.
Ternyata sakitnya Shakira tidak langsung sembuh begitu saja. Tiga hari yang lalu, Shakira sempat dirawat di rumah sakit karena tiba-tiba saja gadis itu pingsan di sekolah. Walau sebenarnya Abel tidak ingin mengizinkan Shakira untuk keluar dari rumah selama ia masih sakit.
Tapi karena kontrakan yang harus segera dibereskan membuat Abel tak melarang lagi. Shakira memang orang asing untuknya. Namun, entah suara dari mana, Abel tak pernah tega untuk membiarkan Shakira hidup sendiri dalam kesusahan.
Terhitung sudah dua minggu lamanya ia tinggal bersama Shakira di rumah. Sudah selama itu pula Abel belum memberi tahu orang tuanya tentang permasalahan ini. Abel hanya ingin membicarakan secara langsung. Ya, tapi kesibukan dari orang tuanya yang membuat keinginan Abel untuk meminta izin belum terlaksana.
"Hmm, Bel...."
"Kenapa?"
"Maaf sebelumnya, emang kamu sama Anjello bener marahan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
MAS JI
Fanfiction"Mas Ji, tungguin Abel, ih!" "Mas, awas---" 𝘽𝙧𝙖𝙠! "Tuh kan ketabrak pohon." *** Abelva Maharaja sangat menyukai dan mencintai Jilan Hanung Adhyaksa---seorang tetangga yang berasal dari Surabaya. Saat pertama kali melihat Jilan, Abel langsung te...