Anggota Baru

97 92 66
                                    

Nazli yang masih sesenggukan diajak Kazeo ke taman untuk menenangkannya.

"Cup, cup bayi gede, nggak usah ditangisi terus." Yang bisa Kazeo lakukan hanya menepuk-nepuk punggungnya. Sudah lebih dari satu jam Nazli menangis, air matanya saja sudah tidak keluar lagi.

"Ha-bisnya mereka ja-hat ba-nget sama aku." Kazeo sejak tadi berusaha menahan untuk tidak tertawa. Nazli yang sesenggukan sangat menggemaskan bagi Kazeo.

"Udah Naz, kan kemarin aku udah nawarin kamu buat kerja sama. Eh tiba-tiba besoknya malah kamu nolak, ya tanggung sendiri akibatnya," ujar Kazeo menggedikan bahunya.

"Kazeo, kok kamu pakai seragam olahraga?"

"Seragam aku basah karena ingus kamu," desis Kazeo kesal. Baju seragamnya tadi basah karena ingus Nazli, membuat Kazeo terpaksa meminjam pakaian olahraga Navi.

"Maaf ya, aku cengeng banget pasti?"

"Nggak kok, aku kalau pengen nangis juga aku tangisin. Kayak kemarin aku nangis gara-gara jari kaki ku kepentok ujung sofa, wush aku nangisnya sampai 5 menit, Bulan sama Matahari sampai nenangin aku." Cerita Kazeo seputar jarinya kepentok membuat Nazli berhenti menangis dan berganti menjadi tawa yang keras.

"Hahahahahha!" Nazli tertawa terbahak-bahak. Belum pernah seumur hidupnya dia mendengar cerita selucu ini. Perut Nazli sampai sakit karena tawanya yang tidak berhenti-henti.

"Kazeo kamu dah gede bisa-bisanya nangis karena hal sepele," heran Nazli menepok jidat.

"Jangan anggap sepele, kepentok tuh sakit banget. Apalagi kalau tulang kering, bisa-bisa aku nangis seharian," ujar Kazeo. Kazeo senang akhirnya Nazli bisa tertawa lagi. Dia memandang Nazli dengan lekat, wajah pucat dengan mata sayu mengingatkan Kazeo pada Rikha pacar pertamanya.

Nazli yang merasa sedang ditatap akhirnya menoleh kearah Kazeo. Benar saja Kazeo sedang fokus memandang Nazli bahkan Kazeo tidak mengalihkan tatapannya. Sebenarnya Nazli gugup tapi dia memberanikan memandangi Kazeo, dia tertegun menelan ludah, setelah dilihat-lihat ternyata Kazeo cukup tampan. Wajahnya yang tegas dengan sorot mata tajam, warna matanya yang hitam pekat menambah pesona Kazeo.

Kazeo cukup tampan dan bisa saja mendapatkan barang kali satu atau dua wanita sekaligus. Pasalnya citra Kazeo sudah buruk bagi para siswi SMA Garuda, kelakuan Kazeo sama sekali tidak mencerminkan bahwa dia murid SMA Garuda. Mungkin Nazli hanya satu-satunya yang mau dekat dengan Kazeo? Ya karena dia memang suka dengannya. Entah apa yang membuat Nazli suka dengan Kazeo? Hanya penulis dan yang diatas yang tahu.

"Yuk ikut aku," ajak Kazeo yang bangkit dari bangku.

"Kemana?"

"Ke ruang OSIS Bawah. Akan aku kenalkan mereka anggota baruba OSIS bawah yang baru," jawab Kazeo sambil mengedipkan matanya. Nazli sempat tertegun, pikirannya berkecamuk tentang siapa anggota baru OSIS bawah? Kan Nazli bukan anggota OSIS bawah dan tidak tahu siapa anggota OSIS bawah selain Navi dan Kazeo. Setelah beberapa detik akhirnya Nazli paham dia menepuk jidatnya dan menggelengkan kepalanya.

"Dasar Kazeo seenaknya saja main rekrut anggota." Gumam Nazli.

"Mantan Ketos, ayo ikut nggak?" Nazli langsung menoleh kedepan. Ternyata Kazeo sudah jauh meninggalkan dia didepan. Nazli pun bangkit dari duduknya, membersihkan roknya. "Kaze... salah. Maksudnya Ketua tunggu aku!"

NazliTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang