Jujur!

79 75 76
                                    

Halo, semuanya. Apa kabar. Penasaran dengan Kazeo bakalan jujur apa nggak? Yuk baca lanjutannya. Jangan lupa buat vote dan spam komen.


"Bego, bego, Kazeo bego. Apanya yang pengen berak, itu tadi kesempatan langka." Sejak kejadian tadi Kazeo hanya bisa menggerutu dan menjedot-jedotkan kepalanya karena kebodohannya. "Kenapa aku bilang gitu 'sebenernya aku nahan berak' dasar."

"Kazeo kamu nggak papa?" tanya Nazli yang entah sejak kapan disana. "Katanya mau berak?"

"Mood buat beraknya hilang," jawab Kazeo lesu.

"Kazeo, yang kamu mau ungkapin tadi pasti bukan itu. Jujur Kazeo," pinta Nazli. Saat ini mereka sedang di depan ruangan kelas.

"Jujur Nazli, aku tuh suka kamu." Jawaban Kazeo berhasil membuat jantung Nazli meloncat. Bagaimana tidak selama ini cinta Nazli tidak bertepuk sebelah kaki maksudnya tangan.

"Be-beneran Kazeo? Ka-kamu nggak bohong?" tanya Nazli gelagapan.

"Kamu sendiri yang suruh jujur, aku tadi cuma malu aja dihadapan banyak orang," ungkap Kazeo datar. Tidak ada reaksi apapun dari Kazeo, hanya raut wajah datar tanpa ekspresi sama sekali... Atau tidak sih? Kazeo mengulum bibirnya menahan senyumannya. Tapi sepertinya dia tidak bisa menahannya.

"Ahh Nazli, aku suka kamu, sayang sama kamu, nggak peduli apa jawaban kamu yang penting aku udah ngasih tahu bahwa aku suka sama kamu."

"Aku juga mau jujur Kazeo." Nazli tidak mau kalah dengan Kazeo.

"Aku juga suka sama kamu, sayang sama kamu, jadi aku mau kok jadi pacar kamu."

"Beneran Naz? Kamu juga suka aku? Kamu mau jadi pacar aku?" Tidak ada kata lagi untuk mengekspresikan perasaan Kazeo saat ini. Dia sangat merasa bahagia terakhir kali dia bahagia seperti ini adalah saat bersama Rikha.

Nazli mengangguk, "iya aku mau jadi pacar kamu dengan satu syarat."

"Apa syaratnya?"

"Kamu harus traktir aku bubur ayam, ni debat."

"Cuma itu?" bingung Kazeo.

"Iya cuma itu aja, nggak mau?

" Mau banget. Aku ajak yang lain dulu tunggu bentar," ujar Kazeo bahagia.

Kazeo berlari kembali keruang OSIS untuk mengajak semuanya untuk ke kantin karena memang sebentar lagi jam istirahat.

"Kamu beneran udah nembak Nazli? Nggak becanda kan?" tanya Kyla tidak percaya. Rasanya dia ingin pingsan sekarang, mendengar Kazeo sekarang sudah punya pacar.

"Nggak usah drama Kyla, lebih baik kita turun ke kantin mumpung ada traktiran. Dan memancing ular keluar dari sarangnya," tukas Windy. Seluruh orang yang disana memiringkan kepalanya karen bingung dengan maksud Windy, termasuk Kazeo.

"Ketua, tidak usah ikut-ikutan yang lain, aku yakin Ketua paham maksudku." Windy kesal karena Kazeo mengikuti para anggota yang lain, padahal Kazeo paham majas metafora Windy.

Kazeo menegakkan kepalanya terkekeh, "maaf Windy, just kidding."

"Yaudah ayok semuanya kita ke kantin mumpung Kazeo baik," ajak Navi. Yang akhirnya diangguki para anggota yang lain.

Akhirnya para anggota OSIS bawah berkumpul dan berjalan menuju kantin. Ini adalah pertama kalinya OSIS bawah berjalan dengan formasi lengkap diluar ruangan.

"Nazli, kamu sudah resmi keluar dari OSIS atas?" Pertanyaan Windy ini mewakili para anggota. Apakah benar Nazli sudah resmi keluar dari OSIS atas? Atau belum?

"Aku belum keluar secara penuh, aku harus menulis surat pengunduran diri terlebih dahulu. Tapi tadi aku rapat dengan pembimbing OSIS harusnya dia sudah tahu kalau aku ingin keluar." Jawaban Nazli masih agak mengganjal.

"Lalu siapa yang gantiin posisi kamu?" tanya Windy lagi.

"Secara aturan, jika Ketua mengundurkan diri dari jabatan maka penggantinya adalah Wakil Ketua tepat sehari setelah Ketua mengundurkan diri." Penjelasan Nazli cukup mudah dipahami.

"Lalu siapa Wakil Ketuanya?" Sekarang Simon yang melempar pertanyaan.

"Ehh tunggu dulu," stop Nazli tiba-tiba. "Sejak aku menjabat Ketua OSIS aku tidak diberitahu siapa Wakil ku dan saat itu aku tidak sadar."

Nging nging.

Dengungan speaker yang bertemu dengan mic, membuat fokus mereka pecah dan mencari sumber masalahnya.

"Apakah ini dari klub penyiar?" tanya Windy.

"Aku punya firasat tidak baik."

"Halo para siswa-siswi SMA Garuda."

Suara cempreng ini sangat mereka hafal. Ini adalah suara Nirvana bendahara OSIS atas.

"Disini saya ingin menyampaikan beberapa pengumuman. Yang pertama adalah soal pengunduran Nazli dari yang semula Ketua OSIS menjadi siswa biasa. Kedua untuk penggantinya sudah ditetap hari ini juga Ketua OSIS SMA Garuda..." Nirvana menggantungkan kalimatnya.

"Bangke ini bocah! Segala sok digantung!" umpat Navi.

"Ketua selanjutnya adalah saya sendiri. Nirvana Adiputra, saya akan menjabat sebagai Ketua OSIS sampai periode selanjutnya. Sekian terimakasih." Siaran pun berhenti. Semua murid keluar dari kelas, jelas mereka bingung. Kenapa Nazli bisa keluar dari OSIS?

Kami saling bertatapan. Apakah ini adalah rencana Nirvana? Membuat Nazli keluar dari jajaran OSIS dan menjadikannya sebagai Ketua agar lebih leluasa menghancurkan SMA Garuda.

"Ini semakin menarik saja!" seru Kazeo bersemangat.

"Ketua, bukan hanya kau saja yang bersemangat!" seru yang lain. Hanya Nazli saja yang masih bingung. Maklum anggota baru belum tahu gilanya OSIS bawah.

"Kalian ini Kenapa sih?"

NazliTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang