Jalan

109 120 19
                                    

Hari ini Kazeo sedang disibukkan dengan banyak hal seperti apakah dia sudah mengangkat jemuran dan mematikan kompor, iya bukan itulah bego! Kali ini pikiran Kazeo berputar-putar di kepalanya banyak ide-ide jahat untuk menyiksa Gevano.

"Diarak bugil sabi nih tapi jangan deh bisa-bisa viral SMA Garuda ntar headline beritanya 'Terjadi kejadian aneh murid bugil diarak satu sekolah' bisa rusak nama sekolah SMA Garuda," pikir Kazeo ruwet. Sebelum menyiksa Gevano Kazeo harus mendapatkan satu bukti lagi yang lebih kuat dan otentik agar bisa mengeluarkan Gevano.

"Halo Kazeo ngapain disini?" sapa seseorang yang ternyata adalah Nazli.

"Lagi mikirin teori Bumi bulat apa zig-zag," jawab Kazeo ketus.

"Ketus banget sih kamu, kamu kayaknya berubah deh?"

Kazeo yang tadinya merebahkan badannya langsung berdiri dan merespon kegundahan Nazli.

"Bukan sifat gue berubah Naz tapi lebih ini sifat gue yang asli cuek, datar, apatis dan kang sarkas."

"Terus Kazeo yang ceria dah suka bikin rusuh?"

"Anggap aja itu adalah salah satu personifikasi gue, itu juga gue lakuin buat nutupin identitas bisa gawat kalau gue ketahuan."

"Gawat kenapa?"

"Gue bakal nggak leluasa buat mantau sekolah, gerak-gerik gue bakal dicurigain dan gue gak bakal leluasa," jelas Kazeo. Nazli menganggukkan baru kali ini dia berbicara dengan Kazeo tanpa gangguan darinya biasanya dia tidak bisa bicara dengan serius karena pasti ada saja kelakuan Kazeo yang random.

"Nazli disini kamu rupanya!" Panggil siswa Laki-laki yang. Kazeo menatap tajam siswa itu karena dia adalah Gevano target Kazeo sedang apa dia kesini itulah yang dipikirkan Kazeo.

"Hei Nazli lagi apa?" tanya Gevano sedikit sok kenal. Nazli sepertinya tidak nyaman terlihat dari sikapnya dan reaksi tubuhnya yang condong menjauh saat didekati Gevano.

"Oi Vano bisa nggak sih jangan mepet gitu lo duduknya? Nazli gak nyaman tuh," tegur Kazeo. Rasanya Kazeo ingin menghajar rahang Gevano tapi dia harus menahan emosinya karena keputusan yang diambil saat emosi tidak stabil akan menimbulkan kerugian.

"Sewot aja lo Kaz, murid kelas bawah tuh diem aja gue sama Nazli ini murid kelas atas ya kan Naz?" Gevano semakin intens dia merangkul Nazli dengan erat Nazli berulangkali melepaskan tangan Gevano tapi Gevano kekeh dan merangkul kan tangannya.

Brak.

Kazeo terjatuh dari kursinya karena ditendang Gevano dari bawah kolong meja.

"Kazeo kamu gapapa?"

"Pakai Nanya lagi bantuin gue berdiri Nanas," suruh Kazeo. Kali ini dia memanggil Nazli dengan panggilan khususnya. Nazli senang dipanggil begitu tapi dia harus nahan untuk sebentar karena Kazeo butuh pertolongan.

"Lagian kenapa bisa jatoh sih?"

"Ya karena ada gaya gravitasi Nas kalau nggak ada gravitasi mana bisa gue jatuh yang ada melayang gue," celutuk Kazeo kesal sambil meraih uluran tangan Nazli. Nazli terkekeh geli, baru kali ini Kazeo kesal selalunya dia yang dibuat kesal oleh Kazeo.

"Nazli sore ini jalan yuk."

"Maaf aku nggak bisa," tolak Nazli Cepat.

"Kenapa? Kamu nggak sibuk kan hari ini nggak ada rapat OSIS kan?"

"Iya... nggak ada sih tapi..."

"Nazli punya janji sama gue, ntar sore kita bakal jalan ya kan Nas?" Kazeo mengedipkan matanya memberi kode untungnya Nazli langsung peka dengan kode Kazeo.

"I.. Iya gue ada janji sama Kazeo kita sore mau jalan."

Gevano awalnya tidak percaya tapi Kazeo memberi tatapan dingin tatapan yang sangat menakutkan..

"Kazeo awas lo." Ancam Gevano seraya menjauh dari Kazeo.

"Awas-awas tapi lo kabur dasar mental patungan!" Seru Kazeo.

"Makasih ya Kazeo untung aja ada lo."

"Iya gapapa tapi buat jaga-jaga pulang sekolah kita jalan yuk kemana aja yang penting jalan aja dulu.'

" Boleh deh kapan lagi gue bisa jalan sama lo..." Nazli celingak-celinguk pandangannya mengedar ke segala sisi.

"Nyari ape lo?"

"Memastikan gak ada yang nguping gue ngeri pas jalan kita diikutin," jawab Nazli gemas.

"Ada-ada aja udah deh gue mau balik kelas, ntar pulang sekolah tunggu gue diparkiran ntar gue jemput."

"Lo bawa motor?"

"Iya Nanas masa bawa long board?"

"Tumben aja gitu yaudah gue mau balik ke ruang OSIS dulu mau ambil berkas yang harus dibawa pulang."

"Ok paypay Nazli." Kazeo pergi kembali ke kelas Nazli yang masih disana menunggu Kazeo pergi langsung melompat girang seperti anak kecil.

"Yey kencan sama Kazeo, eh ini kencan gak ya? Ah bodoamat yang penting jalan sama Kazeo ah nggak sabar!" Untung saja aksi Nazli tidak diketahui siapapun bisa rusak citra Nazli jika ketahuan.

"Nazli Nazli bisa gemes gitu Ibu lo ngidam apa sih?" Gumam Kazeo

"Ngidam makan bubur ayam," jawab Navi.

"Buset bikin kaget aja lo tempura!" Kazeo terkejut karena Navi dia sampai mengelus dada karena Navi yang datang dari bayangan.

"Kazeo kapan lo ungkapin?"

"Ungkapin apaan emang?"

"Kagak usah belagak bego, lo tuh suka Nazli kan?"

Kazeo menghela nafas panjang dia berbalik badan menyenderkan dirinya ditembok.

"Gue belum bisa ngungkapin masih banyak hal yang ganjel apalagi gue kagak belum bisa lepas sama Rikha takutnya Nazli cuma jadi pelampiasan gue karena Rikha nggak ada."

"Tapi jangan lo gantung juga perasaan orang lo mau kehilangan seseorang lagi?"

"Iya cepat atau lambat bakal gue ungkapin cuma nggak tahu kapan, kayaknya setelah misi berhasil gue bakal ngasih tahu."

"Sip." Navi memberi jempol ke Kazeo.

"Gue mau tanya, lo kan jomblo kok lo bisa sebijak ini ya tapi kagak pernah pacaran?"

"Kazeo!"

NazliTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang