Setelah kejadian yang membagongkan tadi. Nazli dan para anggota OSIS bawah yang lain tetap menuju kantin. Lagipula siapa yang mau menolak traktiran sih?
"Ini kejadian menarik, sangat menarik." Kazeo membuka obrolan sambil menunggu pesanan datang. "Kemungkinan Nirvana sudah merencanakan ini, lihatlah bagaiman dia bisa memanipulasi para anggota yang lain dan tiba-tiba, boom! Dia jadi Ketua yang baru."
"Dia cukup cerdik, kita saja bisa kena tipu." Tambah Windy. Nazli yang anggota baru kesusahan untuk mengikuti arus obrolan mereka.
"Bisa jelaskan apa yang sebenarnya terjadi?" tanya Nazli kesal.
"Jadi begini, kemarin kami OSIS bawah menerima laporan ada pembullyan yang dilakukan Gevano terhadap Nirvana, kami OSIS bawah tidak bisa langsung bertindak kami mencari bukti yang lain. Dan aku menemukan hal yang mengejutkan. Pertama dokumen palsu yang kamu bawa, kedua Nirvana ternyata menjabat sebagai bendahara OSIS, ketiga ternyata Gevano dan Nirvana berkerjasama untuk meruntuhkan SMA Garuda." Penjelasan Kazeo cukup jelas. Nazli mengangguk paham, sekarang dia sudah tahu situasi terkini OSIS bawah.
"Halo semua." Suara menyebalkan dan memuakkan ini Nazli hafal. Ini adalah suara Nirvana.
"Wah, ternyata kamu langsung berbaur dengan rakyat jelata ini," ucap Nirvana terseyum sinis.
"Kazeo! Nazli!" Datang lagi seorang dengan semangat. Siapa lagi kalau bukan Chintya dah Ayu.
"Kamu, apa yang kamu lakukan disini, ketua OSIS baru." Chintya langsung menunjuk kesal ke Nirvana. Pengumuman Nirvana sebagai ketua baru sepertinya mendapatkan banyak penolakan.
"Aku sebagai Ketua yang baru, harus hafal dengan semua siswa disini, aku bukanlah Nazli yang suka berbaur dengan mereka semua..."
Brakk.
Nazli menggebrak meja marah, Nazli menatap tajam Nirvana, nafasnya berderu tangah Nazli mengepal keras.
"Kenapa kamu? Marah? Siapa suruh memalsukan dokumen."
"Aku tegaskan, aku tidak pernah memalsukan dokumen OSIS manapun!" seru Nazli. "Kamu tidak usah main fitnah!" Sepertinya Nazli sangat emosi. Moodnya sedang jelek sekarang. Kazeo berusaha menenangkannya takut akan terjadi hal yang tidak diinginkan.
"Nazli tenang! Jangan termakan emosi." Ucap Kazeo berusaha menenangkan Nazli.
"Nazli aku tahu kamu marah, tapi jika kamu marah dan mengikuti emosi kamu, rencana Nirvana akan semakin berhasil. Dia sengaja membuatmu keluar dari OSIS lalu memanasimu agar rencananya semakin mulus," bisik Kazeo dekat wajah Nazli. Nazli malam tidak fokus dengan ucapan Kazeo wajahnya menjadi merah karena Muka Kazeo sangat dekat denganya, bahkan dia bisa mendengar suara nafas Kazeo jelas.
"Aku paham Kaz, maaf udah terpancing." Kazeo menepuk pundak Nazli dan mengusap puncak kepalanya. Dia berbalik dan menatap tajam Nirvana.
"Nirvana aku akui kamu pintar jika dilihat dari sudut pandang antagonis," sarkas Kazeo. "Kamu bisa bernafas lega sekarang, tapi jangan harap kamu bisa hidup tenang." Intimadasi Kazeo sangat berasa. Semua siswa yang sedang di kantin terpaku dengan Kazeo. Baru kali mereka melihat Kazeo bisa seserius ini, padahal biasanya dia pasti bertindak konyol dan tidak jelas.
"Aku terima tantangan kamu, tapi rakyat jelata seperti kamu bisa berbuat apa memangnya?"
Ingin rasanya Nazli mengungkapkan status Kazeo sebagai Ketua OSIS bawah. Tapi keinginannya ditahan Kazeo. "Tahan Nazli, ini bukan waktu yang tepat," bisik Kazeo sambil menempelkan jarinya dibibir.
"Maaf, masih banyak tempat yang aku harus kunjungi." Nirvana langsung pergi dengan melenggang-lenggong. Langkahnya bak tuan putri itu membuat gatal mata Kazeo, sehingga ide jahil muncul dikepalanya. Kazeo mengulurkan kakinya dan tangan kanannya memegang mangkuk bubur.
Saat Nirvana lewat dia langsung terjatuh, dan mangkuk bubur yang Kazeo pegang tadi, dia arahkan ke wajah Nirvana yang sedang terjatuh.
Alhasil Nirvana jatuh dengan tidak estetik. Sudah jatuh tertimpa bubur pula, Nirvana jadi bahan tertawan satu kantin.
"Iya, Ketua bubur apa ratu bubur? Apakah Ketua tim bubur diaduk, apa bubur tidak diaduk? Ah semua salah Ketua adalah tim bubur diwajah." Ledekan Kazeo disambut tawa oleh para siswa yang lain. Telak Nirvana sekarang hanya bisa duduk kaku. Wajahnya merah padam dia pasti sangat malu. Wajah Nirvana penuh bubur rambutnya saja lengket karena buburnya kena rambut.
"Kenapa? Marah kamu?" ketus Kazeo karena dipelototi Nirvana. Nirvana akhirnya pergi dengan tawaan satu kantin.
"Parah kamu Ketua, dia sampai kena mental," puji Windy.
"Jangan panggil aku Ketua di luar ruang OSIS."
"Ups, maaf."
"Yang tadi nggak berlebihan Kaz?"
"Nggak Nas, itu udah lebih dari cukup. Lagipula sudah citra ku bukan? Kazeo si pembuat onar."
Nazli tersenyum geli. Pacar barunya ini sangat menggemaskan.
"Oh ya aku mau tanya sesuatu," sela Ayu. "Kalian berdua sudah berpacaran?"
Kazeo tersenyum tipis, dia langsung menarik Nazli ke sebelahnya. "Iya, mulai hari ini dan seterusnya aku dan Nazli berpacaran," jawab Kazeo tersenyum. "Tapi nggak selamanya sih, pasti suatu saat aku menikah."
Ayu yang terkejut dengan fakta ini hanya bisa pingsan dengan tubuh berdiri.
"Gila dia pingsan dengan gaya!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Nazli
Fiksi Remaja[Akan Direvisi setelah tamat, semoga kalian suka dengan karyaku] Nazli Wanita paling sempurna. Seperti itulah yang dilihat oleh orang lain. Pintar cantik memiliki banyak segudang prestasi dikagumi oleh semua murid diseluruh SMA Garuda. Tapi Nazli m...