35. Cerita Terbaru

228 45 6
                                    

Happy Reading~~

*
*
*
*

"Menurut mommy Kak Ilona itu gimana?" Abel bertanya dengan hati-hati. Sembari memasukkan belanjaan yang Jessica beli ke troli. Mereka sedang berbelanja bulanan bersama.

Entah kenapa ia berniat mengetahui tentang Ilona dari mulut Jessica. Ingin tahu betapa sayangnya wanita itu terhadap mantan pacar Jilan.

"Hmm.... Dia baik, cantik, dan yang mommy tau sih berpengetahuan luas anaknya."

"Emang mommy nggak deket sama Kak Ilona?"

"Nggak, sih, Bel."

Abel sedikit terkejut dengan fakta itu. Menurutnya tidak mungkin sekali Mommy Jessica yang notabenenya orang tua kandung Jilan tidak dekat dengan orang yang pernah dicintai putra sulungnya itu.

"Kamu harus tau, dari dulu mommy dan daddy nggak pernah setuju dengan hubungan Jilan dan Ilona," ujar Jessica yang sudah berdiri di sisi Abel.

"Kenapa gitu?"

"Karena dia, Jilan jadi berubah banget."

Abel fokus terhadap wajah Jessica yang tampak malas. Namun, hal ini masih membuat ia penasaran. Rasanya aneh sekali jika kedua orang tua Jilan tidak mendukung hubungan itu.

"Dulu saking cintanya Jilan sama Ilona, dia tuh jadi gampang banget dibohongin. Dia jadi selalu ngebantah omongan mommy atau daddy, dia lebih nurut sama Ilona. Ilona punya kesalahan besar aja dia nggak peduliin. Budak cinta banget."

Ya, memang kalau dilihat-lihat Jilan sangat mencintai Ilona. Tetapi, Abel tidak tahu kalau sampai seperti itu. Yang ia tahu Jilan pantang sekali membantah orang tuanya.

"Mommy nggak sepenuhnya salahin Ilona. Mommy cuma menyayangkan sifat Jilan yang terlalu berlebihan dalam mencintai seseorang. Ya mungkin aja karena Ilona adalah cinta pertamanya."

"Di tahun ke-tiga mereka pacaran, udah banyak banget sifat Jilan yang berubah. Dari yang penurut jadi suka ngebantah. Biasanya selalu berprestasi di sekolah, waktu itu nilai-nilainya banyak yang turun."

Mulut Abel sampai ternganga mendengarnya. Pantas saja Jilan tak pernah main-main dengan pendidikannya. Ternyata lelaki itu pernah merasakan penurunan nilai saat masa sekolahnya.

"Terus pas SMA, dia harus beda sekolah sama Ilona. Karena hal itu juga yang buat Jilan jadi sering bolos, cuma karena mau ketemu Ilona. Jilan yang biasanya selalu dapet ranking di sekolah, di kelas sepuluh waktu itu dia nggak dapet sama sekali."

"Bener-bener buruk banget. Berlanjut saat kelas sebelas. Yang awalnya udah berani bolos, terus nambah lagi jadi suka berantem. Tau karena apa?"

Abel terdiam sebentar. Lalu ia menjawabnya dengan hati-hati, "karena Kak Ilona lagi?"

"Betul. Ilona, kan, emang cantik banget. Wajar kalau banyak yang suka. Dan Jilan nggak terima sama hal itu. Dia selalu habisin orang yang berani deket-deket sama Ilona. Walaupun cuma satu meter."

"Beberapa kali dia juga terlibat tawuran. Behhh, dipanggil pihak sekolah udah kayak makanan sehari-hari buat mommy dan daddy. Kita udah bilangin sampe berbusa pun, Jilan tetep ngulangin hal yang sama."

MAS JI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang