Tiga Guru 3

110 118 15
                                    

Setelah berhasil mendapatkan 2 persetujuan langkah Kazeo semakin dekat tinggal satu lagi makan Kazeo akan menjadi murid terbaik.

"Kazeo lo udah lolos?" tanya Navi yang sudah menunggu Kazeo di depan pintu masuk.

"Sudah dong mudah banget itu tadi tinggal tantang Bu Eka selesai deh."

"Gila lo Kaz nantang Bu Eka! Terus lo menang?" tanya Navi tidak percaya.

"Gue menang tadi, gue berhasil ngalahin Bu Eka pakai submision."

"Gila, jadi sekarang tinggal satu lagi?"

"Iya untungnya yang terakhir tes bakat jadi bisa agak santai dikit gue, Oh ya tadi gue ketemu siswi yang menarik kayaknya dia itu gue versi cewek di masa depan gue yakin dia bakal jadi ketua OSIS." Ujar Kazeo.

"Terus kalau dia jadi Ketua OSIS lo mau ngubah sekolah ini lewat apa?"

"Tenang aja sejauh ini masih sesuai rencana, yaudah gue mau keruangan selanjutnya nanggung tinggal satu."

"Iya hati-hati gue tunggu diparkiran ntar sepeda lo taruh mobil gue aja."

"Siap!" Kazeo melangkahkan kakinya tujuan selanjutnya adalah ruangan tes bakat pengujinya adalah Dzulqarnain. Menurut penyelidikan Kazeo Pak Dzulqarnain adalah alumni SMA Garuda beliau melalang buana sebagai juri acara pencari bakat tersohor beliau juga adalah scouting dari akademi la masia Pak Dzul mau kembali ke Indonesia karena banyak hutang budi dengan kepalah sekolah SMA Garuda.

"Jadi ini ya ruangan tes terakhir tunggu aja Rikha gue bakal ngewujudin impian lo."

"Baik anak-anak kalian akan mengikuti tes bakat perkenalkan saya Dzulqarnain, saya adalah mantan juri dan scouting bakat akademi bola," salam dari Pak Dzulqarnain. Para murid terkagum dengan wajah tampan dan rupawan pak Dzulqarnain mereka rela tidak lolos asalkan sudah bertemu dengan Pak Dzulqarnain.

"Kamu Kazeo kan? Kamu sudah lolos dua tes kan?"

"Iya Pak." Jawab Kazeo singkat.

"Saya berharap sama kamu."

"Siap!"

"Ok saya adalah penguji bakat kalian silahkan menunggu sampai saya panggil, buat saya terkesan dengan bakat kalian," jelas Pak Dzul.

Akhirnya para peserta menunggu diluar sembari menunggu dipanggil, karena banyak waktu mereka memanfaatkan untuk berlatih dan pemanasan banyak bakat unik yang akan mereka tampilkan seperti bernyanyi, berlakon, sulap, sampai yang ekstrim seperti memakan beling, gila ini ajang bakat apa ajang debus?"

"Kazeo!" panggil Nazli.

"Halo Nazli, udah lulus kamu tes fisiknya?"

"Udah dong hehehe," pamer Nazli menunjukkan surat dia lolos. Reflek Kazeo mengelus kepala Nazli. "Sip gitu dong lolos." Puji Kazeo tersenyum. Nazli menundukkan wajahnya karena malu plus senang.

"Ehem." Dehem Navi.

"Eh ada Navi."

"Gitu ya sekarang ada yang baru yang lama ditinggal."

"Kan emang dari dulu lo gue buang baru nyadar?" ledek Kazeo menjulurkan lidah.

"Bener-bener ya lo..."

"Sai Kazeo!"

"Udahan mainnya gue udah dipanggil do'ain gue." Akhirnya Kazeo masuk ke ruangan penguji bakat, bakat apa ya yang akan ditunjukan Kazeo? Apakah Debus? Atau atraksi kematian? Entahlah kita lihat aja.

"Halo Kazeo apa kabar?"

"Sehat Pak, Bapak sakit?"

"Nggak memang kenapa?"

"Oh kirain soalnya wajah Bapak kayak nahan berak jadinya saya kira Bapak sakit," ledek Kazeo terkekeh.

Pak Dzul geram pena yang dipegangnya diremas sampai remuk saking gemesnya dengan omongan Kazeo.

"Cepat tunjukkan saja apa bakat kamu kalau mau lulus dalam Tes ini Kazeo."

"Baik Pak!" Kazeo langsung mendemonstrasikan bakat yang dia punya dari bermain alat musik, ilmu beladiri, memasak, berpidato, bahkan sampai adu argumen melawan Pak Dzul.

"Baik Kazeo cukup," perintah Pak Dzul menyuruh Kazeo berhenti padahal Kazeo sedang asik berakting.

"Ini mau klimaks loh Pak." Protes Kazeo tidak terima disuruh berhenti.

"Kamu terlalu banyak show off, kasihan yang lain bisa insecure kamu saya nyatakan lulus dan kamu dapat tiga sertifikat tapi sebelum itu ikut Bapak sebentar kita bakal diskusikan kamu dapat apa."

"Siap Pak!" Akhirnya Kazeo berjalan mengikuti Pak Dzul dan dia sampai di ruangan rahasia yang katanya hanya bisa diakses jika berhasil mendapatkan persetujuan.

"Ini kita dimana Pak?" tanya Kazeo celingak-celinguk.

"Ini adalah ruangan khusus untuk orang yang berhasil seperti kamu ini adalah salah satu rewards, tenang masih banyak rewards yang bisa kamu dapat." Kazeo langsung mengangguk paham.

"Silahkan Kazeo duduk disini."

Kazeo menatap lekat kursi yang berada ditengah aula yang kosong dan luas ini dan tiga guru tadi duduk di singgasana.

"Ini apaan sih kenapa kalian duduk di singgasana kalian ini raja apa, emangnya ini anime?" racau Kazeo tidak jelas.

"Tenang Kazeo kami juga sama malunya kok ini ide kepala sekolah," jelas Bu Eka dengan wajah merah karena malu duduk di kursi mewah dengan hiasan kepala singa dan Garuda.

"Lalu untuk apa kalian menyuruh aku disini?"

"Kamu adalah aset rahasia kami Kazeo setelah 60 tahun sejak sekolah ini berdiri baru kamu yang bisa lolos ketiga tes, kami ingin merahasiakan kamu bahkan dari sekolah lain." Jelas Pak Gunawan.

"Lalu apa ada hal yang aku harus lakukan untuk sekolah ini?"

"Disekolah ini banyak sekali masalah kesenjangan si murid miskin dan si Kaya, banyak pembullyan, banyak kasus yang mengancam para murid dan anggota OSIS kami, bahkan hampir ada siswa terbunuh."

Pembicaraan ini sangat mencekam dan tegang siapa yang tahu bahwa ternyata SMA sebesar SMA Garuda menyimpan banyak masalah.

"Ha-ha-ha! Menarik cukup menarik pantas saja Rikha menitipkan SMA Garuda kepada aku, baiklah serahkan padaku tapi aku memiliki beberapa permintaan jika kalian bisa menurutinya aku berjanji akan menyelesaikan masalah kalian sebelum aku lulus."

"Baiklah apa permintaan kamu Kazeo?" tanya Pak Gunawan.

"Pertama aku ingin tidak dipublikasikan sebagai murid yang mendapatkan semua persetujuan, kedua aku ingin membuat organisasi yang tidak bisa diintervensi oleh OSIS, ketiga organisasi ini akan bergerak secara mandiri dan dibalik layar dan saya sendiri yang akan mencari anggotanya, bagaimana kalian sanggup?"

"Baiklah setelah berdiskusi kami menyetujui usulan kamu selamat telah jadi bagian dari SMA Garuda."

Inilah awal dari terbentuknya OSIS kedua atau biasa disebut OSIS Bawah.

NazliTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang