Kazeo 4

111 111 30
                                    

Setelah perkenalan dari Rikha yang mengejutkan seisi kelas Rikha langsung duduk sebelah Kazeo, Kazeo masih tercengang dengan kata-kata Rikha bahwa umurnya tinggal satu tahun.

"Halo Kazeo kita sekelas ya ternyata? Kamu kenapa?" tanya Rikha.

"Nggak kok aku cuma kaget pas kamu bilang umur kamu tinggal satu tahun, memangnya kamu sakit apa maaf ya kalau nggak sopan."

"Aku kena penyakit langka Kaze kamu tahu penyakit baru yang diberi nama detak?'

" Tahu penyakit yang dimana sel sel tubuh kita akan melemah dan usia kita sudah ditentukan lewat detak jantung kita yang semakin lama akan berkurang."

"Yap benar aku punya penyakit itu dari awal memang fisik aku sudah lemah ditambah penyakit ini, sebenarnya aku harusnya tidak sekolah semua kebutuhan aku disiapkan dirumah dari pendidikan dan lain-lain, tapi aku tidak ingin meninggal tanpa membuat kenangan jadi aku meminta untuk sekolah walau hanya satu tahun aku ingin membuat kenangan, aku ingin keluar jalan-jalan, ke bioskop, ke pusat hiburan, punya teman baik, dan ingin jatuh cinta," ucap Rikha menatap Kazeo dengan sendu.

Mendengar cerita Rikha tangis Kazeo langsung pecah air mata membasahi kacamatanya seisi kelas kaget baru kali mereka melihat menangis jangankan menangis melihat Kazeo memiliki emosi saja tidak pernah sampai-sampai Kazeo dijuluki muka kartu.

"Kenapa kamu nggak ceritain sih kalau hidup kamu sesedih ini," kata Kazeo sesenggukan.

"Kita kan baru kenal kemarin Kaz, masa nggak tahu sih aku kan pakai kursi roda."

"Aku kira itu style kamu."

"Ya nggak gitu juga kali Kaze."

Seisi kelas tertawa senang mereka turut bahagia melihat Kazeo bisa berbicara panjang seperti itu akhirnya ada wanita yang bisa merubah Kazeo itulah dipikiran para murid lain tapi disatu sisi umur Rikha  tinggal sebentar.

Ting ting ting waktunya istirahat.

"Rikha kamu mau nggak ke kantin aku yang traktir," ajak Kazeo.

"Gila seorang Kazeo mengajak wanita ini harus diabadikan jarang-jarang nih," celetuk Navi.

"Gue kagum sama lu Rikha Kazeo yang datarnya melebih teori bumi datar bisa luluh sama lo," balas Ayu dari belakang.

"Diam deh ah sibuk banget ngurusin aku kayaknya," dengus Kazeo kesal.

"Kaz disini ada taman nggak?" tanya Rikha.

"Ada kok."

"Kita kesana aja yuk, aku bawa bekal banyak kita makan disana aja, Navi kalau mau ikut juga nggak papa."

"Nggak deh Rikha gue skip aja kagak mau ganggu Kazeo ya ya nggak Kaz?" goda Navi sambil menyikut-nyikut Kazeo.

"Yaudah kita kesana aja Rikha disini banyak iblis."

"Buset gue dikatain iblis."

"Bodo."

Kazeo dan Rikha langsung meninggalkan kelas dan menuju taman belakang sekolah tamannya cukup luas untuk taman sekolah SMP.

"Kita disana aja Kazeo deket kolam air satisfaying tuh." Tunjuk Rikha ke arah bangku dekat kolam pancuran. Kazeo langsung mengarahkan Rikha ke bangku taman tersebut.

Setelah duduk di bangku Rikha mengeluarkan buntalan kain yang besar.

"Itu isinya apa?' tanya Kazeo penasaran karena ukurannya yang cukup besar.

"Kepala orang Kaze."

"Beneran?"

"Ya nggak lah, ini tuh kotak bekal tuh lihat." Rikha langsung menyodorkan kotak bekal makanan tiga tingkat yang tingginya 30 cm.

"Isinya apa aja Rikha?"

"Kamu suka ayam nggak?"

"Suka."

"Kebetulan banget aku bikin ayam geprek, kamu pernah makan?"

"Nggak pernah sih emang enak?" tanya Kazeo ragu.

"Enak banget loh nih cobain sesuap dulu." Rikha menyendok kan satu suap ayam geprek. Awalnya Kazeo ragu-ragu untuk menerima suapan Rikha, tapi dia teringat bahwa Rikha ingin membuat kenangan akhirnya Kazeo memberanikan dan menerima suapan Rikha.

"Gimana rasanya?"

"Enak banget Rikh sumpah baru kali ini aku makan dan langsung jatuh cinta." Puji Kazeo atas kelezatan ayam geprek.

"Kayak kamu dong yang suka pandangan pertama sama aku?"

Kazeo langsung tersedak mendengar ucapan Rikha bagaimana dia bisa tahu?

"Ehh maksud kamu?'

" Nggak usah bohong Kaz, dari reaksi satu kelas aja aku bisa tahu."

"Hah gila aku nggak bisa ngelak kalau sama kamu Rikh, iya pertama kali aku lihat kamu aku langsung suka."

"Kalau gitu sama aku juga."

"Kok bisa kita kan pertama kali ketemu?" heran Kazeo.

"Aku tuh dah lama kenal kamu, kita pertama kali ketemu dirumah sakit pas aku chek up."

"Kok aku nggak tahu?"

"Iyalah kamu pas itu masih datar banget muka kartu, kamu tuh pernah nolong aku pas mau jatuh eh malah aku yang jatuh cinta, maaf kalau ini agak egois tapi kamu mau nggak?"

"Hm mau apha?" tanya Kazeo dengan mulut penuh.

"Ih jorok banget."

"Maaf, kamu mau minta apa emangnya?"

"Kamu mau nggak jadi pacar aku untuk satu tahun aja."

Kazeo kaget entah dia harus senang tau sedih.

"Iya aku mau demi kenangan buat kamu," jawab Kazeo tegas.

"Serius?"

"Iya seriusan, kagak mau?"

"Mau banget akhirnya sebelum mati aku punya pacar," girang Rikha

"Gila dark jokes."

NazliTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang